Harga Sembako Jogja Hari Ini 30 September 2025 Stabil, Berapa Harga Cabai?

Harga Sembako Jogja Hari Ini 30 September 2025 Stabil, Berapa Harga Cabai?

Nur Umar Akashi - detikJogja
Selasa, 30 Sep 2025 13:03 WIB
Ilustrasi sembako
Ilustrasi sembako. Foto: Freepik
Jogja -

Harga bahan pangan, terkhusus Sembilan Bahan Pokok (Sembako), di Kota Jogja dapat berubah sewaktu-waktu karena sejumlah faktor. Bagi masyarakat, mengetahuinya adalah hal yang penting agar bisa menentukan budgeting pangan sehari-hari.

Data Panel Harga Bapanas pada Selasa (30/9/2025) pukul 12.05 WIB menunjukkan kenaikan harga cabai merah besar. Bila kemarin dibanderol Rp 47.000, hari ini, harganya naik kurang lebih 4,3% jadi Rp 49.000 sekilo.

Memulai September di angka Rp 31.857/kg, cabai merah besar konsisten naik harga hingga akhir bulan. Titik tertingginya terjadi pada 27 September lalu, kala angka cabai merah besar menembus Rp 49.286 per kilogram.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berlainan dengan cabai merah besar, cabai merah keriting justru turun dari Rp 49.000 menjadi Rp 46.571/kg. Ini adalah kedua kalinya cabai merah keriting kembali ke koridor Rp 40 ribuan. Sebab, sejak lonjakan harga tanggal 15 September lalu, cabai merah keriting senantiasa ada di kisaran Rp 50 ribu.

Selain dua cabai di atas, beberapa bahan pangan lain juga mengalami perubahan. Berikut rincian lengkapnya.

ADVERTISEMENT

Perubahan Harga Sembako Jogja 30 September Versi Bapanas

Ini daftar lengkap perubahan harga sembako Jogja 30 September menurut Bapanas:

  • Beras premium: Rp 14.500/kg
  • Beras medium: Rp 12.913/kg
  • Beras SPHP: Rp 12.500/kg
  • Kedelai biji kering (impor): Rp 9.200/kg
  • Bawang merah: Rp 31.571/kg
  • Bawang putih bonggol: Naik dari Rp 30.143 menjadi Rp 30.571/kg
  • Cabai merah keriting: Turun dari Rp 49.000 menjadi Rp 46.571/kg
  • Cabai merah besar: Naik dari Rp 47.000 menjadi Rp 49.000/kg
  • Cabai rawit merah: Turun dari Rp 31.857 menjadi Rp 31.429/kg
  • Daging sapi murni: Rp 130.000/kg
  • Daging ayam ras: Turun dari Rp 37.167 menjadi Rp 37.000/kg
  • Telur ayam ras: Rp 27.625/kg
  • Gula konsumsi: Turun dari Rp 17.091 menjadi Rp 17.045/kg
  • Minyak goreng kemasan: Rp 19.091/liter
  • Minyak goreng curah: Rp 17.143/liter
  • Minyakita: Rp 15.690/liter
  • Tepung terigu curah: Rp 9.000/kg
  • Tepung terigu kemasan: Rp 10.875/kg
  • Garam konsumsi: Rp 12.000/kg
  • Ikan kembung: Rp 37.833/kg
  • Ikan tongkol: Rp 34.333/kg
  • Ikan bandeng: Rp 41.000/kg

Perubahan Harga Sembako Jogja 30 September 2025 Versi PIHPS

Informasi dari PIHPS pada Selasa (30/9/2025) pukul 12.29 WIB menyorot turunnya harga cabai merah keriting. Selain bahan pangan dengan cita rasa pedas itu, PIHPS tidak menunjukkan adanya bahan lain yang berubah harga, baik naik maupun turun.

Cabai merah keriting tercatat turun dari Rp 50.250 menjadi Rp 45.250 per kilogram. Artinya, ada pengurangan harga sekitar 10%! Perlu diketahui, kemarin, cabai merah keriting juga turun harga, tercatat dari Rp 55.000 jadi Rp 50.250/kg.

Sebagai pembanding, hari ini, rata-rata harga satu kilogram cabai merah keriting di Indonesia adalah Rp 58.550. Harga tertinggi ada di Riau (Rp 97.150), sedangkan terendahnya di Sulawesi Utara (Rp 30.900). Jogja sendiri ada di urutan kedelapan dengan harga cabai merah keriting termurah.

Berikut poin-poin perubahan harga sembako Jogja mengacu versi PIHPS:

  • Bawang merah ukuran sedang: Rp 38.750/kg
  • Bawang putih ukuran sedang: Rp 39.500/kg
  • Beras kualitas bawah I: Rp 13.150/kg
  • Beras kualitas bawah II: Rp 12.150/kg
  • Beras kualitas medium I: Rp 14.900/kg
  • Beras kualitas medium II: Rp 14.150/kg
  • Beras kualitas super I: Rp 16.000/kg
  • Beras kualitas super II: Rp 15.000/kg
  • Cabai merah besar: Rp 45.000/kg
  • Cabai merah keriting: Turun dari Rp 50.250 menjadi Rp 45.250/kg
  • Cabai rawit hijau: Rp 29.500/kg
  • Cabai rawit merah: Rp 31.250/kg
  • Daging ayam ras segar: Rp 37.750/kg
  • Daging sapi kualitas 1: Rp 140.000/kg
  • Daging sapi kualitas 2: Rp 132.500/kg
  • Gula pasir kualitas premium: Rp 18.250/kg
  • Gula pasir lokal: Rp 16.750/kg
  • Minyak goreng curah: Rp 18.150/kg
  • Minyak goreng kemasan bermerk 1: Rp 21.750/kg
  • Minyak goreng kemasan bermerk 2: Rp 21.000/kg
  • Telur ayam ras segar: Rp 28.500/kg

Perlu dicatat, data final Bapanas dan PIHPS tersedia tiap pukul 13.00 WIB. Oleh karena itu perubahan data masih dimungkinkan.

Penyebab Harga Sembako Berubah-ubah

Bukan tanpa sebab harga sembako dan bahan pangan lain berubah tiap hari. Dilansir skripsi Muhammad Shehan dari UIN Raden Intan Lampung berjudul Pengaruh Harga Komoditas Sembako Terhadap Tingkat Inflasi di Indonesia Tahun 2017-2020, ketidakseimbangan permintaan dan penawaran menyebabkan harga bahan pangan tidak stabil.

Bagaimana tidak, pertumbuhan populasi masyarakat Indonesia mendorong naiknya permintaan terhadap bahan-bahan pangan, terkhusus sembako. Di sisi lain, komoditas sembako dari pertanian dan sebagainya sangat rentan gangguan, seperti kondisi iklim, keterbatasan lahan, dan peralihan fungsi lahan.

Pembentukan harga sembako secara khusus sangat dipengaruhi sisi penawaran. Mengingat, permintaan cenderung mengikuti perkembangan penawaran. Jika penawaran rendah, sedangkan permintaan tetap, maka harga bahan pokok naik. Begitu pula sebaliknya.

Penawaran akan bahan pokok ini sangat bergantung faktor alam dan seterusnya yang telah disinggung sekilas di atas. Sayangnya, keberhasilan produksi bahan-bahan pokok ini tidak bisa 100% dikendalikan oleh petani. Dengan kata lain, hasilnya uncontrollable.

Contohnya, saat musim hujan, petani cabai berpotensi gagal panen karena busuk atau serangan hama. Oleh karena itu, produksinya turut berkurang, sedangkan permintaan masyarakat tetap tinggi. Hasilnya, harga cabai melonjak drastis. Sebaliknya, saat musim kemarau, persentase keberhasilan panen cabai lebih tinggi. Stok melimpah menyebabkan otomatis harga turun.

Nur Azizah Nasution dalam tulisannya di Journal of Sharia and Law berjudul 'Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Harga Sembako oleh Para Pedagang Menurut Perspektif Ekonomi Syariah' memberi rincian poin-poin penyebab fluktuasi sembako, di antaranya:

  • Faktor produksi: Banyak permintaan, sedikit penawaran, maka harga menjadi mahal. Sementara itu, sedikit permintaan, banyak penawaran, harga menjadi murah.
  • Faktor distribusi: Semakin lama dan ribet proses distribusi, harga bahan pangan semakin mahal. Hal yang sama berlaku sebaliknya.
  • Faktor jumlah pedagang: Semakin banyak persaingan perdagangan, harga sembako cenderung lebih mendekati tarif normal. Di sisi lain, jika hanya ada pedagang, penetapan harganya menjadi lebih ekstrem.

Itulah informasi ringkas mengenai harga sembako Jogja hari ini Selasa, 30 September 2025. Perlu diketahui, harga yang ditemui di pasaran mungkin berbeda karena disparitas.




(par/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads