Harga Sembako Jogja Hari Ini 9 Oktober 2025: Update Fluktuasi Harga Cabai

Nur Umar Akashi - detikJogja
Kamis, 09 Okt 2025 12:35 WIB
Ilustrasi cabai. Foto: Vecteezy/Bigc Studio
Jogja -

Harga bahan pangan, terkhusus Sembilan Bahan Pokok (Sembako), di Kota Jogja dapat berubah sewaktu-waktu karena sejumlah faktor. Bagi masyarakat, mengetahuinya adalah hal yang penting agar bisa menentukan budgeting pangan sehari-hari.

Informasi dari PIHPS pada Kamis (9/10/2025) pukul 12.05 WIB menyorot naik-turunnya sejumlah cabai. Cabai merah besar dan cabai merah keriting tercatat naik, sedangkan cabai rawit hijau malah anjlok.

Kemarin naik jadi Rp 45.000, hari ini, cabai merah besar ngegas sampai menembus Rp 48.750 per kilogram. Untuk perbandingan, satu kilogram cabai merah besar di Riau dibanderol Rp 82.850, sedangkan di Sulawesi Selatan Rp 33.400.

Cabai merah keriting yang kemarin jeblok ke Rp 56.250 dari sebelumnya Rp 57.500, terlihat bangkit lagi hari ini. Angkanya kembali naik menjadi Rp 57.500 per kilogram di pasar-pasar tradisional Jogja.

Sementara itu, cabai rawit merah malah jeblok. Grafik PIHPS menunjukkan, harganya turun dari Rp 30.500 menjadi Rp 29.250 per kilogram. Artinya, ada pergeseran harga ke arah bawah di kisaran 4,10%.

Daftar lengkap perubahan harga bahan pokok Jogja versi PIHPS dapat detikers simak di bawah ini.

Perubahan Harga Sembako Jogja 9 Oktober 2025 Versi PIHPS

Sebagai catatan, data sembako Jogja PIHPS diambil dengan menghitung rata-rata harga di Pasar Beringharjo dan Kranggan. Berikut informasi lengkap perubahan harganya:

  • Bawang merah ukuran sedang: Rp 40.000/kg
  • Bawang putih ukuran sedang: Rp 39.500/kg
  • Beras kualitas bawah I: Rp 13.150/kg
  • Beras kualitas bawah II: Rp 12.150/kg
  • Beras kualitas medium I: Rp 14.900/kg
  • Beras kualitas medium II: Rp 14.150/kg
  • Beras kualitas super I: Rp 16.000/kg
  • Beras kualitas super II: Rp 15.000/kg
  • Cabai merah besar: Naik dari Rp 45.500 menjadi Rp 48.750/kg
  • Cabai merah keriting: Naik dari Rp 56.250 menjadi Rp 57.500/kg
  • Cabai rawit hijau: Turun dari Rp 30.500 menjadi Rp 29.250/kg
  • Cabai rawit merah: Rp 33.750/kg
  • Daging ayam ras segar: Rp 35.750/kg
  • Daging sapi kualitas 1: Rp 140.000/kg
  • Daging sapi kualitas 2: Rp 132.500/kg
  • Gula pasir kualitas premium: Rp 18.250/kg
  • Gula pasir lokal: Rp 16.750/kg
  • Minyak goreng curah: Rp 18.150/kg
  • Minyak goreng kemasan bermerk 1: Rp 21.750/kg
  • Minyak goreng kemasan bermerk 2: Rp 21.000/kg
  • Telur ayam ras segar: Rp 29.000/kg

Perubahan Harga Sembako Jogja 9 Oktober Versi Bapanas

Data Panel Harga Bapanas pada Kamis (9/10/2025) pukul 11.57 WIB menunjukkan penurunan harga cabai merah keriting. Dengan demikian, sudah empat kali cabai merah keriting turun sejak Oktober 2025 dimulai.

Memulai bulan kesepuluh tahun 2025 di level Rp 44.714 per kilogram. Harganya sempat naik berturut-turut selama 3 hari dari 4-6 Oktober. Namun, sejak itu, harga cabai merah keriting terus terlihat merosot. Terakhir, turun dari Rp 52.000 menjadi Rp 50.714.

Beberapa bahan pangan lain juga menunjukkan perubahan harga tipis. Contohnya adalah cabai merah besar, daging ayam ras, dan cabai rawit merah yang naik.

Daftar lengkap perubahan harga sembako Jogja 9 Oktober menurut Bapanas dapat dilihat via poin-poin berikut:

  • Beras premium: Rp 14.500/kg
  • Beras medium: Naik dari Rp 12.913 menjadi Rp 12.917/kg
  • Beras SPHP: Rp 12.500/kg
  • Kedelai biji kering (impor): Rp 9.200/kg
  • Bawang merah: Naik dari Rp 31.143 menjadi Rp 31.286/kg
  • Bawang putih bonggol: Rp 29.429/kg
  • Cabai merah keriting: Turun dari Rp 52.000 menjadi Rp 50.714/kg
  • Cabai merah besar: Naik dari Rp 47.143 menjadi Rp 47.571/kg
  • Cabai rawit merah: Naik dari Rp 32.286 menjadi Rp 33.000/kg
  • Daging sapi murni: Rp 130.000/kg
  • Daging ayam ras: Naik dari Rp 35.500 menjadi Rp 35.833/kg
  • Telur ayam ras: Turun dari Rp 28.063 menjadi Rp 28.000/kg
  • Gula konsumsi: Rp 17.091/kg
  • Minyak goreng kemasan: Turun dari Rp 19.091 menjadi Rp 19.000/liter
  • Minyak goreng curah: Naik dari Rp 17.083 menjadi Rp 17.143/liter
  • Minyakita: Rp 15.790/liter
  • Tepung terigu curah: Rp 9.000/kg
  • Tepung terigu kemasan: Rp 10.875/kg
  • Garam konsumsi: Rp 12.000/kg
  • Ikan kembung: Rp 37.833/kg
  • Ikan tongkol: Rp 34.333/kg
  • Ikan bandeng: Rp 41.000/kg

Perlu dicatat, data final PIHPS dan Bapanas tersedia tiap pukul 13.00 WIB. Oleh karena itu, perubahan data masih dimungkinkan.

Penyebab Harga Sembako Berubah-ubah

Bukan tanpa sebab harga sembako dan bahan pangan lain berubah tiap hari. Dilansir skripsi Muhammad Shehan dari UIN Raden Intan Lampung berjudul Pengaruh Harga Komoditas Sembako Terhadap Tingkat Inflasi di Indonesia Tahun 2017-2020, ketidakseimbangan permintaan dan penawaran menyebabkan harga bahan pangan tidak stabil.

Bagaimana tidak, pertumbuhan populasi masyarakat Indonesia mendorong naiknya permintaan terhadap bahan-bahan pangan, terkhusus sembako. Di sisi lain, komoditas sembako dari pertanian dan sebagainya sangat rentan gangguan, seperti kondisi iklim, keterbatasan lahan, dan peralihan fungsi lahan.

Pembentukan harga sembako secara khusus sangat dipengaruhi sisi penawaran. Mengingat, permintaan cenderung mengikuti perkembangan penawaran. Jika penawaran rendah, sedangkan permintaan tetap, maka harga bahan pokok naik. Begitu pula sebaliknya.

Penawaran akan bahan pokok ini sangat bergantung faktor alam dan seterusnya yang telah disinggung sekilas di atas. Sayangnya, keberhasilan produksi bahan-bahan pokok ini tidak bisa 100% dikendalikan oleh petani. Dengan kata lain, hasilnya uncontrollable.

Contohnya, saat musim hujan, petani cabai berpotensi gagal panen karena busuk atau serangan hama. Oleh karena itu, produksinya turut berkurang, sedangkan permintaan masyarakat tetap tinggi. Hasilnya, harga cabai melonjak drastis. Sebaliknya, saat musim kemarau, persentase keberhasilan panen cabai lebih tinggi. Stok melimpah menyebabkan otomatis harga turun.

Nur Azizah Nasution dalam tulisannya di Journal of Sharia and Law berjudul 'Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Harga Sembako oleh Para Pedagang Menurut Perspektif Ekonomi Syariah' memberi rincian poin-poin penyebab fluktuasi sembako, di antaranya:

  • Faktor produksi: Banyak permintaan, sedikit penawaran, maka harga menjadi mahal. Sementara itu, sedikit permintaan, banyak penawaran, harga menjadi murah.
  • Faktor distribusi: Semakin lama dan ribet proses distribusi, harga bahan pangan semakin mahal. Hal yang sama berlaku sebaliknya.
  • Faktor jumlah pedagang: Semakin banyak persaingan perdagangan, harga sembako cenderung lebih mendekati tarif normal. Di sisi lain, jika hanya ada pedagang, penetapan harganya menjadi lebih ekstrem.

Itulah informasi ringkas mengenai harga sembako Jogja hari ini Kamis, 9 Oktober 2025. Perlu diketahui, harga yang ditemui di pasaran mungkin berbeda karena disparitas.



Simak Video "Video: Momen Ngeri Kereta Api Serempet Meja Kafe di Hanoi Train Street"

(par/par)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork