Harga Sembako Jogja Hari Ini 17 September 2025: 3 Bahan Pangan Kompak Naik!

Harga Sembako Jogja Hari Ini 17 September 2025: 3 Bahan Pangan Kompak Naik!

Nur Umar Akashi - detikJogja
Rabu, 17 Sep 2025 12:48 WIB
Ilustrasi sembilan bahan pokok atau sembako
Ilustrasi sembako. Foto: Freepik/freepik
Jogja -

Harga bahan pangan, terkhusus Sembilan Bahan Pokok (Sembako), di Kota Jogja dapat berubah sewaktu-waktu karena sejumlah faktor. Bagaimana hari ini? Adakah kenaikan harga yang perlu mendapat atensi?

Dilihat dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) yang dikelola Bank Indonesia pada Rabu (17/9/2025) pukul 11.29 WIB, daging ayam ras segar, cabai merah keriting, dan cabai rawit merah tampak naik. Selain ketiganya, tidak terlihat ada yang naik atau turun.

Daging ayam ras segar mengalami kenaikan harga hari ini usai stabil 5 hari, terhitung dari periode 12-16 September 2025. Kini, per kilogram daging ayam dibanderol Rp 38.750 dari sebelumnya Rp 38.250.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemarin naik jadi Rp 45.750 sekilo, cabai merah keriting ngegas lagi hari ini. Grafik menunjukkan, angkanya melonjak kurang lebih 11% menjadi Rp 50.750 per kilogram. Ini merupakan titik tertinggi cabai merah keriting sejak September dimulai.

Senada dengan cabai merah keriting, cabai rawit merah juga naik harga. Bila kemarin satu kilogramnya dibanderol Rp 35.750, hari ini, rawit merah dipatok Rp 38.250 sekilo. Artinya, ada kenaikan sekitar 7% dalam jangka waktu satu hari.

ADVERTISEMENT

Data Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas) pukul 11.44 WIB menyajikan informasi serupa. Beberapa bahan pangan tampak kompak naik harga, seperti cabai rawit merah, cabai merah keriting, cabai merah besar, dan daging ayam ras.

Salah satu yang paling menonjol adalah cabai merah besar karena tercatat meroket dari Rp 40.714 jadi Rp 44.143 per kilogram. Sebagai informasi, cabai merah besar memulai September di level 31.857/kg.

Daging ayam ras di sisi lain, dicatat ada di angka Rp 37.833, naik 1.666 rupiah dibandingkan kemarin. Data sejak awal September memang menunjukkan kenaikan harga daging ayam ras secara bertahap. Bermula dari Rp 34.167 per 1 September, harganya sudah ada di level 36 ribuan pada tanggal 10. Kemudian, beranjak naik hingga menyentuh angka Rp 37.833 hari ini.

Informasi lengkap perubahan harga bahan pokok Jogja 17 September 2025 dapat disimak via poin-poin berikut.

Daftar Harga Sembako Jogja 17 September 2025 Versi PIHPS

  • Bawang merah ukuran sedang: Rp 41.250/kg
  • Bawang putih ukuran sedang: Rp 39.500/kg
  • Beras kualitas bawah I: Rp 13.150/kg
  • Beras kualitas bawah II: Rp 12.150/kg
  • Beras kualitas medium I: Rp 14.900/kg
  • Beras kualitas medium II: Rp 14.150/kg
  • Beras kualitas super I: Rp 16.000/kg
  • Beras kualitas super II: Rp 15.000/kg
  • Cabai merah besar: Rp 43.750/kg
  • Cabai merah keriting: Naik dari Rp 45.750 menjadi Rp 50.750/kg
  • Cabai rawit hijau: Rp 36.250/kg
  • Cabai rawit merah: Naik dari Rp 35.750 menjadi Rp 38.250/kg
  • Daging ayam ras segar: Naik dari Rp 38.250 menjadi Rp 38.750/kg
  • Daging sapi kualitas 1: Rp 140.000/kg
  • Daging sapi kualitas 2: Rp 132.500/kg
  • Gula pasir kualitas premium: Rp 18.250/kg
  • Gula pasir lokal: Rp 16.750/kg
  • Minyak goreng curah: Rp 18.150/kg
  • Minyak goreng kemasan bermerk 1: Rp 21.750/kg
  • Minyak goreng kemasan bermerk 2: Rp 21.000/kg
  • Telur ayam ras segar: Rp 28.500/kg

Daftar Harga Sembako Jogja 17 September 2025 Versi Bapanas

  • Beras premium: Rp 14.500/kg
  • Beras medium: Rp 12.838/kg
  • Beras SPHP: Rp 12.500/kg
  • Kedelai biji kering (impor): Rp 9.000/kg
  • Bawang merah: Turun dari Rp 33.714 menjadi Rp 33.286/kg
  • Bawang putih bonggol: Turun dari Rp 33.714 menjadi Rp 32.000/kg
  • Cabai merah keriting: Naik dari Rp 57.857 menjadi Rp 58.000/kg
  • Cabai merah besar: Naik dari Rp 40.714 menjadi Rp 44.143/kg
  • Cabai rawit merah: Naik dari Rp 37.143 menjadi Rp 38.143/kg
  • Daging sapi murni: Rp 130.000/kg
  • Daging ayam ras: Naik dari Rp 36.167 menjadi Rp 37.833/kg
  • Telur ayam ras: Naik dari Rp 27.375 menjadi Rp 28.125/kg
  • Gula konsumsi: Rp 17.045/kg
  • Minyak goreng kemasan: Rp 19.091/liter
  • Minyak goreng curah: Naik dari Rp 17.083 menjadi Rp 17.143/liter
  • Minyakita: Rp 15.600/liter
  • Tepung terigu curah: Rp 9.000/kg
  • Tepung terigu kemasan: Rp 10.875/kg
  • Garam konsumsi: Rp 12.000/kg
  • Ikan kembung: Rp 37.833/kg
  • Ikan tongkol: Rp 34.333/kg
  • Ikan bandeng: Naik dari Rp 40.833 menjadi Rp 41.000/kg

Perlu dicatat, data final PIHPS dan Bapanas tersedia pada pukul 13.00 WIB. Oleh karena itu, perubahan harga masih tetap dimungkinkan.

Penyebab Harga Sembako Berubah-ubah

Bukan tanpa sebab harga sembako dan bahan pangan lain berubah tiap hari. Dilansir skripsi Muhammad Shehan dari UIN Raden Intan Lampung berjudul Pengaruh Harga Komoditas Sembako Terhadap Tingkat Inflasi di Indonesia Tahun 2017-2020, ketidakseimbangan permintaan dan penawaran menyebabkan harga bahan pangan tidak stabil.

Bagaimana tidak, pertumbuhan populasi masyarakat Indonesia mendorong naiknya permintaan terhadap bahan-bahan pangan, terkhusus sembako. Di sisi lain, komoditas sembako dari pertanian dan sebagainya sangat rentan gangguan, seperti kondisi iklim, keterbatasan lahan, dan peralihan fungsi lahan.

Pembentukan harga sembako secara khusus sangat dipengaruhi sisi penawaran. Mengingat, permintaan cenderung mengikuti perkembangan penawaran. Jika penawaran rendah, sedangkan permintaan tetap, maka harga bahan pokok naik. Begitu pula sebaliknya.

Penawaran akan bahan pokok ini sangat bergantung faktor alam dan seterusnya yang telah disinggung sekilas di atas. Sayangnya, keberhasilan produksi bahan-bahan pokok ini tidak bisa 100% dikendalikan oleh petani. Dengan kata lain, hasilnya uncontrollable.

Contohnya, saat musim hujan, petani cabai berpotensi gagal panen karena busuk atau serangan hama. Oleh karena itu, produksinya turut berkurang, sedangkan permintaan masyarakat tetap tinggi. Hasilnya, harga cabai melonjak drastis. Sebaliknya, saat musim kemarau, persentase keberhasilan panen cabai lebih tinggi. Stok melimpah menyebabkan otomatis harga turun.

Nur Azizah Nasution dalam tulisannya di Journal of Sharia and Law berjudul 'Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Harga Sembako oleh Para Pedagang Menurut Perspektif Ekonomi Syariah' memberi rincian poin-poin penyebab fluktuasi sembako, di antaranya:

  • Faktor produksi: Banyak permintaan, sedikit penawaran, maka harga menjadi mahal. Sementara itu, sedikit permintaan, banyak penawaran, harga menjadi murah.
  • Faktor distribusi: Semakin lama dan ribet proses distribusi, harga bahan pangan semakin mahal. Hal yang sama berlaku sebaliknya.
  • Faktor jumlah pedagang: Semakin banyak persaingan perdagangan, harga sembako cenderung lebih mendekati tarif normal. Di sisi lain, jika hanya ada pedagang, penetapan harganya menjadi lebih ekstrem.

Itulah informasi ringkas mengenai harga sembako Jogja hari ini Rabu, 17 September 2025. Perlu diketahui, harga yang ditemui di pasaran mungkin berbeda karena disparitas.




(par/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads