Pengusaha Ingatkan Stimulus 8+4+5 Mesti Tepat Sasaran

Nasional

Pengusaha Ingatkan Stimulus 8+4+5 Mesti Tepat Sasaran

Ignacio Geordi Oswaldo - detikJogja
Selasa, 16 Sep 2025 11:47 WIB
Presiden Prabowo (dok Biro Sekretariat Presiden)
Foto: Presiden Prabowo (dok Biro Sekretariat Presiden)
Jogja -

Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) menilai kebijakan stimulus bertajuk 8+4+5 yang diluncurkan Presiden Prabowo Subianto sebagai hal positif untuk ekonomi sekaligus membuka ruang yang lebih luas bagi UMKM hingga sektor riil. HIPMI mengingatkan agar stimulus itu tepat sasaran.

Dilansir detikFinance, stimulus ekonomi 8+4+5 ialah 8 program stimulus cepat di 2025, 4 program stimulus jangka panjang hingga 2026, dan 5 program penciptaan lapangan kerja.

Menurut Sekretaris Jenderal BPP HIPMI, Anggawira, program yang diluncurkan mampu menjawab kebutuhan mendesak pelaku usaha muda maupun UMKM. Dengan demikian, 8 paket kebijakan itu memberi harapan baru bagi dunia usaha di tengah dinamika global dan tantangan perlambatan ekonomi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Program magang fresh graduate dengan skema link-and-match industri misalnya, dinilai efektif mengurangi angka pengangguran terdidik sekaligus menutup kesenjangan antara dunia pendidikan dan dunia kerja," kata Anggawira dalam keterangan resminya, Selasa (16/9/2025).

Diketahui, pemerintah juga memberikan bantuan pangan dan perlindungan sosial bagi para pekerja bukan penerima upah termasuk pengemudi online, yang menurut HIPMI menunjukkan keberpihakan pada kelompok rentan.

ADVERTISEMENT

Adapun di sektor pariwisata dan F&B, insentif berupa keringanan pajak diyakini bakal memperkuat daya saing dan mendongkrak konsumsi domestik.

"Tak hanya itu, deregulasi serta integrasi RDTR digital ke dalam OSS dipandang sebagai langkah penting untuk mempercepat investasi dan mempermudah pengusaha muda memulai maupun mengembangkan usaha. Dukungan untuk UMKM dan gig economy di era digital juga dianggap sangat relevan agar pengusaha muda mampu bersaing, baik di pasar lokal maupun global," ujarnya.

HIPMI menekankan implementasi di lapangan jadi kunci keberhasilan pemberian paket kebijakan ekonomi ini. Dibutuhkan koordinasi erat antara pemerintah pusat dan daerah agar program berjalan konsisten. Pendampingan dan edukasi kepada UMKM dan pekerja digital juga harus diperkuat agar fasilitas yang disediakan bisa optimal manfaatnya.

"HIPMI juga mendorong adanya evaluasi berkala serta komunikasi terbuka dengan pelaku usaha guna mengantisipasi berbagai hambatan. Selain itu, manfaat kebijakan perlu dirasakan secara merata, tidak hanya terkonsentrasi di kota-kota besar tetapi juga menjangkau daerah-daerah," ucap Anggawira.

HIPMI menyatakan siap turut mengawal implementasi paket kebijakan stimulus. Organisasi pengusaha muda ini siap menghadirkan masukan dari dunia usaha, memperkuat ekosistem kewirausahaan, dan mendorong agar kebijakan ini menjadi katalis pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

"Kami berharap kebijakan ini tidak hanya bersifat jangka pendek, tetapi mampu mendorong transformasi ekonomi yang lebih produktif, inovatif, dan berkeadilan bagi seluruh masyarakat," pungkasnya.




(dil/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads