Dear PNS, Mendagri Minta Tunda Perjalanan ke Luar Negeri-Jangan Flexing

Nasional

Dear PNS, Mendagri Minta Tunda Perjalanan ke Luar Negeri-Jangan Flexing

Aulia Damayanti - detikJogja
Selasa, 02 Sep 2025 12:45 WIB
Mendagri Tito Karnavian menemui Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta (Firda CA/detikcom)
Foto: Mendagri Tito Karnavian menemui Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta (Firda CA/detikcom)
Jogja -

Pemerintah menegaskan perjalanan ke luar negeri dalam kondisi situasi politik yang memanas ini untuk ditunda sementara. Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian pun tidak memberi izin untuk jajaran PNS yang akan ke luar negeri.

"Kemudian kami juga sudah menyampaikan untuk menunda semua keberangkatan ke luar negeri. Di Kemendagri ini juga, kami lihat juga, kalau ada permintaan untuk izin keberangkatan ke luar negeri, mohon maaf, kami sekarang tunda dulu sampai situasinya nanti kondusif," kata dia dalam rapat inflasi daerah di Kementerian Dalam Negeri, Jakarta Pusat, dikutip dari detikFinance, Selasa (2/9/2025).

Tito lalu menyoroti gaya hidup pejabat yang terus menjadi sorotan masyarakat di media sosial. Terlebih informasi yang beredar semakin membesar karena provokasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pihaknya juga mengimbau para pejabat daerah menunda acara seremonial kedinasan maupun pesta yang terkesan pemborosan bagi pemerintah daerah. Sebab, situasi saat ini masih sensitif.

ADVERTISEMENT

Apalagi jika pesta atau acara Pemda tersorot di media sosial TikTok. Hal ini menurutnya akan menimbulkan situasi masyarakat semakin panas.

"Kemudian kami juga sudah menyampaikan bahwa, belum-belum ini. Berikutnya lah, menunda semua kegiatan seremonial yang terkesan pemborosan. Apalagi dengan musik-musik seperti pesta," ucapnya.

Tito pun meminta pemerintah daerah membuat alternatif lain dalam mengadakan seremonial kedinasan menjadi lebih sederhana. Hal ini dinilai perlu dilakukan agar tidak dimanfaatkan oleh oknum untuk digoreng di sosial media.

"Nanti kalau pesta-pesta, ada musik-musiknya, dipotong, dibuat TikTok, dan lain-lain. Kemudian dibandingkan dengan masyarakat yang lagi menuntut sikap low profile para pejabat," tambahnya.

Dia juga menegaskan agar pejabat daerah untuk tidak menunjukkan kemewahan alias flexing di sosial media. Imbauan ini juga berlaku bagi keluarga dari pejabat daerah.

"Kemudian juga termasuk flexing. Jangan sampai ada flexing kemewahan, baik pejabat maupun keluarga. Tolong ingatkan keluarga masing-masing, terutama cara berpakaian, kemudian penggunaan cincin, jam tangan, perhiasan, hati-hati kendaraan," jelasnya.




(ams/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads