Harga sembako (sembilan bahan pokok) dapat berubah setiap harinya akibat pengaruh berbagai faktor. Bagi detikers yang membutuhkan informasi tentangnya, simak daftar harga sembako Jogja 15 Agustus 2025 di bawah ini.
Apa saja yang termasuk sembako? Berdasar Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia Nomor 115/MPP/Kep/2/1998 tentang Jenis Barang Kebutuhan Pokok Masyarakat, sembilan bahan pokok atau sembako adalah beras, gula pasir, minyak goreng dan mentega, daging sapi dan ayam, telur ayam, susu, jagung, minyak tanah, dan garam beryodium.
Tentunya, di samping sembako, informasi seputar harga bahan lainnya juga penting untuk diketahui. Dengan begitu, warga Jogja dapat menentukan prioritas bahan makanan yang akan dibeli dan jumlahnya. Tak hanya konsumen, pedagang maupun produsen juga dapat menentukan langkah yang diambil berdasarkan naik-turunnya harga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu bahan pokok yang turun hari ini di Kota Jogja adalah daging ayam ras. Jadi berapa sekilonya? Cek informasi lengkap harga bahan pokok Jogja 15 Agustus 2025 berdasar data PIHPS dan Bapanas berikut ini!
Daftar Harga Sembako Jogja 15 Agustus 2025 Versi PIHPS Nasional
PIHPS adalah singkatan dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional. Laman ini dikelola oleh Bank Indonesia sejak 2016. PIHPS menyajikan data seputar barang pokok yang dinilai memiliki kekuatan signifikan dalam membentuk angka inflasi.
Dilihat pada Jumat (15/8/2025) pukul 12.31 WIB, cabai merah keriting, cabai rawit hijau, dan daging ayam ras segar kompak turun harga. Selain tiga bahan pokok itu, tidak ada yang mengalami kenaikan maupun penurunan harga.
Cabai merah keriting turun dari Rp 30.750 menjadi Rp 30.000 per kilogram. Ini adalah kali kedua harga cabai merah keriting turun dalam sepekan terakhir. Yang pertama terjadi pada 12 Agustus lalu, kala harganya turun dari Rp 32.500 jadi Rp 30.750.
Jika cabai merah keriting turun 750 rupiah, cabai rawit hijau turun 1.000 rupiah, terhitung dari Rp 37.250 menjadi Rp 36.250 per kilogram. Dengan demikian, dalam rentang waktu satu minggu, cabai rawit hijau anjlok dari Rp 40 ribuan jadi Rp 36 ribuan sekilo.
Bahan pokok ketiga, daging ayam ras segar, tampak turut berubah harga setelah sekian lama stabil. Grafik menunjukkan, angkanya turun 500 rupiah, dari Rp 31.750 jadi Rp 31.250 per kilogram.
Perlu diketahui, harga pangan yang disajikan PIHPS untuk wilayah Jogja diambil dari angka rata-rata Pasar Beringharjo dan Kranggan. Lebih lengkapnya, berikut daftar harga sembako di Kota Jogja per 8 Agustus 2025:
- Bawang merah ukuran sedang: Rp 51.250/kg
- Bawang putih ukuran sedang: Rp 40.250/kg
- Beras kualitas bawah I: Rp 13.400/kg
- Beras kualitas bawah II: Rp 12.400/kg
- Beras kualitas medium I: Rp 15.150/kg
- Beras kualitas medium II: Rp 14.400/kg
- Beras kualitas super I: Rp 16.250/kg
- Beras kualitas super II: Rp 15.250/kg
- Cabai merah besar: Rp 41.250/kg
- Cabai merah keriting: Turun dari Rp 30.750 menjadi Rp 30.000/kg
- Cabai rawit hijau: Turun dari Rp 37.250 menjadi Rp 36.250/kg
- Cabai rawit merah: Rp 31.250/kg
- Daging ayam ras segar: Turun dari Rp 31.750 menjadi Rp 31.250/kg
- Daging sapi kualitas 1: Rp 140.000/kg
- Daging sapi kualitas 2: Rp 132.500/kg
- Gula pasir kualitas premium: Rp 18.250/kg
- Gula pasir lokal: Rp 16.750/kg
- Minyak goreng curah: Rp 18.000/kg
- Minyak goreng kemasan bermerk 1: Rp 21.750/kg
- Minyak goreng kemasan bermerk 2: Rp 21.000/kg
- Telur ayam ras segar: Rp 28.000/kg
Perlu diketahui, harga yang disajikan PIHPS masih mungkin berubah hingga pukul 13.00 WIB dan dalam kondisi tertentu, sampai hari berikutnya. Oleh karena itu, detikers dapat memantau perkembangan harganya via tautan https://www.bi.go.id/hargapangan/home/index.
Daftar Harga Sembako Jogja 15 Agustus 2025 Versi Bapanas
Selain PIHPS, sumber kredibel yang bisa digunakan untuk mengetahui perkembangan harga sembako sehari-hari adalah panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas). Dikutip dari situs resminya pada Jumat, 15 Agustus 2025 pukul 11.29 WIB, daftar lengkap harga sembako Kota Jogja hari ini adalah sebagai berikut:
- Beras premium: Rp 14.500/kg
- Beras medium: Rp 13.000/kg
- Beras SPHP: Rp 12.500/kg
- Kedelai biji kering (impor): Rp 9.200/kg
- Bawang merah: Turun dari Rp 45.286 menjadi Rp 45.143/kg
- Bawang putih bonggol: Turun dari Rp 30.250 menjadi Rp 29.714/kg
- Cabai merah keriting: Turun dari Rp 30.000 menjadi Rp 29.286/kg
- Cabai merah besar: Rp 34.286/kg
- Cabai rawit merah: Naik dari Rp 23.857 menjadi Rp 25.429/kg
- Daging sapi murni: Rp 130.000/kg
- Daging ayam ras: Rp 31.500/ kg
- Telur ayam ras: Turun dari Rp 27.125 menjadi Rp 26.875/kg
- Gula konsumsi: Turun dari Rp 17.273 menjadi Rp 17.250/kg
- Minyak goreng kemasan: Turun dari Rp 18.455 menjadi Rp 18.300/liter
- Minyak goreng curah: Naik dari Rp 17.000 menjadi Rp 17.071/liter
- Minyakita: Rp 15.700/liter
- Tepung terigu curah: Rp 9.000/kg
- Tepung terigu kemasan: Turun dari Rp 10.889 menjadi Rp 10.875/kg
- Garam konsumsi: Rp 11.625/kg
- Ikan kembung: Rp 37.833/kg
- Ikan tongkol: Rp 34.333/kg
- Ikan bandeng: Rp 41.000/kg
Sebagai catatan, data harga bahan pangan di atas diambil dari menu 'Tabel Perkembangan Harga' dengan mencantumkan jenis data panel konsumen, wilayah Provinsi DIY, Kota Jogja, dan periode 14-15 Agustus 2025. Berhubung data yang disajikan masih bisa berubah, detikers dapat mengakses perkembangan harga terbaru via tautan https://panelharga.badanpangan.go.id/tabel-rekap.
Faktor-faktor Penyebab Naiknya Harga Sembako
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan harga bahan pokok naik. Dirangkum dari Journal of Sharia and Law berjudul 'Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Harga Sembako oleh Para Pedagang Menurut Perspektif Ekonomi Syariah' karya Nur Azizah Nasution dkk, ini poin-poinnya:
1. Faktor Produksi
Tanpa adanya produksi, para pedagang sembako di pasar akan kekurangan jumlah barang. Penyebabnya bervariasi, mulai dari hasil panen yang tidak maksimal, keterbatasan biaya petani, hingga cuaca buruk. Alhasil, barang langka membuat harga melambung.
2. Faktor Distribusi
Semakin lama proses distribusi, makin naik pula harga sembako. Lebih-lebih, jika terjadi keterlambatan dalam prosesnya. Akibatnya, pedagang mesti menaikkan harga sembako demi dapat meraup laba.
3. Faktor Sumber Pasokan
Mirip dengan faktor pertama, sumber pasokan dapat memengaruhi naik-turunnya harga sembako. Semakin banyak barang yang tersedia, harganya akan semakin murah, begitu pula sebaliknya.
4. Faktor Permintaan dan Penawaran
Ketika permintaan terhadap suatu barang naik, para pedagang akan menaikkan harga. Hal ini juga berlaku sebaliknya.
5. Faktor Jumlah Pedagang Pesaing
Semakin banyak pesaing, harga sembako cenderung lebih mendekati tarif pasaran. Sebagai contoh, di pasar A hanya ada dua pedagang sembako. Kondisi ini membuat keduanya bersaing dengan lebih ekstrem ketimbang pasar B yang memiliki 10 pedagang sembako. Sebab, keduanya mesti bersaing ketat untuk memperebutkan pasar.
Demikian informasi harga sembako di Jogja, Jumat, 15 Agustus 2025. Perlu dicatat bahwa harga yang ditemui di pasaran bisa saja berbeda. Hal ini disebabkan adanya disparitas untuk masing-masing bahan pokok. Semoga bermanfaat.
(par/aku)
Komentar Terbanyak
Heboh Penangkapan Pembobol Situs Judi Berujung Polda DIY Klarifikasi
Penegasan Polda DIY soal Penangkapan Pembobol Situs Judol Bukan Titipan Bandar
Survei BPS: Jogja Ranking 1 Hunian Layak dan Terjangkau se-Jawa