Harga sembako (sembilan bahan pokok) dapat berubah setiap harinya akibat pengaruh berbagai faktor. Bagi detikers yang membutuhkan informasi tentangnya, simak daftar harga sembako Jogja 21 Juli 2025 di bawah ini.
Apa saja yang termasuk sembako? Berdasar Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia Nomor 115/MPP/Kep/2/1998 tentang Jenis Barang Kebutuhan Pokok Masyarakat, sembilan bahan pokok atau sembako adalah beras, gula pasir, minyak goreng dan mentega, daging sapi dan ayam, telur ayam, susu, jagung, minyak tanah, dan garam beryodium.
Tentunya, di samping sembako, informasi seputar harga bahan lainnya juga penting untuk diketahui. Dengan begitu, warga Jogja dapat menentukan prioritas bahan makanan yang akan dibeli dan jumlahnya. Tak hanya konsumen, pedagang maupun produsen juga dapat menentukan langkah yang diambil berdasarkan naik-turunnya harga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hari ini, cabai rawit merah merosot tajam harganya di pasar-pasar tradisional Jogja. Bagi yang membutuhkan, cek informasi lengkap harga sembako Jogja 21 Juli 2025 berdasar data PIHPS dan Bapanas via uraian berikut!
Daftar Harga Sembako Jogja 21 Juli 2025 Versi PIHPS Nasional
PIHPS adalah singkatan dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional. Laman ini dikelola oleh Bank Indonesia sejak 2016. PIHPS menyajikan data seputar barang pokok yang dinilai memiliki kekuatan signifikan dalam membentuk angka inflasi.
Dilihat pada Senin (21/7/2025) pukul 11.51 WIB, lima bahan pokok naik harga, yakni bawang merah, bawang putih, beras kualitas bawah cabai rawit hijau, dan minyak goreng curah. Sementara itu, cabai merah besar, cabai merah keriting, dan cabai rawit merah serempak turun.
Bawang merah melonjak dari Rp 43.250 menjadi Rp 46.250 per kilogram. Meskipun tidak sesignifikan kenaikan bawang merah, bawang putih juga turut naik. Komoditas satu ini naik menjadi Rp 42.000 setelah sebelumnya dibanderol Rp 41.750/kg.
Bahan pokok berikutnya yang juga naik adalah beras kualitas bawah II. Bahan makanan pokok masyarakat Indonesia ini naik tipis 150 rupiah, dari Rp 12.250 menjadi Rp 12.400 sekilo. Adapun minyak goreng curah, naik 0,56% dari Rp 17.900 menjadi Rp 18.000/kg.
Beralih fokus ke cabai merah besar, harganya anjlok lebih dari 3 ribu rupiah, dari Rp 39.250 menjadi Rp 36.000/kg. Sama seperti cabai merah besar, cabai merah keriting juga turun, yakni menjadi Rp 31.250 dari sebelumnya Rp 33.750 sekilo.
Cabai rawit hijau merupakan satu-satunya jenis cabai yang naik harga hari ini. Data PIHPS menunjukkan, cabai pedas ini naik tipis 500 rupiah jadi Rp 43.000. Sementara itu, cabai rawit merah, justru turun, dari Rp 45.000 menjadi Rp 40.000 sekilo.
Perlu diketahui, harga pangan yang disajikan PIHPS untuk wilayah Jogja diambil dari angka rata-rata Pasar Beringharjo dan Kranggan. Lebih lengkapnya, berikut daftar harga sembako di Kota Jogja per 21 Juli 2025:
- Bawang merah ukuran sedang: Naik dari Rp 43.250 menjadi Rp 46.250/kg
- Bawang putih ukuran sedang: Naik dari Rp 41.750 menjadi Rp 42.000/kg
- Beras kualitas bawah I: Rp 13.400/kg
- Beras kualitas bawah II: Naik dari Rp 12.250 menjadi Rp 12.400/kg
- Beras kualitas medium I: Rp 15.150/kg
- Beras kualitas medium II: Rp 14.400/kg
- Beras kualitas super I: Rp 16.250/kg
- Beras kualitas super II: Rp 15.250/kg
- Cabai merah besar: Turun dari Rp 39.250 menjadi Rp 36.000/kg
- Cabai merah keriting: Turun dari Rp 33.750 menjadi Rp 31.250/kg
- Cabai rawit hijau: Naik dari Rp 42.500 menjadi Rp 43.000/kg
- Cabai rawit merah: Turun dari Rp 45.000 menjadi Rp 40.000/kg
- Daging ayam ras segar: Rp 31.750/kg
- Daging sapi kualitas 1: Rp 140.000/kg
- Daging sapi kualitas 2: Rp 132.500/kg
- Gula pasir kualitas premium: Rp 18.250/kg
- Gula pasir lokal: Rp 17.250/kg
- Minyak goreng curah: Naik dari Rp 17.900 menjadi Rp 18.000/kg
- Minyak goreng kemasan bermerk 1: Rp 21.750/kg
- Minyak goreng kemasan bermerk 2: Rp 21.000/kg
- Telur ayam ras segar: Rp 28.500/kg
Perlu diketahui, harga yang disajikan PIHPS masih mungkin berubah hingga pukul 13.00 WIB dan dalam kondisi tertentu, sampai hari berikutnya. Oleh karena itu, detikers dapat memantau perkembangan harganya via tautan https://www.bi.go.id/hargapangan/home/index.
Daftar Harga Sembako Jogja 21 Juli 2025 Versi Bapanas
Sumber kredibel yang bisa digunakan untuk mengetahui perkembangan harga sembako sehari-hari adalah panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas). Dikutip dari situs resminya pada Senin, 21 Juli 2025 pukul 12.07 WIB, daftar lengkap harga sembako Kota Jogja hari ini adalah sebagai berikut:
- Beras premium: Naik dari Rp 14.355 menjadi Rp 14.390/kg
- Beras medium: Rp 12.500/kg
- Beras SPHP: Rp 12.500/kg
- Kedelai biji kering (impor): Rp 9.600/kg
- Bawang merah: Naik dari Rp 40.714 menjadi Rp 41.714/kg
- Bawang putih bonggol: Turun dari Rp 32.000 menjadi Rp 30.429/kg
- Cabai merah keriting: Turun dari Rp 30.571 menjadi Rp 29.714/kg
- Cabai merah besar: Rp 33.571/kg
- Cabai rawit merah: Turun dari Rp 35.429 menjadi Rp 34.286/kg
- Daging sapi murni: Rp 130.000/kg
- Daging ayam ras: Naik dari Rp 31.333 menjadi Rp 31.500/kg
- Telur ayam ras: Turun dari Rp 28.125 menjadi Rp 28.000/kg
- Gula konsumsi: Rp 17.455/kg
- Minyak goreng kemasan: Rp 18.455/liter
- Minyak goreng curah: Turun dari Rp 16.714 menjadi Rp 16.571/liter
- Minyakita: Rp 15.790/liter
- Tepung terigu curah: Rp 9.000/kg
- Tepung terigu kemasan: Rp 10.875/kg
- Garam konsumsi: Rp 11.625/kg
- Ikan kembung: Rp 37.833/kg
- Ikan tongkol: Turun dari Rp 34.500 menjadi Rp 34.333/kg
- Ikan bandeng: Rp 41.333/kg
Sebagai catatan, data harga bahan pangan di atas diambil dari menu 'Tabel Perkembangan Harga' dengan mencantumkan jenis data panel konsumen, wilayah Provinsi DIY, Kota Jogja, dan periode 20-21 Juli 2025. Berhubung data yang disajikan masih bisa berubah, detikers dapat mengakses perkembangan harga terbaru via tautan https://panelharga.badanpangan.go.id/tabel-rekap.
Faktor-faktor Penyebab Naiknya Harga Sembako
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan harga bahan pokok naik. Dirangkum dari Journal of Sharia and Law berjudul 'Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Harga Sembako oleh Para Pedagang Menurut Perspektif Ekonomi Syariah' karya Nur Azizah Nasution dkk, ini poin-poinnya:
1. Faktor Produksi
Tanpa adanya produksi, para pedagang sembako di pasar akan kekurangan jumlah barang. Penyebabnya bervariasi, mulai dari hasil panen yang tidak maksimal, keterbatasan biaya petani, hingga cuaca buruk. Alhasil, barang langka membuat harga melambung.
2. Faktor Distribusi
Semakin lama proses distribusi, makin naik pula harga sembako. Lebih-lebih, jika terjadi keterlambatan dalam prosesnya. Akibatnya, pedagang mesti menaikkan harga sembako demi dapat meraup laba.
3. Faktor Sumber Pasokan
Mirip dengan faktor pertama, sumber pasokan dapat memengaruhi naik-turunnya harga sembako. Semakin banyak barang yang tersedia, harganya akan semakin murah, begitu pula sebaliknya.
4. Faktor Permintaan dan Penawaran
Ketika permintaan terhadap suatu barang naik, para pedagang akan menaikkan harga. Hal ini juga berlaku sebaliknya.
5. Faktor Jumlah Pedagang Pesaing
Semakin banyak pesaing, harga sembako cenderung lebih mendekati tarif pasaran. Sebagai contoh, di pasar A hanya ada dua pedagang sembako. Kondisi ini membuat keduanya bersaing dengan lebih ekstrem ketimbang pasar B yang memiliki 10 pedagang sembako. Sebab, keduanya mesti bersaing ketat untuk memperebutkan pasar.
Demikian informasi harga sembako di Jogja, Senin, 21 Juli 2025. Perlu dicatat bahwa harga yang ditemui di pasaran bisa saja berbeda. Hal ini disebabkan adanya disparitas untuk masing-masing bahan pokok. Semoga bermanfaat.
(par/dil)
Komentar Terbanyak
PDIP Jogja Bikin Aksi Saweran Koin Bela Hasto Kristiyanto
Cerita Warga Jogja Korban TPPO di Kamboja, Dipaksa Tipu WNI Rp 300 Juta/Bulan
Jokowi Diadukan Rismon ke Polda DIY Terkait Dugaan Penyebaran Berita Bohong