Pembangunan Jembatan Pandansimo di Poncosari, Kapanewon Srandakan, Bantul, sudah menyentuh tahap finishing. Jembatan ini menghubungkan Kabupaten Bantul dan Kabupaten Kulon Progo, DIY.
"Progres pelaksanaan fisik terhadap kontrak hingga saat ini telah mencapai 98,995% dengan capaian keuangan sebesar 92,320%," kata Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pembangunan Jembatan Pandansimo, Setiawan Wibowo, saat dihubungi wartawan, Kamis (22/5/2025).
![]() |
Setiawan menyebut secara umum pekerjaan berjalan sesuai dengan rencana dan telah memasuki tahap akhir pelaksanaan. Sedangkan saat ini kegiatan yang sedang berlangsung adalah pekerjaan akhir atau finishing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Finishing antara lain meliputi pemasangan struktur baja plaza serta pemasangan elemen gunungan," ujarnya.
![]() |
Di sisi lain, Setiawan mengungkapkan bahwa kondisi cuaca, khususnya hujan yang disertai petir, memiliki pengaruh terhadap pelaksanaan proyek. Hal ini menjadi salah satu pertimbangan teknis terutama dalam pekerjaan pemasangan elemen gunungan.
"Demi menjaga aspek keselamatan kerja serta memastikan kualitas pelaksanaan kegiatan tersebut dilakukan dengan menyesuaikan kondisi cuaca di lapangan," ucapnya.
Terkait kapan jembatan tersebut diresmikan, Setiawan mengaku belum bisa memastikannya. Hal itu merupakan ranah Kementerian Pekerjaan Umum (PU).
"Sampai dengan saat ini jadwal resmi peresmian Jembatan Pandansimo belum ditetapkan dan masih menunggu arahan lebih lanjut dari pihak yang berwenang," imbuhnya.
Sebelumnya, Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional Jawa Tengah-DIY, Rien Marlia mengatakan bahwa pembangunan Jembatan Pandansimo masuk pada paket kegiatan Inpres Jalan Daerah Tahap 1. Proyek tersebut merupakan bagian dari rangkaian jalur trans selatan Jawa.
"Pembangunan Jembatan Pandansimo yang memiliki panjang 1.900 meter ini memiliki nilai kontrak Rp 814,8 miliar," katanya kepada wartawan di Srandakan, Bantul, Senin (11/12/2023).
Pembangunan Jembatan Pandansimo bakal berlangsung selama 408 hari kalender. Di sisi lain, Rien mengungkapkan bahwa lokasi Jembatan Pandansimo memiliki karakteristik tanah yang berpasir dan muka air tanah dangkal serta dekat sumber gempa sesar Opak dengan radius 10 kilometer.
"Jembatan Pandansimo memiliki potensi terjadi likuifaksi. Sehingga nantinya Jembatan Pandansimo akan menggunakan teknologi yang mampu mengakomodir pergerakan selama gempa terjadi," ujarnya.
(rih/apl)
Komentar Terbanyak
Forum Ojol Yogyakarta Buka Suara soal Ricuh Massa Driver di Godean
Roy Suryo Usai Diperiksa soal Ijazah Jokowi: Cuma Identitas yang Saya Jawab
Birdha Jadi Tersangka Kasus Penganiayaan Driver Shoope Food di Godean