Harga emas melambung tinggi beberapa waktu terakhir, bahkan hampir menyentuh Rp 2 juta per gramnya. Di tengah harga yang naik lincah, jasa jual beli emas di Ketandan, Jogja justru lesu.
Ketua paguyuban para penyedia jasa jual-beli emas emperan di jalan Ketandan Lor, Ngupasan, Kota Jogja, Nur Listiyani, bercerita bahwa hal ini persis seperti pada tahun 1998. Seperti saat ini, kala itu harga emas juga tak bisa diprediksi.
"Ini persis seperti tahun 1998, itu hampir sama kayak sekarang (dinamika kenaikan harga emas). Dari harga sekian ribu, naik jadi berapa ratus ribu," jelasnya saat ditemui detikJogja di lapaknya, Rabu (23/4/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini memang naik turunnya ngeri, ndak bisa diprediksi, tapi yang jelas ndak mungkin anjlok, rata-rata tetap segitu," sambung Lis.
Lis mengatakan bahwa saat ini emas batangan yang menjadi buruan. Padahal, jasa jual-beli emas emperan hanya menerima penjualan emas berbentuk perhiasan.
"Itu (emas batangan) barangnya kosong, udah mulai dari berapa hari yang lalu, kita cari atau kita beli Antam itu agak susah malahan. Kalau perhiasan lumayan, daya belinya menurun, kalau yang daya belinya naik yang Antam," ungkapnya.
Terlepas pengaruh kenaikan harga emas, dia mengaku tetap ada peningkatan orang yang mampir untuk menjual emas ke lapaknya. Kenaikan penjualan emas terjadi selepas Lebaran.
"Setelah Lebaran ada peningkatan (yang jual emas), ya kurang lebih 10 persenan," ungkap Lis.
Lis mengungkapkan jual-beli emas emperan tetap berpatokan pada harga emas lokal terbaru, bukan harga emas Antam. Ia menuturkan, harga emas lokal hari ini berada di angka Rp 1.831.500 per gram.
"Kalau yang Antam itu kan ada sertifikatnya, jadi tembus Rp 1,9 juta hampir Rp 2 juta itu. Kalau yang lokal itu kalau kita beli ndak ada sertifikat, paling surat toko itu, kecil kayak krikil itu barangnya," papar Lis.
Serupa dengan Lis, salah satu penyedia jasa jual-beli emas emperan lainnya, Riska juga mengatakan jika emas batangan kini tengah jadi primadona. Namun, penjualan emas perhiasan ke lapaknya tidak ada perbedaan signifikan dengan sebelum harga emas naik.
"Kalau untuk yang jual sih kebanyakan langganan malahan, yang udah pernah balik lagi. Kalau ndak langganan ya ada, cuma beberapa," ujarnya kepada detikJogja, hari ini.
"(Tingkat penjualan emas) Biasa aja, nggak ada perubahan, malah yang diserbu itu toko emas, barangnya yang batangan, yang Antam, kalau perhiasan agak lesu malahan," pungkas Riska.
(afn/apl)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
Siapa yang Menentukan Gaji dan Tunjangan DPR? Ini Pihak yang Berwenang