Topik seputar tas branded cukup menarik perhatian, terutama berkaitan dengan harga belinya yang kerap fantastis dan tujuannya sebagai investasi bagi sebagian masyarakat. Namun demikian, mungkin tidak sedikit orang yang justru dibuat penasaran akan untung-rugi investasi tas branded, sehingga artikel ini akan merangkum informasinya.
Seperti yang diketahui, istilah tas branded disematkan pada tas-tas yang memiliki merek atau brand cukup dikenal di kalangan masyarakat tertentu. Tidak hanya memiliki citra yang cenderung eksklusif, tas branded juga biasanya dibanderol dengan harga yang tidak murah.
Diungkap dalam buku 'Moneypedia' oleh John Afifi, bahwa tas branded adalah tas bermerek terkenal yang biasanya dijual di sejumlah store atau toko terkenal. Baik itu di berbagai mal maupun lingkungan pertokoan tertentu. Tas branded selama ini dikenal mampu membuat siapa saja yang mengenakannya terlihat lebih berkelas, anggun, hingga eksklusif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain digunakan, tas branded juga rupanya menjadi peluang bisnis atau investasi bagi sebagian kalangan. Ini dikarenakan harga jualnya yang cenderung fantastis.
Lantas, apakah benar investasi tas branded selalu menguntungkan? Sebagai bahan pertimbangan maupun referensi bacaan, berikut akan diuraikan sejumlah untung-rugi investasi tas branded.
Mengenal Fenomena Investasi Tas Branded
Bagi sebagian orang investasi biasanya dilakukan dengan memilih instrumen tertentu yang mampu memberikan hasil keuntungan di kemudian hari. Tak terkecuali menjadikan tas branded sebagai investasi jangka panjang.
Roy Li dalam bukunya 'Success Revolution - Jadi Miliarder Sejak Muda dengan Modal 0' menjelaskan tas branded dikenal sebagai investasi 'leher ke bawah'. Ini dikarenakan investasi leher ke bawah merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk segala hal dari ujung rambut hingga kaki yang membuat seseorang rela mengeluarkan sejumlah uang miliknya.
Sementara itu, di dalam buku 'YukBelajarSaham untuk Pemula: Nabung Saham Itu Asik' oleh Investor Saham Pemula (ISP), bahwa pembelian tas branded sering kali dikaitkan dengan upaya menggunakan dana lebih yang dimiliki untuk memenuhi keinginannya. Dijelaskan bahwa tas branded termasuk barang yang cukup konsumtif bagi sebagian kalangan tertentu.
Maka tak heran, sebagian kalangan masyarakat menilai tas branded memiliki nilai investasi tersendiri. Terutama apabila mempertimbangkan pada aspek tertentu yang membuat sebuah tas branded memiliki nilai jual yang cukup menguntungkan di kemudian hari.
Kelebihan Investasi Tas Branded
Lantas, bagaimana gambaran investasi tas branded dapat memberikan keuntungan bagi siapa saja yang melakukannya? Menurut buku 'MoneySmart Parent: Panduan Praktis Perencanaan Keuangan Orang Tua Baru' karya Nadia Mulya dan Prita Hapsari Ghozie, dijelaskan bahwa brand branded yang memiliki model klasik dan juga populer dapat memberikan keuntungan di kemudian hari.
Hal tersebut dikarenakan tas tersebut bisa saja menjadi tas idaman bagi orang lain, terutama mereka yang kerap mengoleksi tas klasik atau populer. Inilah yang membuat pemiliknya sering kali memiliki keinginan untuk menjualnya nanti.
Sementara itu, terkait dengan keuntungan investasi tas branded terdapat sebuah riset yang dapat memberikan gambaran bagi siapa pun yang penasaran terkait dengan hal ini. Diungkap dalam buku 'Kecanduan Belanja: Budaya Konsumerisme dalam Teks' oleh Yolanda Stellarosa, bahwa terdapat riset yang dilakukan oleh Baghunter terkait dengan investasi tas branded, salah satunya bermerek Hermes.
Terutama menyoroti investasi tas Hermes Birkin yang pernah disebut-sebut memiliki nilai keuntungan di atas emas batangan. Dikatakan bahwa tas Hermes Birkin termasuk investasi yang tidak pernah turun nilainya selama kurun waktu 35 tahun.
Selain tidak pernah turun nilainya, tas Hermes Birkin juga justru menunjukkan peningkatan harga hingga mencapai 500 persen dalam sekitar tiga setengah dekade terakhir per tahun 2020 yang merujuk pada tahun buku tersebut dirilis. Tercatat di tahun 2015 silam, tas Hermes Birkin terjual dalam pelelangan di Hong Kong dengan harga tiga miliar.
Kelemahan Investasi Tas Branded
Meskipun ada peluang investasi tas branded memberikan keuntungan, ternyata hal tersebut bisa berlaku sebaliknya. Tim Gagas Bisnis dalam bukunya 'Cara Cerdas Mengelola Aset' memberikan penjelasan bahwa tas branded sebagai instrumen investasi ternyata tidak selalu bisa memberikan keuntungan. Mengapa demikian?
Alasannya karena nilainya yang bisa mengalami fluktuasi alias naik-turun. Seorang perencana keuangan bernama Fitriavi Noeriman memberikan penilaian bahwa tidak semua tas branded memiliki nilai yang tetap atau bahkan terus mengalami kenaikan. Sebaliknya, ada tas branded yang justru nilainya bisa turun.
Biasanya tas branded yang memiliki peluang untuk naik dari tahun ke tahun adalah yang limited edition atau edisi terbatas. Tas mewah yang cenderung langka tersebut bisa memiliki peluang nilainya akan mengalami kenaikan.
Namun demikian, dijelaskan juga bahwa sebagian tas branded tidak memiliki ketahanan terhadap inflasi. Inilah yang membuat tas branded sebenarnya termasuk instrumen investasi yang hanya dapat dilakukan oleh sebagian orang, bukan semua orang.
Hal tersebut dikarenakan tas branded hanya diperuntukkan bagi kalangan tertentu. Inilah yang membuat instrumen tas branded biasanya telah memiliki target pasar khusus.
Kemudian masih mengacu dari buku yang sama, yaitu 'YukBelajarSaham untuk Pemula: Nabung Saham Itu Asik', dijelaskan bahwa sebagai bagian dari barang konsumtif bagi sebagian kalangan, tas branded bisa memicu kerugian. Alasannya karena nilainya yang berpeluang mengalami depresiasi dari waktu ke waktu dan juga adanya kemungkinan barang tersebut tidak lagi berharga di masa mendatang.
Itulah tadi rangkuman mengenai untung dan rugi investasi tas branded yang bukanlah menjadi fenomena baru di tengah-tengah masyarakat. Semoga informasi ini membantu.
(sto/apl)
Komentar Terbanyak
Kebijakan Blokir Rekening Nganggur Ramai Dikritik, Begini Penjelasan PPATK
Akhir Nasib Mobil Vitara Parkir 2,5 Tahun di Jalan Tunjung Baru Jogja
Megawati Resmi Dikukuhkan Jadi Ketum PDIP 2025-2030