Harga Sembako Jogja Hari Ini 13 April 2025: Bawang Putih Stabil Rp 40 Ribuan/Kg

Harga Sembako Jogja Hari Ini 13 April 2025: Bawang Putih Stabil Rp 40 Ribuan/Kg

Nur Umar Akashi - detikJogja
Minggu, 13 Apr 2025 11:38 WIB
Bawang putih sebelum jadi golden garlic
Ilustrasi bawang putih. Foto: freepik/Freepik
Jogja -

Harga sembako (sembilan bahan pokok) dapat berubah setiap harinya akibat pengaruh berbagai faktor. Bagi detikers yang membutuhkan informasi tentangnya, simak daftar harga sembako Jogja 13 April 2025 di bawah ini.

Apa saja yang termasuk sembako? Berdasar Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia Nomor 115/MPP/Kep/2/1998 tentang Jenis Barang Kebutuhan Pokok Masyarakat, sembilan bahan pokok atau sembako adalah beras, gula pasir, minyak goreng dan mentega, daging sapi dan ayam, telur ayam, susu, jagung, minyak tanah, dan garam beryodium.

Tentunya, di samping sembako, informasi seputar harga bahan lainnya juga penting untuk diketahui. Pasalnya, berbekal pengetahuan ini, warga Jogja dapat menentukan prioritas bahan makanan yang akan dibeli dan jumlahnya. Tak hanya konsumen, pedagang maupun produsen juga dapat menentukan langkah yang diambil berdasarkan naik-turunnya harga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejak awal April 2025, harga bawang putih bonggol tercatat stabil 40 ribuan sekilo di wilayah Jogja. Bagaimana dengan hari ini? Temukan informasi lengkapnya melalui daftar harga sembako Jogja 13 April 2025 berdasar data Bapanas berikut ini!

Daftar Harga Sembako Jogja 13 April 2025 Versi Bapanas

Sumber kredibel yang bisa digunakan untuk mengetahui perkembangan harga sembako sehari-hari adalah panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas). Dikutip dari situs resminya pada Minggu, 13 April 2025 pukul 11.16 WIB, daftar lengkap harga sembako Kota Jogja hari ini adalah sebagai berikut:

ADVERTISEMENT
  • Beras premium: Rp 14.000/kg
  • Beras medium: Rp 13.000/kg
  • Beras SPHP: Rp 12.425/kg
  • Kedelai biji kering (impor): Rp 9.600/kg
  • Bawang merah: Naik dari Rp 43.875 menjadi Rp 44.750/kg
  • Bawang putih bonggol: Turun dari Rp 40.125 menjadi Rp 40.000/kg
  • Cabai merah keriting: Naik dari Rp 58.286 menjadi Rp 59.571/kg
  • Cabai merah besar: Naik dari Rp 51.429 menjadi Rp 52.143/kg
  • Cabai rawit merah: Turun dari Rp 90.000 menjadi Rp 88.571/kg
  • Daging sapi murni: Rp 130.000/kg
  • Daging ayam ras: Rp 35.000/kg
  • Telur ayam ras: Turun dari Rp 26.950 menjadi Rp 26.850/kg
  • Gula konsumsi: Naik dari Rp 17.875 menjadi Rp 17.917/kg
  • Minyak goreng kemasan: Rp 18.583/liter
  • Minyak goreng curah: Rp 17.571/liter
  • Minyakita: Rp 15.642/liter
  • Tepung terigu curah: Rp 9.000/kg
  • Tepung terigu kemasan: Rp 10.900/kg
  • Garam konsumsi: Rp 11.700/kg
  • Ikan kembung: Rp 37.167/kg
  • Ikan tongkol: Naik dari Rp 33.667 menjadi Rp 33.833/kg
  • Ikan bandeng: Turun dari Rp 41.333 menjadi Rp 41.167/kg

Sebagai catatan, data harga bahan pangan di atas diambil dari menu 'Tabel Perkembangan Harga' dengan mencantumkan jenis data panel konsumen, wilayah Provinsi DIY, Kota Jogja, dan periode 12-13 April 2025. Berhubung data yang disajikan masih bisa berubah, detikers dapat mengakses perkembangan harga terbaru via tautan https://panelharga.badanpangan.go.id/tabel-rekap.

Data Bapanas menunjukkan, sejak awal April 2025, harga bawang putih bonggol selalu stabil di angka 40 ribuan sekilo. Pada 1 April, harganya dibanderol Rp 41.000. Angka ini kemudian sempat naik menjadi Rp 44.167/kg pada 3 April.

Lalu, per 4 April, harganya turun menjadi Rp 39.625 sekilo. Sejak tanggal tersebut, harga bawang putih bonggol tercatat stabil dan hanya naik-turun di rentang 39 sampai 40 ribu per kilogram di wilayah Jogja.

Faktor-faktor Penyebab Naiknya Harga Sembako

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan harga bahan pokok naik. Dirangkum dari Journal of Sharia and Law berjudul 'Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Harga Sembako oleh Para Pedagang Menurut Perspektif Ekonomi Syariah' karya Nur Azizah Nasution dkk, ini poin-poinnya:

1. Faktor Produksi

Tanpa adanya produksi, para pedagang sembako di pasar akan kekurangan jumlah barang. Penyebabnya bervariasi, mulai dari hasil panen yang tidak maksimal, keterbatasan biaya petani, hingga cuaca buruk. Alhasil, barang langka membuat harga melambung.

2. Faktor Distribusi

Semakin lama proses distribusi, makin naik pula harga sembako. Lebih-lebih, jika terjadi keterlambatan dalam prosesnya. Akibatnya, pedagang mesti menaikkan harga sembako demi dapat meraup laba.

3. Faktor Sumber Pasokan

Mirip dengan faktor pertama, sumber pasokan dapat memengaruhi naik-turunnya harga sembako. Semakin banyak barang yang tersedia, harganya akan semakin murah, begitu pula sebaliknya.

4. Faktor Permintaan dan Penawaran

Ketika permintaan terhadap suatu barang naik, para pedagang akan menaikkan harga. Hal ini juga berlaku sebaliknya.

5. Faktor Jumlah Pedagang Pesaing

Semakin banyak pesaing, harga sembako cenderung lebih mendekati tarif pasaran. Sebagai contoh, di pasar A hanya ada dua pedagang sembako. Kondisi ini membuat keduanya bersaing dengan lebih ekstrem ketimbang pasar B yang memiliki 10 pedagang sembako. Sebab, keduanya mesti bersaing ketat untuk memperebutkan pasar.

Demikian informasi harga sembako di Jogja, Minggu, 13 April 2025. Perlu dicatat bahwa harga yang ditemui di pasaran bisa saja berbeda. Hal ini disebabkan adanya disparitas untuk masing-masing bahan pokok. Semoga bermanfaat.




(par/par)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads