Jadwal Pengangkatan CPNS dan PPPK 2024 Terbaru Sesuai Inpres Prabowo

Jadwal Pengangkatan Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) 2024 kembali mengalami perubahan. Setelah sempat mundur dan menuai protes, jadwal pengangkatan CPNS dan PPPK 2024 terbaru sesuai inpres Prabowo akhirnya diubah.

Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menyampaikan instruksi Presiden RI Prabowo Subianto dalam Konferensi Pers Pengangkatan CASN 2024 yang disiarkan melalui kanal YouTube Kementerian PANRB pada Senin, 17 Maret 2025 pukul 12.30 WIB. Dalam kesempatan tersebut, Prasetyo Hadi setidaknya menyampaikan tiga poin utama.

"Bapak Presiden kemudian mengambil keputusan dan telah menyetujui untuk memberikan arahan sebagai berikut. Yang pertama, pengangkatan CASN dipercepat yaitu untuk CPNS diselesaikan paling lambat pada bulan Juni tahun 2025. Sedangkan untuk PPPK seluruhnya diselesaikan paling lambat pada bulan Oktober tahun 2025," jelas Prasetyo Hadi pada konferensi Pers Pengangkatan CASN 2024, Senin (17/03/2025).

Mari kita simak penjelasan lengkap di bawah ini untuk mengetahui jadwal pengangkatan CPNS dan PPPK 2024 terbaru!

Jadwal Pengangkatan CPNS dan PPPK 2024 Terbaru

Sesuai dengan pernyataan yang diberikan Mensesneg Prasetyo Hadi, berikut ini merupakan jadwal pengangkatan CPNS serta PPPK 2024 yang terbaru.

• Pengangkatan CPNS: Paling lambat Juni 2025
• Pengangkatan PPPK: Paling lambat Oktober 2025

Sebelumnya, berdasarkan kesepakatan Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi II DPR RI dengan Menteri PANRB dan Kepala BKN pada 5 Maret 2025 serta Surat Menteri PANRB Nomor B/1043/M.SM.01.00/2025 tanggal 7 Maret 2025, pengangkatan CPNS secara serentak dijadwalkan pada 1 Oktober 2025. Sementara pengangkatan PPPK dilakukan pada 1 Maret 2026. Namun, jadwal tersebut dinilai terlalu lama dan mendulang protes dari masyarakat, terutama mereka yang sudah dinyatakan lolos seleksi CPNS dan PPPK 2024.

Pengangkatan Dilakukan Sesuai Kesiapan Masing-masing Instansi

Presiden Prabowo juga memberikan arahan khusus kepada kementerian dan lembaga terkait agar memastikan percepatan ini berjalan sesuai dengan kesiapan masing-masing instansi.

"Penyelesaian pengangkatan ini agar ditindaklanjuti dan dilakukan sesuai dengan kesiapan masing-masing kementerian, masing-masing lembaga, maupun masing-masing pemerintah daerah," lanjut Prasetyo Hadi.

Dengan demikian, setiap instansi diwajibkan melakukan analisis dan simulasi mendalam sebelum melaksanakan proses pengangkatan guna memastikan tidak ada kendala administratif maupun teknis di lapangan.

Selain percepatan pengangkatan, Presiden Prabowo menegaskan pentingnya menjaga prinsip meritokrasi dalam proses penerimaan ASN, terutama bagi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

"Ketiga, Bapak Presiden menegaskan kepada seluruh kementerian, lembaga, maupun pemerintah untuk terus menjaga nilai-nilai meritokrasi dalam pelaksanaan manajemen ASN kita, berkenaan dengan proses penerimaan PPPK untuk tahun 2024 ini. Kebijakan ini merupakan kebijakan afirmasi terakhir. Diharapkan selanjutnya pengangkatan ASN dilakukan melalui jalur rekrutmen normal sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan tentunya sesuai dengan kebutuhan," ujar Prasetyo Hadi.

Pengangkatan ASN Bukan Sekadar Pembukaan Lapangan Kerja

Presiden Prabowo juga mengingatkan bahwa pengangkatan ASN bukan hanya soal membuka lapangan pekerjaan, tetapi harus berorientasi pada peningkatan pelayanan kepada masyarakat.

"Keempat, berkaitan dengan proses rekrutmen pengangkatan ASN, Bapak Presiden menekankan bahwa proses tersebut bukanlah mengenai membuka lapangan pekerjaan, akan tetapi dilakukan dalam rangka memastikan kebutuhan pelayanan bagi masyarakat dapat berjalan dengan optimal dan memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat," tegas Prasetyo Hadi.

Dengan pendekatan tersebut, pemerintah ingin memastikan bahwa setiap ASN yang diangkat benar-benar memiliki peran strategis dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik.

Demikianlah penjelasan lengkap mengenai jadwal pengangkatan CPNS dan PPPK 2024 sesuai Inpres Prabowo. Semoga bermanfaat!

Video: Analisis Fenomena Rojali yang Kini Eksis

Video: Analisis Fenomena Rojali yang Kini Eksis