Harga sembako (sembilan bahan pokok) dapat berubah setiap harinya akibat pengaruh berbagai faktor. Bagi detikers yang membutuhkan informasi tentangnya, simak daftar harga sembako Jogja 17 Maret 2025 di bawah ini.
Apa saja yang termasuk sembako? Berdasar Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia Nomor 115/MPP/Kep/2/1998 tentang Jenis Barang Kebutuhan Pokok Masyarakat, sembilan bahan pokok atau sembako adalah beras, gula pasir, minyak goreng dan mentega, daging sapi dan ayam, telur ayam, susu, jagung, minyak tanah, dan garam beryodium.
Tentunya, di samping sembako, informasi seputar harga bahan lainnya juga penting untuk diketahui. Pasalnya, berbekal pengetahuan ini, warga Jogja dapat menentukan prioritas bahan makanan yang akan dibeli dan jumlahnya. Tak hanya konsumen, pedagang maupun produsen juga dapat menentukan langkah yang diambil berdasarkan naik-turunnya harga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Harga sembako Jogja hari ini diwarnai dengan naiknya cabai rawit merah dan turunnya cabai rawit hijau. Bagaimana dengan bahan pokok lain? Temukan informasi lengkapnya melalui daftar harga sembako Jogja 17 Maret 2025 berdasar data Bapanas berikut ini!
Daftar Harga Sembako Jogja 17 Maret 2025 Versi PIHPS Nasional
PIHPS adalah singkatan dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional. Laman ini dikelola oleh Bank Indonesia sejak 2016. PIHPS menyajikan data seputar barang pokok yang dinilai memiliki kekuatan signifikan dalam membentuk angka inflasi.
Dilihat pada Senin (17/3/2025) pukul 11.06 WIB, lima bahan pokok tercatat berubah harga. Kelimanya adalah bawang putih ukuran sedang, cabai merah besar, cabai merah keriting, cabai rawit hijau, dan cabai rawit merah.
Bawang putih ukuran sedang naik dari Rp 44.750 menjadi Rp 45.000/kg usai stabil lama. Senada dengan bawang putih, cabai rawit merah juga naik, yakni menjadi Rp 80.000 setelah terakhir kali dibanderol Rp 73.750 sekilo (data per Jumat, 14 Maret 2025).
Selanjutnya, ada cabai merah besar yang turun dari Rp 56.250 menjadi Rp 50.000 per kilogram. Ini adalah kali pertama cabai merah besar turun dalam seminggu terakhir, terhitung sejak 11 Maret 2025 lalu.
Komoditi cabai lain, yakni cabai merah keriting, turut turun dari Rp 47.500 menjadi Rp 43.750/kg. Terakhir, cabai rawit hijau turun sebesar 1.250 rupiah menjadi Rp 66.250 dari Rp 67.500.
Sebagai informasi, harga pangan yang disajikan PIHPS untuk wilayah Jogja diambil dari angka rata-rata Pasar Beringharjo dan Kranggan. Lebih lengkapnya, berikut ini daftar harga sembako di Kota Jogja per 17 Maret 2025:
Bawang merah ukuran sedang: Rp 45.500/kg
Bawang putih ukuran sedang: Naik dari Rp 44.750 menjadi Rp 45.000/kg
Beras kualitas bawah I: Rp 13.150/kg
Beras kualitas bawah II: Rp 12.250/kg
Beras kualitas medium I: Rp 14.900/kg
Beras kualitas medium II: Rp 14.150/kg
Beras kualitas super I: Rp 16.250/kg
Beras kualitas super II: Rp 15.250/kg
Cabai merah besar: Turun dari Rp 56.250 menjadi Rp 50.000/kg
Cabai merah keriting: Turun dari Rp 47.500 menjadi Rp 43.750/kg
Cabai rawit hijau: Turun dari Rp 66.250 menjadi Rp 67.500/kg
Cabai rawit merah: Naik dari Rp 73.750 menjadi Rp 80.000/kg
Daging ayam ras segar: Rp 35.000/kg
Daging sapi kualitas 1: Rp 140.000/kg
Daging sapi kualitas 2: Rp 132.500/kg
Gula pasir kualitas premium: Rp 18.750/kg
Gula pasir lokal: Rp 17.900/kg
Minyak goreng curah: Rp 18.400/kg
Minyak goreng kemasan bermerk 1: Rp 21.750/kg
Minyak goreng kemasan bermerk 2: Rp 21.000/kg
Telur ayam ras segar: Rp 28.000/kg
Perlu diketahui, harga yang disajikan PIHPS masih mungkin berubah hingga pukul 13.00 WIB dan dalam kondisi tertentu, sampai hari berikutnya. detikers dapat memantau perkembangan harganya via tautan https://www.bi.go.id/hargapangan/home/index.
Daftar Harga Sembako Jogja 17 Maret 2025 Versi Bapanas
Sumber kredibel yang bisa digunakan untuk mengetahui perkembangan harga sembako sehari-hari adalah panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas). Dikutip dari situs resminya pada Senin, 17 Maret 2025 pukul 11.22 WIB, daftar lengkap harga sembako Kota Jogja hari ini adalah sebagai berikut:
- Beras premium: Rp 14.136/kg
- Beras medium: Rp 13.000/kg
- Beras SPHP: Rp 12.427/kg
- Kedelai biji kering (impor): Rp 9.600/kg
- Bawang merah: Turun dari Rp 41.571 menjadi Rp 41.000/kg
- Bawang putih bonggol: Turun dari Rp 39.889 menjadi Rp 39.750/kg
- Cabai merah keriting: Turun dari Rp 42.143 menjadi Rp 40.000/kg
- Cabai merah besar: Turun dari Rp 50.000 menjadi Rp 47.143/kg
- Cabai rawit merah: Naik dari Rp 82.857 menjadi Rp 84.286/kg
- Daging sapi murni: Rp 130.000/kg
- Daging ayam ras: Rp 35.167/kg
- Telur ayam ras: Naik dari Rp 27.650 menjadi Rp 27.850/kg
- Gula konsumsi: Turun dari Rp 18.000 menjadi Rp 17.864/kg
- Minyak goreng kemasan: Rp 19.227/liter
- Minyak goreng curah: Rp 17.571/liter
- Minyakita: Naik dari Rp 17.429 menjadi Rp 17.500/liter
- Tepung terigu curah: Rp 9.000/kg
- Tepung terigu kemasan: Rp 10.900/kg
- Garam konsumsi: Rp 11.700/kg
- Ikan kembung: Turun dari Rp 36.833 menjadi Rp 36.333/kg
- Ikan tongkol: Turun dari Rp 33.833 menjadi Rp 33.333/kg
- Ikan bandeng: Rp 41.333/kg
Sebagai catatan, data harga bahan pangan di atas diambil dari menu 'Tabel Perkembangan Harga' dengan mencantumkan jenis data panel konsumen, wilayah Provinsi DIY, Kota Jogja, dan periode 16-17 Maret 2025. Berhubung data yang disajikan masih bisa berubah, detikers dapat mengakses perkembangan harga terbaru via tautan https://panelharga.badanpangan.go.id/tabel-rekap.
Faktor-faktor Penyebab Naiknya Harga Sembako
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan harga bahan pokok naik. Dirangkum dari Journal of Sharia and Law berjudul 'Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Harga Sembako oleh Para Pedagang Menurut Perspektif Ekonomi Syariah' karya Nur Azizah Nasution dkk, ini poin-poinnya:
1. Faktor Produksi
Tanpa adanya produksi, para pedagang sembako di pasar akan kekurangan jumlah barang. Penyebabnya bervariasi, mulai dari hasil panen yang tidak maksimal, keterbatasan biaya petani, hingga cuaca buruk. Alhasil, barang langka membuat harga melambung.
2. Faktor Distribusi
Semakin lama proses distribusi, makin naik pula harga sembako. Lebih-lebih, jika terjadi keterlambatan dalam prosesnya. Akibatnya, pedagang mesti menaikkan harga sembako demi dapat meraup laba.
3. Faktor Sumber Pasokan
Mirip dengan faktor pertama, sumber pasokan dapat memengaruhi naik-turunnya harga sembako. Semakin banyak barang yang tersedia, harganya akan semakin murah, begitu pula sebaliknya.
4. Faktor Permintaan dan Penawaran
Ketika permintaan terhadap suatu barang naik, para pedagang akan menaikkan harga. Hal ini juga berlaku sebaliknya.
5. Faktor Jumlah Pedagang Pesaing
Semakin banyak pesaing, harga sembako cenderung lebih mendekati tarif pasaran. Sebagai contoh, di pasar A hanya ada dua pedagang sembako. Kondisi ini membuat keduanya bersaing dengan lebih ekstrem ketimbang pasar B yang memiliki 10 pedagang sembako. Sebab, keduanya mesti bersaing ketat untuk memperebutkan pasar.
Demikian informasi harga sembako di Jogja, Senin, 17 Maret 2025. Perlu dicatat bahwa harga yang ditemui di pasaran bisa saja berbeda. Hal ini disebabkan adanya disparitas untuk masing-masing bahan pokok. Semoga bermanfaat.
(par/afn)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Kembali Aksi Saweran Koin Bela Hasto-Bawa ke Jakarta Saat Sidang
PDIP Bawa Koin 'Bumi Mataram' ke Sidang Hasto: Kasus Receh, Bismillah Bebas