Harga Sembako Jogja Hari Ini 9 Maret 2025: Ada Update Bawang Merah!

Harga Sembako Jogja Hari Ini 9 Maret 2025: Ada Update Bawang Merah!

Nur Umar Akashi - detikJogja
Minggu, 09 Mar 2025 12:38 WIB
Red onions on wood board
Ilustrasi bawang merah. Foto: Getty Images/iStockphoto/greenp
Jogja -

Harga sembako (sembilan bahan pokok) dapat berubah setiap harinya akibat pengaruh berbagai faktor. Bagi detikers yang membutuhkan informasi tentangnya, simak daftar harga sembako Jogja 9 Maret 2025 di bawah ini.

Apa saja yang termasuk sembako? Berdasar Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia Nomor 115/MPP/Kep/2/1998 tentang Jenis Barang Kebutuhan Pokok Masyarakat, sembilan bahan pokok atau sembako adalah beras, gula pasir, minyak goreng dan mentega, daging sapi dan ayam, telur ayam, susu, jagung, minyak tanah, dan garam beryodium.

Tentunya, di samping sembako, informasi seputar harga bahan lainnya juga penting untuk diketahui. Pasalnya, berbekal pengetahuan ini, warga Jogja dapat menentukan prioritas bahan makanan yang akan dibeli dan jumlahnya. Tak hanya konsumen, pedagang maupun produsen juga dapat menentukan langkah yang diambil berdasarkan naik-turunnya harga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hari ini, apakah ada bahan pokok di wilayah Jogja yang berubah harga? Baik naik maupun turun? Temukan informasi melalui daftar harga sembako Jogja 9 Maret 2025 berdasar data Bapanas berikut ini!

Daftar Harga Sembako Jogja 9 Maret 2025 Versi Bapanas

Sumber kredibel yang bisa digunakan untuk mengetahui perkembangan harga sembako sehari-hari adalah panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas). Dikutip dari situs resminya pada Minggu, 9 Maret 2025 pukul 11.52 WIB, daftar lengkap harga sembako Kota Jogja hari ini adalah sebagai berikut:

ADVERTISEMENT
  • Beras premium: Turun dari Rp 14.136 menjadi Rp 14.125/kg
  • Beras medium: Rp 13.000/kg
  • Kedelai biji kering (impor): Rp 9.600/kg
  • Bawang merah: Turun dari Rp 43.857 menjadi Rp 43.714/kg
  • Bawang putih bonggol: Turun dari Rp 41.500 menjadi Rp 41.250/kg
  • Cabai merah keriting: Naik dari Rp 44.286 menjadi Rp 45.714/kg
  • Cabai merah besar: Rp 55.000/kg
  • Cabai rawit merah: Turun dari Rp 79.286 menjadi Rp 78.286/kg
  • Daging sapi murni: Rp 130.000/kg
  • Daging ayam ras: Naik dari Rp 35.333 menjadi Rp 35.667/kg
  • Telur ayam ras: Turun dari Rp 29.700 menjadi Rp 29.500/kg
  • Gula konsumsi: Naik dari Rp 18.000 menjadi Rp 18.045/kg
  • Minyak goreng kemasan: Naik dari Rp 19.227 menjadi Rp 19.455/liter
  • Minyak goreng curah: Rp 17.571/liter
  • Minyakita: Turun dari Rp 16.925 menjadi Rp 16.675/liter
  • Tepung terigu curah: Rp 9.056/kg
  • Tepung terigu kemasan: Rp 11.000/kg
  • Garam konsumsi: Rp 11.700/kg
  • Ikan kembung: Rp 36.833/kg
  • Ikan tongkol: Rp 33.333/kg
  • Ikan bandeng: Rp 41.333/kg

Sebagai catatan, data harga bahan pangan di atas diambil dari menu 'Tabel Perkembangan Harga' dengan mencantumkan jenis data panel konsumen, wilayah Provinsi DIY, Kota Jogja, dan periode 8-9 Maret 2025. Berhubung data yang disajikan masih bisa berubah, detikers dapat mengakses perkembangan harga terbaru via tautan https://panelharga.badanpangan.go.id/tabel-rekap.

Biarpun turun sedikit hari ini, semenjak awal Maret 2025, bawang merah tercatat konsisten naik harga. Pada 1 Maret, harga satu kilo bawang merah adalah Rp 34.571. Tiga hari kemudian, harganya naik menjadi Rp 38.429 per kilo.

Tak berselang lama, tepatnya pada 8 Maret 2025, bawang merah kembali naik dari Rp 38.429 menjadi Rp 43.857 sekilo. Artinya, sejak awal Maret 2025, bawang merah sudah naik hampir 10 ribu rupiah per kilogram.

Faktor-faktor Penyebab Naiknya Harga Sembako

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan harga bahan pokok naik. Dirangkum dari Journal of Sharia and Law berjudul 'Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Harga Sembako oleh Para Pedagang Menurut Perspektif Ekonomi Syariah' karya Nur Azizah Nasution dkk, ini poin-poinnya:

1. Faktor Produksi

Tanpa adanya produksi, para pedagang sembako di pasar akan kekurangan jumlah barang. Penyebabnya bervariasi, mulai dari hasil panen yang tidak maksimal, keterbatasan biaya petani, hingga cuaca buruk. Alhasil, barang langka membuat harga melambung.

2. Faktor Distribusi

Semakin lama proses distribusi, makin naik pula harga sembako. Lebih-lebih, jika terjadi keterlambatan dalam prosesnya. Akibatnya, pedagang mesti menaikkan harga sembako demi dapat meraup laba.

3. Faktor Sumber Pasokan

Mirip dengan faktor pertama, sumber pasokan dapat memengaruhi naik-turunnya harga sembako. Semakin banyak barang yang tersedia, harganya akan semakin murah, begitu pula sebaliknya.

4. Faktor Permintaan dan Penawaran

Ketika permintaan terhadap suatu barang naik, para pedagang akan menaikkan harga. Hal ini juga berlaku sebaliknya.

5. Faktor Jumlah Pedagang Pesaing

Semakin banyak pesaing, harga sembako cenderung lebih mendekati tarif pasaran. Sebagai contoh, di pasar A hanya ada dua pedagang sembako. Kondisi ini membuat keduanya bersaing dengan lebih ekstrem ketimbang pasar B yang memiliki 10 pedagang sembako. Sebab, keduanya mesti bersaing ketat untuk memperebutkan pasar.

Demikian informasi harga sembako di Jogja, Minggu, 9 Maret 2025. Perlu dicatat bahwa harga yang ditemui di pasaran bisa saja berbeda. Hal ini disebabkan adanya disparitas untuk masing-masing bahan pokok. Semoga bermanfaat.




(par/par)

Hide Ads