Bappeda DIY Sebut Proyek Jogja Outer Ring Road Terkendala Anggaran

Bappeda DIY Sebut Proyek Jogja Outer Ring Road Terkendala Anggaran

Dwi Agus - detikJogja
Jumat, 07 Feb 2025 15:14 WIB
JORR Jembatan Kebon Agung 2 yang menghubungkan wilayah Kapanewon Minggir, Sleman dengan Kapanewon Kalibawang, Kulon Progo, Jumat (7/2/2025).
JORR Jembatan Kebon Agung 2 yang menghubungkan wilayah Kapanewon Minggir, Sleman dengan Kapanewon Kalibawang, Kulon Progo, Jumat (7/2/2025). Foto: Dwi Agus/detikJogja
Sleman -

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti, menyebut proyek Jogja Outer Ring Road (JORR) tak bisa terealisasi tahun ini. Namun, ia mengatakan proyek itu tetap menjadi prioritas Pemda DIY karena keberadaan Ringroad saat ini sudah tidaklah ideal. Kerap terjadi penumpukan kendaraan di sejumlah titik.

JORR, disiapkan sebagai ruas jalan bagi kendaraan besar maupun pelintas. Sehingga tidak perlu masuk wilayah tengah kota jika ingin menuju Jawa Tengah. Tentunya ini mengurangi beban arus kendaraan di kawasan Ringroad.

"JORR dirancang membentang sepanjang 113,41 kilometer dan terbagi dua wilayah, Utara dan selatan. Jadi menggunakan ruas jalan terluar agar tidak masuk wilayah Ringroad atau kota yang sudah padat dan macet," jelasnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (7/2/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk jalur Utara melewati Kabupaten Sleman sepanjang 65,93 kilometer. Detailnya ruas Sentolo-Minggir 16,45 kilometer, Minggir-Tempel 14,22 kilometer dan Tempel-Kalasan 35,26 kilometer.

Adapun jalur selatan melintasi Kabupaten Bantul. Tercatat sepanjang 47,48 kilometer secara keseluruhan. Detailnya ruas Sentolo-Imogiri 22 kilometer, Imogiri-Piyungan 18,33 kilometer dan Piyungan-Kalasan 9,16 Kilometer.

ADVERTISEMENT

"Jadi menggunakan ruas jalan yang sudah ada. Seperti Sleman barat itu pakai ruas Jalan Kebon Agung yang menghubungkan wilayah Tempel hingga Minggir lalu masuk Kulon Progo melalui Jembatan Kebon Agung 2," katanya.

Berdasarkan pantauan detikJogja, ruas Jalan Kebong Agung di wilayah Kapanewon Minggir terpantau ramai kendaraan melintas. Selain pengendara lokal, adapula kendaraan niaga dengan plat luar daerah. Selain itu juga kendaraan truk, bus dan logistik lintas daerah.

Selain itu, beberapa ruas jalan juga terpantau berlubang. Terutama di wilayah Kalurahan Sendangsari. Made mengakui bahwa nantinya akan ada peningkatan dan perbaikan jalan agar JORR ideal.

"Nanti ada perbaikan dan peningkatan jalan untuk yang rusak. Selain itu juga membangun jalan baru karena ada beberapa titik yang belum tersambung. Mayoritas di wilayah Bantul," ujarnya.

Secara fungsi, Made mengakui bahwa sejumlah ruas jalan telah berfungsi layaknya JORR. Ini karena telah menghubungkan antar wilayah. Hanya saja dengan kondisi yang belum terjadi peningkatan.

Terkait upaya peningkatan, perbaikan dan pembangunan jalan baru, Made memastikan tidak berlangsung tahun ini. Penyebabnya adalah minimnya anggaran. Terlebih dengan adanya pemangkasan anggaran dan prioritas pembangunan nasional.

"Belum tahun ini untuk peningkatan, perbaikan maupun pembangunan jalan baru karena anggarannya minim. Saat ini, sumber dana masih terbagi, terutama dengan adanya Instruksi Presiden terkait prioritas pembangunan nasional," katanya.

Walau begitu, Made memastikan bahwa JORR tetap menjadi program prioritas Pemda DIY. Pertimbangannya adalah kualitas ideal volume jalan. Terutama di kawasan Ringroad dan perkotaan.

"Tetap prioritas meski tidak tahun ini. Kondisi jalan semakin padat, Ringroad sudah tidak ideal karena yang melintas juga masuk kota. Kalau ada JORR, kendaraan yang mau ke Magelang, Klaten dan Purworejo tidak perlu masuk kota atau Ringroad," ujarnya.




(afn/afn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads