Harga sembako dapat berubah setiap harinya akibat pengaruh berbagai faktor. Bagi detikers yang membutuhkan informasi tentangnya, simak daftar harga sembako Jogja 30 Januari 2025 di bawah ini.
Informasi terkait harga sembako begitu penting untuk masyarakat. Pasalnya, berbekal pengetahuan ini, warga Jogja dapat menentukan prioritas bahan makanan yang akan dibeli dan jumlahnya. Tak hanya konsumen, pedagang dan produsen juga dapat menentukan langkah yang diambil berdasarkan naik-turunnya harga suatu sembako.
Usai libur panjang Isra Miraj dan Imlek 2025, harga daging ayam tercatat turun Rp 500. Selain daging ayam, adakah bahan pokok Jogja lain yang berubah harga? Temukan jawabannya melalui daftar lengkap harga sembako Jogja 30 Januari 2025 berdasar data PIHPS dan Bapanas berikut ini!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Daftar Harga Sembako Jogja 30 Januari 2025 Versi PIHPS Nasional
PIHPS adalah singkatan dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional. Laman ini dikelola oleh Bank Indonesia sejak 2016. PIHPS menyajikan data seputar barang pokok yang dinilai memiliki kekuatan signifikan dalam membentuk angka inflasi.
Dilihat pada Kamis (30/1/2025) pukul 11.04 WIB, tiga jenis cabai tampak kompak naik harga, yakni cabai merah besar, cabai merah keriting, dan cabai rawit merah. Sementara itu, hanya ada 1 bahan pokok yang turun harga, yakni daging ayam ras segar.
Pertama, cabai merah besar naik dari Rp 60.000 menjadi Rp 62.500 per kilogram. Senada dengan cabai merah besar, cabai merah keriting juga naik menjadi Rp 60.000 setelah sebelumnya dibanderol Rp 58.750/kg. Sementara itu, kenaikan harga cabai rawit merah cukup signifikan, yakni dari Rp 62.500 menjadi Rp 67.500.
Ketika beberapa jenis cabai naik harga, daging ayam ras segar justru turun. Hari ini, harganya turun sebanyak 500 rupiah, terhitung dari Rp 35.250 menjadi Rp 34.750 per kilo. Penurunan ini menjadi yang pertama usai sepekan terakhir stabil di angka Rp 35.250.
Sebagai informasi, harga pangan yang disajikan PIHPS untuk wilayah Jogja diambil dari angka rata-rata Pasar Beringharjo dan Kranggan. Lebih lengkapnya, berikut ini daftar harga sembako di Kota Jogja pada 30 Januari 2025:
- Bawang merah ukuran sedang: Rp 37.500/kg
- Bawang putih ukuran sedang: Rp 44.500/kg
- Beras kualitas bawah I: Rp 13.000/kg
- Beras kualitas bawah II: Rp 12.150/kg
- Beras kualitas medium I: Rp 14.650/kg
- Beras kualitas medium II: Rp 13.900/kg
- Beras kualitas super I: Rp 16.000/kg
- Beras kualitas super II: Rp 15.150/kg
- Cabai merah besar: Naik dari Rp 60.000 menjadi Rp 62.500/kg
- Cabai merah keriting: Naik dari Rp 58.750 menjadi Rp 60.000/kg
- Cabai rawit hijau: Rp 68.750/kg
- Cabai rawit merah: Naik dari Rp 62.500 menjadi Rp 67.500/kg
- Daging ayam ras segar: Turun dari Rp 35.250 menjadi Rp 34.750/kg
- Daging sapi kualitas 1: Rp 140.000/kg
- Daging sapi kualitas 2: Rp 132.500/kg
- Gula pasir kualitas premium: Rp 18.150/kg
- Gula pasir lokal: Rp 17.750/kg
- Minyak goreng curah: Rp 18.400/liter
- Minyak goreng kemasan bermerk 1: Rp 21.650/liter
- Minyak goreng kemasan bermerk 2: Rp 21.000/liter
- Telur ayam ras segar: Rp 25.900/kg
Perlu diketahui, harga yang disajikan PIHPS masih bisa berubah hingga pukul 13.00 WIB dan dalam kondisi tertentu, sampai hari berikutnya. detikers dapat memantau perkembangan harganya via tautan https://www.bi.go.id/hargapangan/home/index.
Daftar Harga Sembako Jogja 30 Januari 2025 Versi Bapanas
Sumber kredibel yang bisa digunakan untuk mengetahui perkembangan harga sembako sehari-hari adalah panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas). Dikutip dari situs resminya pada Kamis, 30 Januari 2025 pukul 10.16 WIB, daftar lengkap harga sembako Kota Jogja hari ini adalah sebagai berikut:
- Beras premium: Rp 14.038/kg
- Beras medium: Rp 13.000/kg
- Beras SPHP: Rp 12.469/kg
- Jagung tk peternak: Rp 8.667/kg
- Kedelai biji kering impor: Rp 9.600/kg
- Bawang merah: Turun dari Rp 29.125 menjadi Rp 28.750/kg
- Bawang putih bonggol: Naik dari Rp 36.444 menjadi Rp 36.889/kg
- Cabai merah keriting: Naik dari Rp 56.714 menjadi Rp 58.571/kg
- Cabai merah besar: Turun dari Rp 59.000 menjadi Rp 58.571/kg
- Cabai rawit merah: Naik dari Rp 63.429 menjadi Rp 67.714/kg
- Daging sapi murni: Rp 130.000/kg
- Daging ayam ras: Naik dari Rp 35.250 menjadi Rp 35.500/kg
- Telur ayam ras: Naik dari Rp 26.364 menjadi Rp 26.818/kg
- Gula konsumsi: Naik dari Rp 17.364 menjadi Rp 17.636/kg
- Minyak goreng kemasan: Turun dari Rp 18.292 menjadi Rp 18.375/liter
- Minyak goreng curah: Turun dari Rp 17.333 menjadi Rp 17.429/liter
- Minyakita: Naik dari Rp 16.744 menjadi Rp 16.856/liter
- Tepung terigu curah: Rp 9.000/kg
- Tepung terigu kemasan: Naik dari Rp 10.909 menjadi Rp 11.000/kg
- Garam halus beryodium: Rp 11.727/kg
- Ikan kembung: Naik dari Rp 37.000 menjadi Rp 37.833/kg
- Ikan tongkol: Naik dari Rp 34.167 menjadi Rp 34.333/kg
- Ikan bandeng: Naik dari Rp 41.333 menjadi Rp 41.667/kg
Sebagai catatan, data di atas diambil dari menu 'Tabel Perkembangan Harga' dengan mencantumkan jenis data panel konsumen, wilayah Provinsi DIY, Kota Jogja, dan periode 28-30 Januari 2025. detikers yang ingin mengaksesnya secara mandiri dapat membukanya via tautan
https://panelharga.badanpangan.go.id/tabel-rekap.
Faktor-faktor Penyebab Naiknya Harga Sembako
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan harga bahan pokok naik. Dirangkum dari Journal of Sharia and Law berjudul 'Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Harga Sembako oleh Para Pedagang Menurut Perspektif Ekonomi Syariah' karya Nur Azizah Nasution dkk, ini poin-poinnya:
1. Faktor Produksi
Tanpa adanya produksi, para pedagang sembako di pasar akan kekurangan jumlah barang. Penyebabnya bervariasi, mulai dari hasil panen yang tidak maksimal, keterbatasan biaya petani, hingga cuaca buruk. Alhasil, barang langka membuat harga melambung.
2. Faktor Distribusi
Semakin lama proses distribusi, makin naik pula harga sembako. Lebih-lebih, jika terjadi keterlambatan dalam prosesnya. Akibatnya, pedagang mesti menaikkan harga sembako demi dapat meraup laba.
3. Faktor Sumber Pasokan
Mirip dengan faktor pertama, sumber pasokan dapat memengaruhi naik-turunnya harga sembako. Semakin banyak barang yang tersedia, harganya akan semakin murah, begitu pula sebaliknya.
4. Faktor Permintaan dan Penawaran
Ketika permintaan terhadap suatu barang naik, para pedagang akan menaikkan harga. Hal ini juga berlaku sebaliknya.
5. Faktor Jumlah Pedagang Pesaing
Semakin banyak pesaing, harga sembako cenderung lebih mendekati tarif pasaran. Sebagai contoh, di pasar A hanya ada dua pedagang sembako. Kondisi ini membuat keduanya bersaing dengan lebih ekstrem ketimbang pasar B yang memiliki 10 pedagang sembako. Sebab, keduanya mesti bersaing ketat untuk memperebutkan pasar.
Demikian informasi harga sembako di Jogja, Kamis, 30 Januari 2025. Perlu dicatat bahwa harga yang ditemui di pasaran bisa saja berbeda. Hal ini disebabkan adanya disparitas untuk masing-masing bahan pokok. Semoga bermanfaat.
(par/aku)
Komentar Terbanyak
Pakar UII Tak Percaya Ada Beking di Kasus Ijazah Jokowi: Ini Perkara Sepele
Siapa Beking Isu Ijazah yang Dicurigai Jokowi?
Tari Incling Khas Kulon Progo, Konon Jadi Alat Pergerakan Lawan Kolonialisme