Hore! Bansos Beras Bakal Diperpanjang Jadi 6 Bulan di 2025

Nasional

Hore! Bansos Beras Bakal Diperpanjang Jadi 6 Bulan di 2025

Anisa Indraini - detikJogja
Selasa, 31 Des 2024 13:17 WIB
Beras bantuan cadangan pangan di Gudang Bulog Gedebage, Bandung siap disalurkan ke keluarga penerima manfaat.
Ilustrasi bansos beras (Foto: Bima Bagaskara/detikJabar)
Jogja -

Presiden Prabowo Subianto memutuskan memperpanjang bantuan sosial (bansos) bantuan pangan beras selama enam bulan pada 2025. Sebelumnya, bansos beras ini hanya akan dialokasikan periode Januari-Februari 2025.

Kepala Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (NFA), Arief Prasetyo Adi, menyebut bantuan pangan beras bakal dialokasikan Januari dan Februari 2025. Lalu empat bulan setelahnya akan disesuaikan kembali.

"Alhamdulillah, Bapak Presiden Prabowo sudah merestui bantuan pangan beras selama 6 bulan tahun 2025. Jadi Januari, lalu Februari. Kemudian yang 4 bulan lagi, nanti disesuaikan kapan bulannya," kata Arief dalam keterangan tertulis, dikutip dari detikFinance, Selasa (31/12/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arief mengatakan pihaknya siap mendistribusikan 960 ribu ton beras ke-16 juta penerima bantuan pangan (PBP) di 2025 selama enam bulan. Hal ini merupakan bagian dari paket kebijakan ekonomi dan bantalan bagi masyarakat berpendapatan rendah.

"Kita pahami untuk bantuan pangan beras di 2025, pemerintah terus mempertajam database penerima PBP. Untuk itu, kita fokuskan pada kelompok desil 1 dan 2, serta perempuan yang merupakan perempuan kepala keluarga yang miskin dan lansia tunggal," jelas Arief.

ADVERTISEMENT

Diketahui, data penerima bantuan pangan beras di 2025 bakal menggunakan data Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional RI (Kementerian PPN/Bappenas). Rinciannya terdiri dari 15,6 juta PBP desil 1 dan 2 serta 400 ribu PBP perempuan kepala rumah tangga miskin dan lansia tunggal.

Mengacu data Badan Pusat Statistik (BPS), bantuan pangan beras menjadi salah satu program pemerintah yang memiliki andil terhadap penurunan tingkat kemiskinan. Ini terjadi selama periode Maret 2023 sampai Maret 2024, di mana jumlah penduduk miskin turun sebanyak 0,68 juta orang dari 25,90 juta orang menjadi 25,22 juta orang.

Adanya kucuran bantuan pangan beras per bulannya diklaim turut berperan dalam pengendalian inflasi. Selama 2023, bantuan ini telah terlaksana selama 7 bulan. Kala itu, di September 2023 inflasi beras sempat sentuh hingga 5,63%, namun setelah berjalannya program ini inflasi beras membaik menjadi 0,48% di Desember 2023.




(ams/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads