- Daftar Harga Sembako Jogja 28 November 2024 Versi PIHPS Nasional
- Daftar Harga Sembako Jogja 28 November 2024 Versi Bapanas
- Faktor-faktor Penyebab Naiknya Harga Sembako 1. Faktor Produksi 2. Faktor Distribusi 3. Faktor Sumber Pasokan 4. Faktor Permintaan dan Penawaran 5. Faktor Jumlah Pedagang Pesaing
Informasi terkait harga sembako begitu penting untuk masyarakat. Pasalnya, berbekal pengetahuan ini, warga Jogja dapat menentukan prioritas bahan makanan yang akan dibeli dan jumlahnya. Tak hanya konsumen, pedagang dan produsen juga dapat menentukan langkah yang diambil berdasarkan naik-turunnya harga suatu sembako.
Dengan kenaikan harga minyak goreng curah hari ini, temukan informasi lengkap seputar harga sembako Jogja 28 November 2024 menurut data PIHPS (Pusat Informasi Harga Pangan Strategis) Nasional dan Badan Pangan Nasional melalui uraian berikut.
Daftar Harga Sembako Jogja 28 November 2024 Versi PIHPS Nasional
PIHPS adalah singkatan dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional. Laman ini dikelola oleh Bank Indonesia sejak 2016. PIHPS menyajikan data seputar barang pokok yang dinilai memiliki kekuatan signifikan dalam membentuk angka inflasi.
Dilihat pada Kamis (28/11/2024) pukul 11.33 WIB, 6 bahan pokok tercatat berubah harga. Keenamnya adalah bawang putih ukuran sedang, cabai merah keriting, cabai rawit hijau, cabai rawit merah, minyak goreng curah, dan telur ayam ras segar.
Pertama, bawang putih ukuran sedang naik dari Rp 42.500 menjadi Rp 44.750 per kilogram. Senada dengan bawang putih ukuran sedang, minyak goreng curah juga naik. Harganya tercatat naik dari Rp 17.250 menjadi Rp 17.500 per liter.
Lebih lanjut, 3 jenis cabai kompak berubah hari ini. Cabai merah keriting turun dari Rp 20.750 menjadi Rp 18.750 per kilogram. Sama dengan cabai merah keriting, cabai rawit merah juga turun harga, yakni dari Rp 31.250 menjadi Rp 26.250/kg. Adapun cabai rawit hijau, harganya naik dari Rp 25.000 menjadi Rp 27.500.
Terakhir, telur ayam ras segar diketahui turun sebanyak 250 rupiah hari ini. Harganya tercatat turun dari Rp 26.000 menjadi Rp 25.750 per kilogram. Sebagai pembanding, harga rata-rata telur ayam ras segar di Indonesia hari ini adalah Rp 29.750/kg.
Sebagai informasi, harga pangan yang disajikan PIHPS untuk wilayah Jogja diambil dari angka rata-rata di Pasar Beringharjo dan Pasar Kranggan. Lebih lengkapnya, berikut ini daftar harga sembako di Kota Jogja pada 28 November 2024:
- Bawang merah ukuran sedang: Rp 39.250/kg
- Bawang putih ukuran sedang: Naik dari Rp 42.500 menjadi Rp 44.750/kg
- Beras kualitas bawah I: Rp 13.000/kg
- Beras kualitas bawah II: Rp 12.150/kg
- Beras kualitas medium I: Rp 14.650/kg
- Beras kualitas medium II: Rp 13.900/kg
- Beras kualitas super I: Rp 16.000/kg
- Beras kualitas super II: Rp 15.150/kg
- Cabai merah besar: Rp 28.750/kg
- Cabai merah keriting: Turun dari Rp 20.750 menjadi Rp 18.750/kg
- Cabai rawit hijau: Naik dari Rp 25.000 menjadi Rp 27.500/kg
- Cabai rawit merah: Turun dari Rp 31.250 menjadi Rp 26.250/kg
- Daging ayam ras segar: Rp 34.750/kg
- Daging sapi kualitas 1: Rp 140.000/kg
- Daging sapi kualitas 2: Rp 132.500/kg
- Gula pasir kualitas premium: Rp 17.500/kg
- Gula pasir lokal: Rp 17.150/kg
- Minyak goreng curah: Naik dari Rp 17.250 menjadi Rp 17.500/liter
- Minyak goreng kemasan bermerk 1: Rp 20.500/liter
- Minyak goreng kemasan bermerk 2: Rp 19.250/liter
- Telur ayam ras segar: Turun dari Rp 26.000 menjadi Rp 25.750/kg
Daftar Harga Sembako Jogja 28 November 2024 Versi Bapanas
Selain PIHPS, sumber kredibel lainnya yang bisa dipakai untuk mengetahui perkembangan harga sembako sehari-hari adalah panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas). Dikutip dari situs resminya pada Kamis, 28 November 2024 pukul 11.27 WIB, daftar harga sembako di Kota Jogja hari ini adalah:
- Beras premium: Rp 14.000/kg
- Beras medium: Rp 12.750/kg
- Beras SPHP: Rp 12.500/kg
- Kedelai biji kering impor: Rp 8.700/kg
- Bawang merah: Turun dari Rp 33.870 menjadi Rp 33.410/kg
- Bawang putih bonggol: Rp 34.990/kg
- Cabai merah keriting: Rp 15.000/kg
- Cabai rawit merah: Naik dari Rp 19.000 menjadi Rp 21.790/kg
- Daging sapi murni: Rp 130.000/kg
- Daging ayam ras: Rp 35.000/kg
- Telur ayam ras: Rp 26.000/kg
- Gula konsumsi: Rp 17.000/kg
- Minyak goreng kemasan sederhana: Rp 15.850/liter
- Minyak goreng curah: Rp 17.000/liter
- Tepung terigu curah: Rp 9.000/kg
- Tepung terigu kemasan: Rp 11.000/kg
- Garam halus beryodium: Rp 12.000/kg
- Ikan kembung: Rp 35.500/kg
- Ikan bandeng: Rp 43.000/kg
- Ikan tongkol: Rp 32.500/kg
Faktor-faktor Penyebab Naiknya Harga Sembako
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan harga bahan pokok naik. Dirangkum dari Journal of Sharia and Law berjudul 'Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Harga Sembako oleh Para Pedagang Menurut Perspektif Ekonomi Syariah' karya Nur Azizah Nasution dkk, ini poin-poinnya:
1. Faktor Produksi
Tanpa adanya produksi, para pedagang sembako di pasar akan kekurangan jumlah barang. Penyebabnya bervariasi, mulai dari hasil panen yang tidak maksimal, keterbatasan biaya petani, hingga cuaca buruk. Alhasil, barang langka membuat harga melambung.
2. Faktor Distribusi
Semakin lama proses distribusi, makin naik pula harga sembako. Lebih-lebih, jika terjadi keterlambatan dalam prosesnya. Akibatnya, pedagang mesti menaikkan harga sembako demi dapat meraup laba.
3. Faktor Sumber Pasokan
Mirip dengan faktor pertama, sumber pasokan dapat memengaruhi naik-turunnya harga sembako. Semakin banyak barang yang tersedia, harganya akan semakin murah, begitu pula sebaliknya.
4. Faktor Permintaan dan Penawaran
Ketika permintaan terhadap suatu barang naik, para pedagang akan menaikkan harga. Hal ini juga berlaku sebaliknya.
5. Faktor Jumlah Pedagang Pesaing
Semakin banyak pesaing, harga sembako cenderung lebih mendekati tarif pasaran. Sebagai contoh, di pasar A hanya ada dua pedagang sembako. Kondisi ini membuat keduanya bersaing dengan lebih ekstrem ketimbang pasar B yang memiliki 10 pedagang sembako. Sebab, keduanya mesti bersaing ketat untuk memperebutkan pasar.
Demikian informasi harga sembako di Jogja, Kamis, 28 November 2024. Perlu dicatat bahwa harga yang ditemui di pasaran bisa saja berbeda. Hal ini disebabkan adanya disparitas untuk masing-masing bahan pokok. Semoga bermanfaat.
(par/afn)
Komentar Terbanyak
Komcad SPPI Itu Apa? Ini Penjelasan Tugas, Pangkat, dan Gajinya
Pengakuan Lurah Srimulyo Tersangka Korupsi Tanah Kas Desa
Catut Nama Bupati Gunungkidul untuk Tipu-tipu, Intel Gadungan Jadi Tersangka