- Daftar Harga Sembako Jogja 22 November 2024 Versi PIHPS Nasional
- Daftar Harga Sembako Jogja 22 November 2024 Versi Bapanas
- Faktor-faktor Penyebab Naiknya Harga Sembako 1. Faktor Produksi 2. Faktor Distribusi 3. Faktor Sumber Pasokan 4. Faktor Permintaan dan Penawaran 5. Faktor Jumlah Pedagang Pesaing
Harga sembako dapat berubah setiap harinya akibat pengaruh berbagai faktor. Bagi detikers yang membutuhkan informasi tentangnya, simak daftar harga sembako Jogja 22 November 2024 di bawah ini.
Informasi terkait harga sembako begitu penting untuk masyarakat. Pasalnya, berbekal pengetahuan ini, warga Jogja dapat menentukan prioritas bahan makanan yang akan dibeli dan jumlahnya. Tak hanya konsumen, pedagang dan produsen juga dapat menentukan langkah yang diambil berdasarkan naik-turunnya harga suatu sembako.
Dengan anjloknya harga cabai rawit merah hari ini, temukan informasi lengkap seputar harga sembako Jogja 22 November 2024 menurut data PIHPS dan Badan Pangan Nasional melalui uraian berikut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Daftar Harga Sembako Jogja 22 November 2024 Versi PIHPS Nasional
PIHPS adalah singkatan dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional. Laman ini dikelola oleh Bank Indonesia sejak 2016. PIHPS menyajikan data seputar barang pokok yang dinilai memiliki kekuatan signifikan dalam membentuk angka inflasi.
Dilihat pada Jumat (22/11/2024) pukul 11.14 WIB, tiga bahan pokok tercatat turun harga, yakni daging ayam ras segar, cabai merah keriting, dan cabai rawit merah. Selain ketiga bahan makanan tersebut, tidak ada bahan pokok lain yang berubah harga, baik naik maupun turun.
Pertama, cabai merah keriting turun dari Rp 21.250 menjadi Rp 20.750 per kilogram. Angka ini diperoleh dari hasil hitungan rata-rata harga yang berlaku di Pasar Beringharjo (Rp 16.500) dan Kranggan (Rp 25.000).
Senada dengan cabai merah keriting, cabai rawit merah juga turun. Hari ini, harganya dibanderol Rp 32.500 setelah kemarin dihargai Rp 34.250 per satu kilogram. Sebagai informasi, pada sepekan terakhir, harga cabai rawit merah terus perlahan-lahan mengalami penurunan. Pada 18 November lalu, tercatat, harganya masih ada di angka Rp 35.500 per kilo.
Adapun daging ayam ras, harganya turun sebanyak Rp 50 rupiah, dari Rp 36.000 menjadi Rp 35.250/kg. Untuk pembanding, harga rata-rata daging ayam ras di Indonesia hari ini adalah Rp 36.900.
Sebagai informasi, harga pangan yang disajikan PIHPS untuk wilayah Jogja diambil dari angka rata-rata di Pasar Beringharjo dan Pasar Kranggan. Lebih lengkapnya, berikut ini daftar harga sembako di Kota Jogja pada 22 November 2024:
- Bawang merah ukuran sedang: Rp 39.250/kg
- Bawang putih ukuran sedang: Rp 42.500/kg
- Beras kualitas bawah I: Rp 13.000/kg
- Beras kualitas bawah II: Rp 12.150/kg
- Beras kualitas medium I: Rp 14.650/kg
- Beras kualitas medium II: Rp 13.900/kg
- Beras kualitas super I: Rp 16.000/kg
- Beras kualitas super II: Rp 15.150/kg
- Cabai merah besar: Rp 28.750/kg
- Cabai merah keriting: Turun dari Rp 21.250 menjadi Rp 20.750/kg
- Cabai rawit hijau: Rp 25.000/kg
- Cabai rawit merah: Turun dari Rp 34.250 menjadi Rp 32.500/kg
- Daging ayam ras segar: Turun dari Rp 36.000 menjadi Rp 35.250/kg
- Daging sapi kualitas 1: Rp 140.000/kg
- Daging sapi kualitas 2: Rp 132.500/kg
- Gula pasir kualitas premium: Rp 17.500/kg
- Gula pasir lokal: Rp 17.150/kg
- Minyak goreng curah: Rp 17.250/liter
- Minyak goreng kemasan bermerk 1: Rp 20.500/liter
- Minyak goreng kemasan bermerk 2: Rp 19.250/liter
- Telur ayam ras segar: Rp 26.000/kg
Daftar Harga Sembako Jogja 22 November 2024 Versi Bapanas
Selain PIHPS, sumber kredibel lainnya yang bisa dipakai untuk mengetahui perkembangan harga sembako sehari-hari adalah panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas). Dikutip dari situs resminya pada Jumat , 22 November 2024 pukul 11.19 WIB, daftar harga sembako di Kota Jogja hari ini adalah:
- Beras premium: Rp 14.000/kg
- Beras medium: Rp 12.750/kg
- Beras SPHP: Rp 12.500/kg
- Kedelai biji kering impor: Rp 8.700/kg
- Bawang merah: Rp 33.410/kg
- Bawang putih bonggol: Rp 34.500/kg
- Cabai merah keriting: Rp 16.490/kg
- Cabai rawit merah: Turun dari Rp 22.910 menjadi Rp 20.900/kg
- Daging sapi murni: Rp 130.000/kg
- Daging ayam ras: Rp 35.000/kg
- Telur ayam ras: Rp 26.000/kg
- Gula konsumsi: Rp 17.000/kg
- Minyak goreng kemasan sederhana: Rp 15.750/liter
- Minyak goreng curah: Rp 17.000/liter
- Tepung terigu curah: Rp 9.000/kg
- Tepung terigu kemasan: Rp 11.000/kg
- Garam halus beryodium: Rp 12.000/kg
- Ikan kembung: Rp 35.500/kg
- Ikan bandeng: Rp 43.000/kg
- Ikan tongkol: Rp 32.500/kg
Faktor-faktor Penyebab Naiknya Harga Sembako
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan harga bahan pokok naik. Dirangkum dari Journal of Sharia and Law berjudul 'Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Harga Sembako oleh Para Pedagang Menurut Perspektif Ekonomi Syariah' karya Nur Azizah Nasution dkk, ini poin-poinnya:
1. Faktor Produksi
Tanpa adanya produksi, para pedagang sembako di pasar akan kekurangan jumlah barang. Penyebabnya bervariasi, mulai dari hasil panen yang tidak maksimal, keterbatasan biaya petani, hingga cuaca buruk. Alhasil, barang langka membuat harga melambung.
2. Faktor Distribusi
Semakin lama proses distribusi, makin naik pula harga sembako. Lebih-lebih, jika terjadi keterlambatan dalam prosesnya. Akibatnya, pedagang mesti menaikkan harga sembako demi dapat meraup laba.
3. Faktor Sumber Pasokan
Mirip dengan faktor pertama, sumber pasokan dapat memengaruhi naik-turunnya harga sembako. Semakin banyak barang yang tersedia, harganya akan semakin murah, begitu pula sebaliknya.
4. Faktor Permintaan dan Penawaran
Ketika permintaan terhadap suatu barang naik, para pedagang akan menaikkan harga. Hal ini juga berlaku sebaliknya.
5. Faktor Jumlah Pedagang Pesaing
Semakin banyak pesaing, harga sembako cenderung lebih mendekati tarif pasaran. Sebagai contoh, di pasar A hanya ada dua pedagang sembako. Kondisi ini membuat keduanya bersaing dengan lebih ekstrem ketimbang pasar B yang memiliki 10 pedagang sembako. Sebab, keduanya mesti bersaing ketat untuk memperebutkan pasar.
Demikian informasi harga sembako di Jogja, Jumat, 22 November 2024. Perlu dicatat bahwa harga yang ditemui di pasaran bisa saja berbeda. Hal ini disebabkan adanya disparitas untuk masing-masing bahan pokok. Semoga bermanfaat.
(par/dil)
Komentar Terbanyak
Komcad SPPI Itu Apa? Ini Penjelasan Tugas, Pangkat, dan Gajinya
Ternyata Ini Sumber Suara Tak Senonoh yang Viral Keluar dari Speaker di GBK
Catut Nama Bupati Gunungkidul untuk Tipu-tipu, Intel Gadungan Jadi Tersangka