Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) merupakan salah satu bagian dari Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang tengah berlangsung saat ini. Namun, banyak peserta yang mengeluhkan tentang sulitnya tes tersebut, terutama dalam mengenali bedanya nasionalisme, bela negara, dan patriotisme pada soal TWK CPNS.
Sesuai dengan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 321 Tahun 2024, TWK bertujuan untuk menilai penguasaan pengetahuan dan implementasi nilai-nilai nasionalisme, integritas, bela negara, pilar negara, serta bahasa negara. TWK terdiri dari 30 butir soal dan peserta harus mencapai nilai 65 untuk lolos passing grade. Sementara nilai tertinggi TWK yang bisa diraih peserta adalah 150.
detikers dapat mencari tahu lebih dalam mengenai perbedaan antara nasionalisme, bela negara, dan patriotisme melalui penjelasan di bawah ini. Mari simak penjelasan lengkapnya!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengenal Pengertian Nasionalisme, Bela Negara, dan Patriotisme
1. Nasionalisme
Dikutip dari buku Soal-Soal Sering Keluar TWK CPNS 2021/2022, nasionalisme adalah sikap politik yang muncul dari masyarakat suatu bangsa yang memiliki kesamaan kebudayaan, wilayah, serta tujuan bersama. Sikap ini menciptakan rasa kesetiaan yang mendalam terhadap bangsa dan tanah air. Dengan nasionalisme, masyarakat berjuang untuk mencapai kemerdekaan dan membangun negara yang dipimpin oleh rakyat.
Ciri-ciri nasionalisme meliputi persatuan bangsa, perjuangan yang bersifat nasional, serta adanya organisasi modern yang bertujuan memperjuangkan kemerdekaan. Selain itu, pendidikan sangat penting dalam mencerdaskan bangsa, sehingga perjuangan tidak hanya mengandalkan kekuatan fisik tetapi juga pemikiran. Semangat nasionalisme di Indonesia tercermin dalam Sumpah Pemuda yang menyatukan tekad satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa.
Nasionalisme bertujuan untuk menjaga kesatuan dan kekuatan bangsa dari ancaman luar, menumbuhkan rasa cinta tanah air, serta menciptakan hubungan yang rukun dan harmonis antarwarga negara. Nasionalisme juga mendorong warga negara untuk rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara.
2. Bela Negara
Berdasarkan informasi dari buku Panduan Resmi Seleksi Tes CPNS PPPK Tenaga Pendidik Tenaga Kesehatan 2024/2025, bela negara adalah hak sekaligus kewajiban bagi setiap warga negara. Hal ini diatur dalam UUD 1945 Pasal 27 Ayat 3, yang menyatakan bahwa setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Bela negara mencakup kesadaran untuk melindungi dan menjaga kepentingan bangsa dan negara.
Nilai-nilai bela negara meliputi cinta tanah air, sadar akan berbangsa dan bernegara, yakin pada Pancasila sebagai ideologi negara, rela berkorban, serta memiliki kesiapan mental dan fisik. Nilai-nilai ini penting untuk ditanamkan pada setiap warga negara agar tercipta kesadaran yang kuat terhadap pentingnya bela negara.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara, warga negara dapat ikut serta dalam bela negara melalui pendidikan kewarganegaraan, pelatihan dasar militer, pengabdian sebagai prajurit TNI, atau sesuai dengan profesi masing-masing. Keikutsertaan ini membantu memperkuat pertahanan negara.
3. Patriotisme
Dirangkum dari buku Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMK dan MA Kelas X oleh Retno Listyarti dan Setiadi, patriotisme adalah sikap cinta terhadap bangsa dan negara yang diwujudkan melalui keberanian, pengorbanan, dan pantang menyerah. Kata 'patriotisme' berasal dari kata 'patriot' yang berarti pahlawan, dan 'isme' yang merujuk pada ajaran atau aliran. Patriotisme mengajarkan seseorang untuk berjuang demi kepentingan bersama, bahkan rela mengorbankan harta dan nyawa demi menjaga kemerdekaan dan kedaulatan bangsa.
Lebih lanjut, dikutip dari Buku Paten Kisi Kisi Resmi CPNS 2024/2025, nasionalisme dan patriotisme memiliki hubungan erat. Patriotisme menekankan cinta terhadap tanah air, sementara nasionalisme lebih pada cinta terhadap bangsa. Ketika seseorang memiliki nasionalisme, sikap patriotisme akan muncul karena nasionalisme mendorong tumbuhnya rasa cinta pada tanah air.
Perbedaan Nasionalisme, Bela Negara, dan Patriotisme
Berdasarkan penjelasan di atas, nasionalisme, bela negara, dan patriotisme memiliki konsep yang saling terkait namun berbeda fokus. Nasionalisme menekankan rasa cinta dan kesetiaan terhadap bangsa dan identitas nasional, seperti bahasa Indonesia, Pancasila, dan Bhinneka Tunggal Ika. Nasionalisme juga mencakup perjuangan untuk menjaga persatuan bangsa dan melawan ancaman dari luar. Soal-soal TWK CPNS tentang nasionalisme sering mengaitkan identitas nasional, budaya, serta simbol-simbol negara seperti bendera merah putih dan lagu Indonesia Raya.
Bela negara lebih spesifik terkait dengan hak dan kewajiban warga negara untuk ikut serta dalam mempertahankan negara, sebagaimana diatur dalam UU No. 3 Tahun 2002. Ini melibatkan pendidikan kewarganegaraan, pelatihan militer, atau pengabdian sesuai profesi untuk memperkuat pertahanan nasional.
Sementara itu, patriotisme adalah sikap cinta tanah air yang diwujudkan melalui pengorbanan, keberanian, dan rasa rela berkorban untuk bangsa. Patriotisme menekankan tindakan nyata, seperti pengorbanan fisik atau materi, dalam membela kepentingan negara.
Contoh Soal TWK CPNS Nasionalisme, Bela Negara, dan Patriotisme
Agar lebih memahami perbedaan nasionalisme, bela negara, dan patriotisme, mari simak contoh soal yang dihimpun dari buku TWK CPNS oleh Manotar Sinaga serta Wawasan Kebangsaan oleh Jamaluddin Nasution berikut ini!
1. Di sebuah kota besar, terjadi peningkatan jumlah tenaga kerja asing yang dipekerjakan oleh perusahaan-perusahaan besar. Kondisi ini menyebabkan berkurangnya kesempatan kerja bagi tenaga kerja lokal, terutama untuk posisi-posisi strategis. Masyarakat lokal mulai merasa terpinggirkan dan khawatir bahwa keberadaan tenaga kerja asing akan mengurangi peluang mereka untuk berkembang di negaranya sendiri.
Sebagai pejabat yang berjiwa nasionalisme, tindakan yang paling tepat untuk menyikapi kondisi ini adalah ...
A. Mendorong perusahaan untuk tetap menggunakan tenaga kerja asing karena mereka memiliki keahlian yang lebih baik dan dapat meningkatkan produktivitas perusahaan.
B. Membatasi jumlah tenaga kerja asing yang dipekerjakan dan memberikan insentif kepada perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja lokal.
C. Mengadakan pelatihan bagi tenaga kerja lokal agar dapat bersaing dengan tenaga kerja asing dalam mendapatkan pekerjaan.
D. Mengusulkan kebijakan untuk mewajibkan perusahaan memberikan prioritas kepada tenaga kerja lokal sebelum merekrut tenaga kerja asing.
E. Mendorong perusahaan untuk mempekerjakan tenaga kerja asing pada posisi strategis, sementara tenaga kerja lokal dapat dipekerjakan pada posisi non-strategis.
Pembahasan:
Soal ini menguji bagaimana sikap nasionalisme diterapkan dalam konteks persaingan tenaga kerja antara tenaga kerja asing dan lokal. Nasionalisme dalam hal ini mencakup keberpihakan terhadap tenaga kerja lokal dan upaya untuk meningkatkan kapasitas serta kemandirian tenaga kerja dalam negeri.
Jawaban yang paling tepat adalah D: Mengusulkan kebijakan untuk mewajibkan perusahaan memberikan prioritas kepada tenaga kerja lokal sebelum merekrut tenaga kerja asing. Sikap ini menunjukkan komitmen terhadap pemberdayaan tenaga kerja lokal dan perlindungan terhadap hak-hak mereka di negara sendiri, yang merupakan salah satu prinsip utama dalam nasionalisme.
Pembahasan jawaban lainnya:
A: Meskipun menggunakan tenaga kerja asing dapat meningkatkan produktivitas, hal ini tidak menunjukkan keberpihakan pada tenaga kerja lokal dan kurang mencerminkan nasionalisme.
B: Membatasi tenaga kerja asing dan memberikan insentif kepada perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja lokal adalah solusi baik, tetapi tidak sekuat kebijakan prioritas yang tegas.
C: Mengadakan pelatihan bagi tenaga kerja lokal adalah langkah yang baik untuk meningkatkan daya saing, namun kebijakan prioritas tetap diperlukan.
E: Mendorong perusahaan mempekerjakan tenaga kerja asing pada posisi strategis tidak mencerminkan semangat nasionalisme, karena mengabaikan potensi tenaga kerja lokal untuk berkembang di posisi tersebut.
2. Saat pemilu berlangsung, seorang calon legislatif menyebarkan berita bohong (hoaks) untuk menjatuhkan lawan politiknya. Anda menemukan informasi tersebut dan merasa ada yang tidak benar. Apa yang dapat Anda lakukan sebagai wujud tanggung jawab bela negara?
A. Membagikan informasi tersebut ke seluruh grup media sosial.
B. Melaporkan informasi tersebut ke pihak yang berwenang.
C. Mengabaikan informasi tersebut karena tidak ada hubungannya dengan Anda.
D. Mendukung penyebaran informasi tersebut agar calon yang Anda sukai menang.
E. Menjauh dari proses pemilu agar tidak terlibat dalam politik.
Pembahasan:
Jawaban yang paling tepat adalah B: Melaporkan informasi tersebut ke pihak yang berwenang. Melaporkan hoaks merupakan bagian dari usaha menjaga integritas dan kelancaran pemilu, yang juga termasuk dalam bela negara. Bela negara tidak hanya berkaitan dengan pertahanan militer, tetapi juga menjaga demokrasi yang sehat dan mencegah disinformasi, terutama saat pemilu.
3. Perhatikan pernyataan di bawah ini!
Simpati terhadap bangsa yang membuat seseorang mampu mencintai bangsa dan negaranya tanpa menjadikan negara tersebut sebagai tujuan yang menguntungkan diri sendiri.
Seseorang yang mampu melihat kekuatan dan kelemahan bangsa, kemudian ada kerelaan berkorban demi bangsa.
Berjuang keras dan tidak mudah menyerah untuk mencapai cita-cita bangsa.
Keberanian dalam membela kebenaran dan keadilan.
Rasa mempunyai identitas diri, bahkan dalam hal kemanusiaan juga menjadi perhatiannya.
Bersifat terbuka, rela, dan bersedia belajar dari bangsa-bangsa lain demi kemajuan bangsa.
Pernyataan di atas adalah suatu bentuk sikap dari:
A. Bela negara
B. Patriotisme
C. Nasionalisme
D. Cinta tanah air
E. Integrasi bangsa
Jawaban: B
Pembahasan:
Patriotisme merupakan sikap seorang warga negara yang berani, pekerja keras, pantang menyerah, dan rela berkorban demi bangsa dan negara. Semua pernyataan di atas mengarah pada sikap patriotisme (kepahlawanan).
Demikian penjelasan lengkap mengenai perbedaan nasionalisme, bela negara, dan patriotisme pada soal TWK CPNS. Semoga bermanfaat, detikers!
(sto/apl)
Komentar Terbanyak
Kebijakan Blokir Rekening Nganggur Ramai Dikritik, Begini Penjelasan PPATK
Kasus Kematian Diplomat Kemlu, Keluarga Yakin Korban Tak Bunuh Diri
Reunian Jokowi di Fakultas Kehutanan UGM demi Meredam Isu Ijazah Palsu