Suasana hati Yustinus Ariyanto hari ini bercampur aduk karena tanah sawah miliknya terdampak Tol Jogja-Solo-YIA seksi 3. Senang karena mendapatkan uang ganti rugi (UGR) di atas harga pasaran. Sayangnya, dari tanahnya yang seluas 1.110 meter, hanya 3 meter persegi yang terkena proyek tol.
Tanah sawah miliknya di Dusun Nyamplung Lor, Balecatur, Gamping, Sleman tersenggol Tol Jogja-Solo-YIA seksi 3 atau ruas Jogja-YIA. Luasan total 3 meter persegi yang terletak pada ujung barat ladang persawahan.
"Kena 3 meter persegi dapatnya Rp 6.561.700. Ya ikhlas saja, ya mudah-mudahan saja harapan saya ada pelebaran, biar kena semua," katanya dibarengi tawa saat ditemui di Kantor Kalurahan Balecatur, Jumat (18/10/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ari, sapaanya, menuturkan sawah miliknya tergolong produktif. Dulunya adalah tanah sawah dengan komoditi padi. Namun saat ini sudah beralih menjadi komoditi tanaman pepaya.
Dia juga mengaku tidak menggarap sendiri lahan sawah tersebut. Sawah miliknya disewa oleh penggarap untuk ditanami pepaya. Untuk saat ini panen buah berlangsung lancar dalam beberapa bulan sekali.
"Sawahnya masih produktif, biasanya padi tapi sekarang baru ditanami pohon pepaya. Total lahan sekitar 1.110 meter persegi tapi yang kena 3 meter persegi. Itu letaknya ujung barang sendiri, dekat parit sungai kecil," katanya.
detikJogja menyusuri langsung tanah sawah yang terdampak tol. Lokasinya berada di sisi Utara Kantor Kalurahan Balecatur. Diawali dengan menyusuri jalan perkampungan hingga berbatasan langsung dengan lahan persawahan.
![]() |
Lokasi sawah milik Ari berada di sisi barat yang ditanami pepaya. Akses masuk ke ladang persawahan berupa jalan aspal kampung. Untuk menuju titik patok tol Jogja-Solo-YIA harus berjalan ke sisi barat menyusuri tanaman pepaya.
"Lokasinya di tengah pematang sawah, yang kena itu sisi belakang atau paling ujung barat. Ya cuma kesenggol tol saja kalau dilihat dari petanya," ujarnya.
Ditanya pemanfaatan UGR, Ari juga tak bisa menjawab secara serius. Menurutnya uang tersebut tidak cukup untuk dibelikan aset berupa tanah. Sehingga untuk sementara ini ditabung sebagai tambahan modal atau investasi.
"Untuk cari tanah juga tidak mungkin, paling dapat 1 atau 2 meter persegi. Ya ditabung dulu saja," katanya.
Untuk saat ini kondisi ladang sawah masih tertanam pohon pepaya. Ari menuturkan kontrak pemanfaatan tanah oleh penggarap masih berlangsung hingga November. Setelah panen terakhir, dia meminta penggarap untuk tidak memperpanjang kontrak terlebih dahulu.
"Sekarang masih digarap buat lahan pepaya, selesainya November. Besok setelah November itu paling off dulu. Kalau ada pengerjaan takutnya rugi kena dampak tol," ujarnya.
(ahr/afn)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Kembali Aksi Saweran Koin Bela Hasto-Bawa ke Jakarta Saat Sidang
PDIP Bawa Koin 'Bumi Mataram' ke Sidang Hasto: Kasus Receh, Bismillah Bebas