Harga sembako dapat berubah setiap harinya akibat pengaruh berbagai faktor. Bagi detikers yang membutuhkan informasi tentangnya, simak daftar harga sembako Jogja 29 September 2024 berikut ini.
Informasi terkait harga sembako begitu penting untuk masyarakat. Pasalnya, berbekal pengetahuan ini, warga Jogja dapat menentukan prioritas bahan makanan yang akan dibeli dan jumlahnya. Tak hanya konsumen, pedagang dan produsen juga dapat menentukan langkah yang diambil berdasarkan naik-turunnya harga suatu sembako.
Dengan tiga bahan pokok turun harga, di bawah ini daftar harga sembako untuk wilayah Jogja, Minggu, 29 September 2024.
Daftar Harga Sembako Jogja 29 September 2024 Versi Bapanas
Selain PIHPS, sumber kredibel lainnya yang bisa dipakai untuk mengetahui perkembangan harga sembako sehari-hari adalah panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas). Dikutip dari situs resminya pada Minggu, 29 September 2024 pukul 10.48 WIB, harga sembako di Kota Jogja hari ini adalah:
- Beras premium: Rp14.250/kg
- Beras medium: Rp12.990/kg
- Beras SPHP: Rp12.500/kg
- Kedelai biji kering impor: Rp9.500/kg
- Bawang merah: Turun dari Rp21.910 menjadi Rp21.450/kg
- Bawang putih bonggol: Rp36.880/kg
- Cabai merah keriting: Turun dari Rp18.440 menjadi Rp17.490/kg
- Cabai rawit merah: Rp30.000/kg
- Daging sapi murni: Rp130.000/kg
- Daging ayam ras: Rp32.980/kg
- Telur ayam ras: Turun dari Rp26.000 menjadi Rp25.000/kg
- Gula konsumsi: Rp17.000/kg
- Minyak goreng kemasan sederhana: Rp16.000/liter
- Minyak goreng curah: Rp16.000/liter
- Tepung terigu curah: Rp9.000/kg
- Tepung terigu kemasan: Rp11.000/kg
- Garam halus beryodium: Rp12.000/kg
- Ikan kembung: Rp35.500/kg
- Ikan bandeng: Rp41.990/kg
- Ikan tongkol: Rp32.500/kg
Faktor-faktor Penyebab Naiknya Harga Sembako
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan harga bahan pokok naik. Dirangkum dari Journal of Sharia and Law berjudul 'Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Harga Sembako oleh Para Pedagang Menurut Perspektif Ekonomi Syariah' karya Nur Azizah Nasution dkk, ini poin-poinnya:
1. Faktor Produksi
Tanpa adanya produksi, para pedagang sembako di pasar akan kekurangan jumlah barang. Penyebabnya bervariasi, mulai dari hasil panen yang tidak maksimal, keterbatasan biaya petani, hingga cuaca buruk. Alhasil, barang langka membuat harga melambung.
2. Faktor Distribusi
Semakin lama proses distribusi, makin naik pula harga sembako. Lebih-lebih, jika terjadi keterlambatan dalam prosesnya. Akibatnya, pedagang mesti menaikkan harga sembako demi dapat meraup laba.
3. Faktor Sumber Pasokan
Mirip dengan faktor pertama, sumber pasokan dapat memengaruhi naik-turunnya harga sembako. Semakin banyak barang yang tersedia, harganya akan semakin murah, begitu pula sebaliknya.
4. Faktor Permintaan dan Penawaran
Ketika permintaan terhadap suatu barang naik, para pedagang akan menaikkan harga. Hal ini juga berlaku sebaliknya.
5. Faktor Jumlah Pedagang Pesaing
Semakin banyak pesaing, harga sembako cenderung lebih mendekati tarif pasaran. Sebagai contoh, di pasar A hanya ada dua pedagang sembako. Kondisi ini membuat keduanya bersaing dengan lebih ekstrem ketimbang pasar B yang memiliki 10 pedagang sembako. Sebab, keduanya mesti bersaing ketat untuk memperebutkan pasar.
Demikian informasi harga sembako di Jogja, Minggu, 29 September 2024. Perlu dicatat bahwa harga yang ditemui di pasaran bisa saja berbeda. Hal ini disebabkan adanya disparitas untuk masing-masing sembako. Semoga bermanfaat.
(sto/cln)
Komentar Terbanyak
Kanal YouTube Masjid Jogokariyan Diblokir Usai Bahas Konflik Palestina
Israel Ternyata Luncurkan Serangan dari Dalam Wilayah Iran
Permintaan Terakhir Warga Lempuyangan ke KAI Sebelum Angkat Kaki