Harga Sembako Jogja Hari Ini 19 September 2024: Daging Ayam Ras Turun Tipis

Harga Sembako Jogja Hari Ini 19 September 2024: Daging Ayam Ras Turun Tipis

Nur Umar Akashi - detikJogja
Kamis, 19 Sep 2024 12:36 WIB
Pedagang ayam melayani pembeli di Pasar Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (1/4/2024).   Sejumlah harga komoditas bahan pokok di Bogor mulai naik menjelang hari raya Idul Fitri, seperti cabai merah yang awalnya Rp30.000 perkilogram kini Rp38.000, bawang merah Rp28.000 perkilogram menjadi Rp42.000, daging ayam Rp35.000 perkilogram menjadi Rp40.000 serta daging sapi Rp150.000 menjadi Rp180.000. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/rwa.
Ilustrasi pedagang daging ayam di pasar. Foto: ANTARA FOTO/YULIUS SATRIA WIJAYA
Jogja -

Harga sembako dapat berubah setiap harinya akibat pengaruh berbagai faktor. Bagi detikers yang membutuhkan informasi tersebut, simak daftar harga sembako Jogja 19 September 2024 berikut ini.

Informasi terkait harga sembako begitu penting untuk masyarakat. Pasalnya, berbekal pengetahuan ini, warga Jogja dapat menentukan prioritas bahan makanan yang akan dibeli dan jumlahnya. Tak hanya konsumen, pedagang dan produsen juga dapat menentukan langkah yang diambil berdasarkan naik-turunnya harga suatu sembako.

Di bawah ini daftar harga sembako untuk wilayah Jogja, Kamis, 19 September 2024.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Daftar Harga Sembako Jogja 19 September 2024 Versi PIHPS Nasional

PIHPS adalah singkatan dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional. Laman ini dikelola oleh Bank Indonesia sejak tahun 2016. PIHPS menyajikan data seputar barang pokok yang dinilai memiliki kekuatan signifikan dalam membentuk angka inflasi.

Dilihat pada Kamis (19/9/2024) pukul 12.00 WIB, dua jenis bahan pokok mengalami perubahan harga, yakni cabai merah keriting dan daging ayam ras segar. Keduanya tampak sama-sama mengalami penurunan.

ADVERTISEMENT

Cabai merah keriting turun dari Rp27.500 menjadi Rp26.250 per kilogram. Angka ini didapat dari rata-rata harga yang berlaku di Pasar Beringharjo (Rp22.500) dan Pasar Kranggan (Rp30.000).

Senasib dengan cabai merah keriting, daging ayam ras segar juga turun harga. Hari ini, harganya turun menjadi Rp34.250 setelah kemarin dibanderol Rp34.750 per kilogram. Sebagai pembanding, harga daging ayam ras segar termahal ada di Papua Barat (Rp46.150), sedangkan yang terendah berlaku di Sulawesi Selatan (Rp23.650).

Sebagai informasi, harga pangan yang disajikan PIHPS untuk wilayah Jogja diambil dari rata-rata harga di Pasar Beringharjo dan Pasar Kranggan. Lebih lengkapnya, berikut ini daftar harga sembako di Kota Jogja pada 19 September 2024:

  • Bawang merah ukuran sedang: Rp24.500/kg
  • Bawang putih ukuran sedang: Rp41.250/kg
  • Beras kualitas bawah I: Rp13.150/kg
  • Beras kualitas bawah II: Rp12.250/kg
  • Beras kualitas medium I: Rp14.750/kg
  • Beras kualitas medium II: Rp14.000/kg
  • Beras kualitas super I: Rp16.150/kg
  • Beras kualitas super II: Rp15.250/kg
  • Cabai merah besar: Rp28.750/kg
  • Cabai merah keriting: Rp26.250/kg
  • Cabai rawit hijau: Rp31.250/kg
  • Cabai rawit merah: Rp37.000/kg
  • Daging ayam ras segar: Rp34.250/kg
  • Daging sapi kualitas 1: Rp140.000/kg
  • Daging sapi kualitas 2: Rp132.500/kg
  • Gula pasir kualitas premium: Rp17.500/kg
  • Gula pasir lokal: Rp17.150/kg
  • Minyak goreng curah: Rp16.250/kg
  • Minyak goreng kemasan bermerk 1: Rp19.250/liter
  • Minyak goreng kemasan bermerk 2: Rp18.000/liter
  • Telur ayam ras segar: Rp26.250/kg

Daftar Harga Sembako Jogja 19 September 2024 Versi Bapanas

Selain PIHPS, sumber kredibel lainnya yang bisa dipakai untuk mengetahui perkembangan harga sembako sehari-hari adalah panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas). Harga yang digunakan Bapanas diambil dari rata-rata lima kabupaten, yakni Kota Jogja, Sleman, Bantul, Kulon Progo, dan Gunungkidul.

Dikutip dari situs resminya pada Kamis, 19 September 2024 pukul 10.32 WIB, ini perubahan harga sembako Jogja yang terjadi antara 18-19 September 2024:

  • Beras premium: Turun dari Rp14.370 menjadi Rp14.300/kg
  • Beras medium: Tetap Rp13.040/kg
  • Beras SPHP: Naik dari Rp12.250 menjadi Rp12.370/kg
  • Kedelai biji kering impor: Naik dari Rp9.450 menjadi Rp9.650/kg
  • Bawang merah: Turun dari Rp21.980 menjadi Rp20.930/kg
  • Bawang putih bonggol: Naik dari Rp36.130 menjadi Rp36.360/kg
  • Cabai merah keriting: Naik dari Rp21.650 menjadi Rp21.780/kg
  • Cabai rawit merah: Naik dari Rp34.290 menjadi Rp35.500/kg
  • Daging sapi murni: Turun dari Rp136.270 menjadi Rp133.060/kg
  • Daging ayam ras: Naik dari Rp33.340 menjadi Rp33.480/kg
  • Telur ayam ras: Naik dari Rp25.420 menjadi Rp25.750/kg
  • Gula konsumsi: Naik dari Rp16.950 menjadi Rp17.000/kg
  • Minyak goreng kemasan sederhana: Turun dari Rp16.140 menjadi Rp16.000/liter
  • Minyak goreng curah: Turun dari Rp16.040 menjadi Rp16.000/liter
  • Tepung terigu curah: Turun dari Rp8.850 menjadi Rp8.740/kg
  • Tepung terigu kemasan: Turun dari Rp11.280 menjadi Rp11.000/kg
  • Garam halus beryodium: Turun dari Rp11.730 menjadi Rp11.340/kg
  • Ikan kembung: Turun dari Rp37.080 menjadi Rp36.950/kg
  • Ikan tongkol: Naik dari Rp33.460 menjadi Rp33.570/kg
  • Ikan bandeng: Naik dari Rp38.020 menjadi Rp40.580/kg

Faktor-faktor Penyebab Naiknya Harga Sembako

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan harga bahan pokok naik. Dirangkum dari Journal of Sharia and Law berjudul 'Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Harga Sembako oleh Para Pedagang Menurut Perspektif Ekonomi Syariah' karya Nur Azizah Nasution dkk, ini poin-poinnya:

1. Faktor Produksi

Tanpa adanya produksi, para pedagang sembako di pasar akan kekurangan jumlah barang. Penyebabnya bervariasi, mulai dari hasil panen yang tidak maksimal, keterbatasan biaya petani, hingga cuaca buruk. Alhasil, barang langka membuat harga melambung.

2. Faktor Distribusi

Semakin lama proses distribusi, makin naik pula harga sembako. Lebih-lebih, jika terjadi keterlambatan dalam prosesnya. Akibatnya, pedagang mesti menaikkan harga sembako demi dapat meraup laba.

3. Faktor Sumber Pasokan

Mirip dengan faktor pertama, sumber pasokan dapat memengaruhi naik-turunnya harga sembako. Semakin banyak barang yang tersedia, harganya akan semakin murah, begitu pula sebaliknya.

4. Faktor Permintaan dan Penawaran

Ketika permintaan terhadap suatu barang naik, para pedagang akan menaikkan harga. Hal ini juga berlaku sebaliknya.

5. Faktor Jumlah Pedagang Pesaing

Semakin banyak pesaing, harga sembako cenderung lebih mendekati tarif pasaran. Sebagai contoh, di pasar A hanya ada dua pedagang sembako. Kondisi ini membuat keduanya bersaing dengan lebih ekstrem ketimbang pasar B yang memiliki 10 pedagang sembako. Sebab, keduanya mesti bersaing ketat untuk memperebutkan pasar.

Demikian informasi harga sembako di Jogja, Kamis, 19 September 2024. Perlu dicatat bahwa harga yang ditemui di pasaran bisa saja berbeda. Hal ini disebabkan adanya disparitas untuk masing-masing sembako. Semoga bermanfaat.




(par/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads