Menkop Teten Bicara soal e-Commerce Luar, Sebut Bisa Ancam UMKM

Menkop Teten Bicara soal e-Commerce Luar, Sebut Bisa Ancam UMKM

Jauh Hari Wawan S - detikJogja
Selasa, 10 Sep 2024 15:36 WIB
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki di UC UGM, Sleman, DIY, Selasa (10/9/2024).
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki di UC UGM, Sleman, DIY, Selasa (10/9/2024). Foto: Jauh Hari Wawan S/detikJogja
Sleman -

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), Teten Masduki, bakal memelototi platform e-commerce global dan barang yang masuk dari platform tersebut. Hal ini sebagai tindak lanjut dari kemunculan aplikasi e-commerce Temu asal China yang mengancam UMKM.

"Terutama di era sekarang dengan banyak produk dari luar yang masuk ke Indonesia lewat platform global. Sehingga kita perlu membangun beberapa restriksi ya," kata Teten ditemui wartawan di UC UGM, Depok, Sleman, Selasa (10/9/2024).

Dia mencontohkan saat ini banyak produk impor yang dari luar dijual lewat cross-border online. Akan tetapi mereka tidak mengurus izin edarnya, SNI, dan lain sebagainya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nah ini ini kan harus diperketat termasuk pengetatan arus masuk barangnya ya karena ada juga yang dijual lewat platform global tapi bukan corss-border," ujarnya.

Oleh karena itu, Teten menilai harus ada pembatasan aplikasi dan pengetatan barang masuk Indonesia. Pasalnya, pihaknya menemukan banyak kasus penyelundupan yang terjadi.

ADVERTISEMENT

"Jadi dia masuk dulu ke Indonesia dan kita menemukan waktu itu banyak sekali penyelundupan karena yang kita laporkan kepada Pak Mendag dan kita bawa di rapat kabinet itu ada sekitar 37,5 persen atau lebih ya saya lupa lagi angkanya, yang tidak tercatat di sini," katanya.

"Jadi negara pengekspornya tercatat di sini dicatatnya lebih sedikit. Itu indikasi ada penyelundupan," imbuh dia.

Lebih lanjut, Teten menilai jika platform e-commerce global termasuk Temu tidak dibatasi maka akan mengancam UMKM lokal.

"Jadi ini kan kalau misalnya tadi platform global tadi tidak dibatasi ya itu akan mengurangi banyak lapangan kerja dan bahkan bisa membunuh warga UMKM," jelasnya.

Selain itu, dia juga khawatir kemunculan e-commerce global bisa berdampak banyaknya PHK.

"Karena yang paling terpukul oleh produk-produk consumer goods yang dijual di online itu kan UMKM, hari ini UMKM yang menyediakan lapangan kerja, ini kan kalau tidak di-protect ini akan terjadi pengangguran yang luar biasa ya," katanya.

Oleh karena itu, perlu ada langkah antisipasi dalam hal kebijakan investasi ekonomi digital. Hal ini, lanjut Teten, demi menyelamatkan UMKM.

"Jadi ini memang perlu diantisipasi oleh kebijakan investasi di bidang ekonomi digital supaya ekonomi digital kita tidak bisa, ya bisa menguntungkan maksimal mungkin untuk kepentingan kesejahteraan masyarakat terutama UMKM," pungkas dia.




(apl/rih)

Hide Ads