Harga Sembako Jogja Hari Ini 16 Agustus 2024: Cabai Rawit Merah Turun Tipis

Harga Sembako Jogja Hari Ini 16 Agustus 2024: Cabai Rawit Merah Turun Tipis

Nur Umar Akashi - detikJogja
Jumat, 16 Agu 2024 12:18 WIB
Pedagang menimbang cabai rawit merah di Pasar Senen, Jakarta, Senin (10/6/2024). Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional yang diakses pukul 15.15 WIB, menjelang Idul Adha, harga rata-rata nasional cabai rawit merah melambung tinggi menjadi Rp57.900 perkilogram atau naik 8,73 persen dibanding hari sebelumnya. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/rwa.
Ilustrasi cabai rawit merah yang turun harga Foto: ANTARA FOTO/AKBAR NUGROHO GUMAY
Jogja -

Harga sembako dapat berubah setiap harinya akibat pengaruh berbagai faktor. Bagi detikers yang membutuhkan informasi tentangnya, simak daftar harga sembako Jogja 16 Agustus 2024 berikut ini.

Informasi terkait harga sembako begitu penting untuk masyarakat. Pasalnya, berbekal pengetahuan ini, warga Jogja dapat menentukan prioritas bahan makanan yang akan dibeli dan jumlahnya. Tak hanya konsumen, pedagang dan produsen juga dapat menentukan langkah yang diambil berdasarkan naik-turunnya harga suatu sembako.

Di bawah ini daftar harga sembako untuk wilayah Jogja, Jumat, 16 Agustus 2024.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Daftar Harga Sembako Jogja 16 Agustus 2024 Versi PIHPS Nasional

PIHPS adalah singkatan dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional. Laman ini dikelola oleh Bank Indonesia sejak tahun 2016. PIHPS menyajikan data seputar barang pokok yang dinilai memiliki kekuatan signifikan dalam membentuk angka inflasi.

Berdasar pantauan detikJogja pada Jumat (16/8/2024) pukul 11.00 WIB, cabai merah besar dan cabai rawit merah tampak turun harga. Di sisi lain, tidak tampak adanya bahan pokok yang mengalami kenaikan.

ADVERTISEMENT

Usai stabil di angka Rp42.500 selama sepekan terakhir, hari ini, cabai merah besar turun harga. Harganya terpantau turun dari Rp42.500 menjadi Rp41.250 per kilogram. Penurunan ini disebabkan turunnya harga rerata cabai merah besar di Pasar Kranggan, yakni dari Rp47.500 menjadi Rp45.000.

Senada dengan cabai merah besar, cabai rawit merah lagi-lagi mengalami penurunan. Usai melonjak drastis selama Juli 2024 lalu, perlahan-lahan bahan pokok satu ini turun harga. Hari ini, harganya terpantau turun dari Rp56.250 menjadi Rp50.250 per kilogram.

Dari data yang tersaji, diketahui bahwasanya harga cabai rawit merah di dua pasar Jogja, yakni Beringharjo dan Kranggan anjlok. Di Pasar Beringharjo, harganya turun drastis dari Rp55.000 menjadi Rp48.000. Sementara itu, di Pasar Kranggan, tarifnya menjadi Rp52.500 setelah kemarin masih dibanderol Rp57.500.

Perlu dicatat bahwasanya data yang disajikan PIHPS untuk wilayah Provinsi DIY diambil dari rata-rata harga Pasar Beringharjo dan Kranggan. Lebih lengkapnya, di bawah ini daftar harga sembako untuk pasar tradisional Jogja 16 Agustus 2024:

  • Bawang merah ukuran sedang: Rp24.500/kg
  • Bawang putih ukuran sedang: Rp41.250/kg
  • Beras kualitas bawah I: Rp13.150/kg
  • Beras kualitas bawah II: Rp12.250/kg
  • Beras kualitas medium I: Rp14.750/kg
  • Beras kualitas medium II: Rp14.000/kg
  • Beras kualitas super I: Rp16.150/kg
  • Beras kualitas super II: Rp15.250/kg
  • Cabai merah besar: Rp41.250/kg
  • Cabai merah keriting: Rp37.500/kg
  • Cabai rawit hijau: Rp40.000/kg
  • Cabai rawit merah: Rp50.250/kg
  • Daging ayam ras segar: Rp33.750/kg
  • Daging sapi kualitas 1: Rp140.000/kg
  • Daging sapi kualitas 2: Rp132.500/kg
  • Gula pasir kualitas premium: Rp17.500/kg
  • Gula pasir lokal: Rp17.150/kg
  • Minyak goreng curah: Rp16.250/kg
  • Minyak goreng kemasan bermerk 1: Rp19.250/liter
  • Minyak goreng kemasan bermerk 2: Rp18.000/liter
  • Telur ayam ras segar: Rp26.250/kg

Faktor-faktor Penyebab Naiknya Harga Sembako

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan harga bahan pokok naik. Dirangkum dari Journal of Sharia and Law berjudul 'Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Harga Sembako oleh Para Pedagang Menurut Perspektif Ekonomi Syariah' karya Nur Azizah Nasution dkk, ini poin-poinnya:

1. Faktor Produksi

Tanpa adanya produksi, para pedagang sembako di pasar akan kekurangan jumlah barang. Penyebabnya bervariasi, mulai dari hasil panen yang tidak maksimal, keterbatasan biaya petani, hingga cuaca buruk. Alhasil, barang langka membuat harga melambung.

2. Faktor Distribusi

Semakin lama proses distribusi, makin naik pula harga sembako. Lebih-lebih, jika terjadi keterlambatan dalam prosesnya. Akibatnya, pedagang mesti menaikkan harga sembako demi dapat meraup laba.

3. Faktor Sumber Pasokan

Mirip dengan faktor pertama, sumber pasokan dapat memengaruhi naik-turunnya harga sembako. Semakin banyak barang yang tersedia, harganya akan semakin murah, begitu pula sebaliknya.

4. Faktor Permintaan dan Penawaran

Ketika permintaan terhadap suatu barang naik, para pedagang akan menaikkan harga. Hal ini juga berlaku sebaliknya.

5. Faktor Jumlah Pedagang Pesaing

Semakin banyak pesaing, harga sembako cenderung lebih mendekati tarif pasaran. Sebagai contoh, di pasar A hanya ada dua pedagang sembako. Kondisi ini membuat keduanya bersaing dengan lebih ekstrem ketimbang pasar B yang memiliki 10 pedagang sembako. Sebab, keduanya mesti bersaing ketat untuk memperebutkan pasar.

Demikian informasi harga sembako di Jogja, Jumat, 16 Agustus 2024. Perlu dicatat bahwa harga yang ditemui di pasaran bisa saja berbeda. Hal ini disebabkan adanya disparitas untuk masing-masing sembako. Semoga bermanfaat.




(par/ahr)

Hide Ads