Harga sembako dapat berubah setiap harinya akibat pengaruh berbagai faktor. Bagi detikers yang membutuhkan informasi tentangnya, simak daftar harga sembako Jogja 19 Juni 2024 berikut ini.
Informasi terkait harga sembako begitu penting untuk masyarakat. Pasalnya, berbekal pengetahuan ini, warga Jogja dapat menentukan prioritas bahan makanan yang akan dibeli berikut jumlahnya. Tak hanya konsumen, pedagang dan produsen juga dapat menentukan langkah yang diambil berdasarkan naik-turunnya harga suatu sembako.
Dengan harga cabai ngegas dan bawang anjlok, di bawah ini daftar harga sembako untuk wilayah Jogja, Rabu, 19 Juni 2024.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Daftar Harga Sembako Jogja 19 Juni 2024 Versi Bapanas
Salah satu sumber untuk mengetahui harga sembako adalah panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas). Adapun daftar harga yang disajikan Bapanas memakai hasil rata-rata dari lima wilayah kabupaten, yakni Kota Jogja, Sleman, Bantul, Kulon Progo, dan Gunungkidul.
Dirangkum dari situs resminya pada Rabu (19/6/2024) pukul 11.17 WIB, ini daftar harga sembako Jogja dari pedagang eceran:
- Beras premium: Rp 14.430,00/kg
- Beras medium: Rp 12.820,00/kg
- Kedelai biji kering impor: Rp 11.030,00/kg
- Bawang merah: Rp 39.230,00/kg
- Bawang putih bonggol: Rp 37.550,00/kg
- Cabai merah keriting: Rp 47.420,00/kg
- Cabai rawit merah: Rp 33.210,00/kg
- Daging sapi murni: Rp 135.620,00/kg
- Daging ayam ras: Rp 35.280,00/kg
- Telur ayam ras: Rp 27.310,00/kg
- Gula konsumsi: Rp 16.850,00/kg
- Minyak goreng kemasan sederhana: Rp 15.730,00/liter
- Minyak goreng curah: Rp 15.420,00/liter
- Tepung terigu curah: Rp 8.910,00/kg
- Tepung terigu kemasan: Rp 11.420,00/kg
- Garam halus beryodium: Rp 11.630,00/kg
- Ikan kembung: Rp 37.560,00/kg
- Ikan tongkol: Rp 33.550,00/kg
- Ikan bandeng: Rp 38.750,00/kg
- Jagung tk peternak: Rp 4.740,00/kg
Daftar Harga Sembako Jogja 19 Juni 2024 Versi PIHPS Nasional
PIHPS adalah singkatan dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional. Laman ini dikelola oleh Bank Indonesia sejak tahun 2016. PIHPS menyajikan data seputar barang pokok yang dinilai memiliki kekuatan signifikan dalam pembentukan angka inflasi.
Berdasar pantauan detikJogja pada Rabu (19/6/2024) pukul 11.22 WIB, bawang merah, bawang putih, dan cabai rawit merah turun harga. Sementara itu, cabai merah besar dan cabai rawit hijau justru mengalami kenaikan harga.
Harga bawang merah turun cukup signifikan dari yang kemarin ada di Rp 43.750,00, hari ini menjadi Rp 41.250,00 per kilogram. Adapun harga bawang putih turun dari Rp 48.750,00 per kilo menjadi Rp 46.750,00.
Senada dengan bawang putih dan merah, cabai rawit merah anjlok harganya. Pada 18 Juni 2024, hasil alam satu ini masih dibanderol Rp 37.500,00 per kilo. Hari ini, harganya turun jadi Rp 35.000,00.
Berbeda dengan tiga bahan pokok sebelumnya, cabai merah besar justru naik dari Rp 52.500,00 menjadi Rp 56.250,00 per kilogram. Hal senada juga dialami oleh cabai rawit hijau yang naik dari Rp 43.750,00 menjadi Rp 48.750,00 per kilogram.
Perlu dicatat bahwasanya data yang disajikan oleh PIHPS untuk wilayah Provinsi DIY diambil dari rata-rata harga Pasar Beringharjo dan Kranggan. Lebih lengkapnya, di bawah ini daftar harga sembako untuk pasar tradisional Jogja 19 Juni 2024:
- Bawang merah ukuran sedang: Rp 41.250,00/kg
- Bawang putih ukuran sedang: Rp 46.750,00/kg
- Beras kualitas bawah I: Rp 13.150,00/kg
- Beras kualitas bawah II: Rp 12.250,00/kg
- Beras kualitas medium I: Rp 14.750,00/kg
- Beras kualitas medium II: Rp 14.000,00/kg
- Beras kualitas super I: Rp 16.150,00/kg
- Beras kualitas super II: Rp 15.250,00/kg
- Cabai merah besar: Rp 56.250,00/kg
- Cabai merah keriting: Rp 53.750,00/kg
- Cabai rawit hijau: Rp 48.750,00/kg
- Cabai rawit merah: Rp 35.000,00/kg
- Daging ayam ras segar: Rp 37.000,00/kg
- Daging sapi kualitas 1: Rp 140.000,00/kg
- Daging sapi kualitas 2: Rp 132.500,00/kg
- Gula pasir kualitas premium: Rp 17.500,00/kg
- Gula pasir lokal: Rp 17.150,00/kg
- Minyak goreng curah: Rp 16.250,00/kg
- Minyak goreng kemasan bermerk 1: Rp 18.000,00/liter
- Minyak goreng kemasan bermerk 2: Rp 17.750,00/liter
- Telur ayam ras segar: Rp 28.000,00/kg
Faktor-faktor Penyebab Naiknya Harga Sembako
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan harga bahan pokok naik. Dirangkum dari Journal of Sharia and Law berjudul "Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Harga Sembako oleh Para Pedagang Menurut Perspektif Ekonomi Syariah" karya Nur Azizah Nasution dkk, ini poin-poinnya:
1. Faktor Produksi
Tanpa adanya produksi, maka para pedagang sembako di pasar akan kekurangan jumlah barang. Hal ini dapat disebabkan oleh hasil panen yang tidak maksimal, keterbatasan biaya dari petani, hingga cuaca yang buruk. Alhasil, barang yang langka membuat harga melambung.
2. Faktor Distribusi
Semakin lama proses distribusi, maka harga sembako dapat makin naik. Lebih-lebih, jika terjadi keterlambatan dalam prosesnya. Alhasil, pedagang mesti menaikkan harga sembako demi dapat meraup laba.
3. Faktor Sumber Pasokan
Mirip dengan faktor pertama, sumber pasokan dapat memengaruhi naik-turunnya harga sembako. Semakin banyak barang yang tersedia, maka harganya akan semakin murah, begitu pula sebaliknya.
4. Faktor Permintaan dan Penawaran
Ketika permintaan terhadap suatu barang naik, maka para pedagang akan menaikkan harga. Hal ini juga berlaku sebaliknya.
5. Faktor Jumlah Pedagang Pesaing
Semakin banyak pesaing, maka harga cenderung lebih mendekati tarif pasaran. Sebagai contoh, di pasar A hanya ada dua pedagang sembako. Kondisi ini dapat membuat keduanya saling bersaing dengan lebih ekstrem ketimbang pasar B yang memiliki 10 pedagang sembako. Sebab, keduanya mesti bersaing ketat untuk memperebutkan pasar.
Demikian informasi harga sembako di Jogja, Rabu, 19 Juni 2024. Perlu dicatat bahwa harga yang ditemui di pasaran bisa berbeda. Hal ini disebabkan adanya disparitas untuk masing-masing sembako. Semoga bermanfaat.
(apu/cln)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Bawa Koin 'Bumi Mataram' ke Sidang Hasto: Kasus Receh, Bismillah Bebas
PDIP Jogja Kembali Aksi Saweran Koin Bela Hasto-Bawa ke Jakarta Saat Sidang