Harga sembako dapat berubah setiap harinya akibat pengaruh berbagai faktor. Bagi detikers yang membutuhkan informasi tentangnya, simak daftar harga sembako Jogja 15 Juni 2024 berikut ini.
Informasi terkait harga sembako begitu penting untuk masyarakat. Pasalnya, berbekal pengetahuan ini, warga Jogja dapat menentukan prioritas bahan makanan yang akan dibeli berikut jumlahnya. Tak hanya konsumen, pedagang dan produsen juga dapat menentukan langkah yang diambil berdasarkan naik-turunnya harga suatu sembako.
Dengan cabai rawit Rp 32 ribuan sekilo, di bawah ini daftar harga sembako untuk wilayah Jogja, Sabtu, 15 Juni 2024.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Daftar Harga Sembako Jogja 15 Juni 2024 Versi Bapanas
Salah satu sumber untuk mengetahui harga sembako adalah panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas). Adapun daftar harganya memakai hasil rata-rata dari lima wilayah kabupaten, yakni Kota Jogja, Sleman, Bantul, Kulon Progo, dan Gunungkidul.
Dirangkum dari situs resminya pada Sabtu (15/6/2024) pukul 10.46 WIB, ini daftar harga sembako Jogja dari pedagang eceran:
- Beras premium: Rp 14.370,00/kg
- Beras medium: Rp 12.940,00/kg
- Kedelai biji kering impor: Rp 11.100,00/kg
- Bawang merah: Rp 37.920,00/kg
- Bawang putih bonggol: Rp 36.980,00/kg
- Cabai merah keriting: Rp 45.220,00/kg
- Cabai rawit merah: Rp 32.740,00/kg
- Daging sapi murni: Rp 137.800,00/kg
- Daging ayam ras: Rp 35.360,00/kg
- Telur ayam ras: Rp 27.990,00/kg
- Gula konsumsi: Rp 17.200,00/kg
- Minyak goreng kemasan sederhana: Rp 16.040,00/liter
- Minyak goreng curah: Rp 15.480,00/liter
- Tepung terigu curah: Rp 9.000,00/kg
- Tepung terigu kemasan: Rp 11.110,00/kg
- Garam halus beryodium: Rp 12.360,00/kg
- Ikan kembung: Rp 37.520,00/kg
- Ikan tongkol: Rp 33.960,00/kg
- Ikan bandeng: Rp 38.430,00/kg
- Jagung tk peternak: Rp 4.500,00/kg
Faktor-faktor Penyebab Naiknya Harga Sembako
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan harga bahan pokok naik. Dirangkum dari Journal of Sharia and Law berjudul "Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Harga Sembako oleh Para Pedagang Menurut Perspektif Ekonomi Syariah" karya Nur Azizah Nasution dkk, ini poin-poinnya:
1. Faktor Produksi
Tanpa adanya produksi, maka para pedagang sembako di pasar akan kekurangan jumlah barang. Hal ini dapat disebabkan oleh hasil panen yang tidak maksimal, keterbatasan biaya dari petani, hingga cuaca yang buruk. Alhasil, barang yang langka membuat harga melambung.
2. Faktor Distribusi
Semakin lama proses distribusi, maka harga sembako dapat makin naik. Lebih-lebih, jika terjadi keterlambatan dalam prosesnya. Alhasil, pedagang mesti menaikkan harga sembako demi dapat meraup laba.
3. Faktor Sumber Pasokan
Mirip dengan faktor pertama, sumber pasokan dapat memengaruhi naik-turunnya harga sembako. Semakin banyak barang yang tersedia, maka harganya akan semakin murah, begitu pula sebaliknya.
4. Faktor Permintaan dan Penawaran
Ketika permintaan terhadap suatu barang naik, maka para pedagang akan menaikkan harga. Hal ini juga berlaku sebaliknya.
5. Faktor Jumlah Pedagang Pesaing
Semakin banyak pesaing, maka harga cenderung lebih mendekati tarif pasaran. Sebagai contoh, di pasar A hanya ada dua pedagang sembako. Kondisi ini dapat membuat keduanya saling bersaing dengan lebih ekstrem ketimbang pasar B yang memiliki 10 pedagang sembako. Sebab, keduanya mesti bersaing ketat untuk memperebutkan pasar.
Demikian informasi harga sembako di Jogja, Sabtu, 15 Juni 2024. Perlu dicatat bahwa harga yang ditemui di pasaran bisa berbeda. Hal ini disebabkan adanya disparitas untuk masing-masing sembako. Semoga bermanfaat.
(apl/apl)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Bikin Aksi Saweran Koin Bela Hasto Kristiyanto
Direktur Mie Gacoan Bali Ditetapkan Tersangka, Begini Penjelasan Polisi