Harga sembako dapat berubah setiap harinya akibat pengaruh berbagai faktor. Bagi detikers yang membutuhkan informasi tentangnya, simak daftar harga sembako Jogja 14 Juni 2024 berikut ini.
Informasi terkait harga sembako begitu penting untuk masyarakat. Pasalnya, berbekal pengetahuan ini, warga Jogja dapat menentukan prioritas bahan makanan yang akan dibeli beserta jumlahnya. Tak hanya konsumen, pedagang dan produsen juga dapat menentukan langkah yang diambil berdasarkan naik-turunnya harga suatu sembako.
Di bawah ini daftar harga sembako untuk wilayah Jogja, Jumat, 14 Juni 2024.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Daftar Harga Sembako Jogja 14 Juni 2024 Versi Bapanas
Salah satu sumber untuk mengetahui harga sembako adalah panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas). Adapun daftar harganya memakai hasil rata-rata dari lima wilayah kabupaten, yakni Kota Jogja, Sleman, Bantul, Kulon Progo, dan Gunungkidul.
Dirangkum dari situs resminya pada Jumat (14/6/2024) pukul 12.03 WIB, ini daftar harga sembako Jogja dari pedagang eceran:
- Beras premium: Rp 14.400,00/kg
- Beras medium: Rp 12.830,00/kg
- Kedelai biji kering impor: Rp 10.880,00/kg
- Bawang merah: Rp 38.940,00/kg
- Bawang putih bonggol: Rp 37.710,00/kg
- Cabai merah keriting: Rp 47.520,00/kg
- Cabai rawit merah: Rp 33.000,00/kg
- Daging sapi murni: Rp 136.820,00/kg
- Daging ayam ras: Rp 35.300,00/kg
- Telur ayam ras: Rp 27.560,00/kg
- Gula konsumsi: Rp 16.950,00/kg
- Minyak goreng kemasan sederhana: Rp 16.030,00/liter
- Minyak goreng curah: Rp 15.570,00/liter
- Tepung terigu curah: Rp 8.740,00/kg
- Tepung terigu kemasan: Rp 11.410,00/kg
- Garam halus beryodium: Rp 11.210,00/kg
- Ikan kembung: Rp 37.270,00/kg
- Ikan tongkol: Rp 33.310,00/kg
- Ikan bandeng: Rp 38.000,00/kg
Daftar Harga Sembako Jogja 14 Juni 2024 Versi PIHPS Nasional
PIHPS adalah singkatan dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional. Laman ini dikelola oleh Bank Indonesia sejak tahun 2016. PIHPS menyajikan data seputar barang pokok yang dinilai memiliki kekuatan signifikan dalam pembentukan angka inflasi.
Berdasar pantauan detikJogja pada Jumat (14/6/2024) pukul 12.07 WIB, cabai merah keriting dan daging ayam ras segar naik harga. Sementara itu, tidak terlihat adanya bahan pokok yang mengalami penurunan.
Cabai merah keriting naik dari Rp 52.500,00 menjadi Rp 53.750,00 per kilogram. Angka ini menjadi yang tertinggi sejak awal Juni. Sebagai informasi, pada 10 Juni 2024 lalu, harganya masih ada di angka Rp 45.000,00.
Daging ayam ras terlihat terus mengalami tren kenaikan harga secara berturut-turut. Hari ini, harganya naik sebesar seribu rupiah menjadi Rp 37.000,00 setelah kemarin dibanderol Rp 36.000,00 per kilogram.
Perlu dicatat bahwasanya data yang disajikan oleh PIHPS untuk wilayah Provinsi DIY diambil dari rata-rata harga Pasar Beringharjo dan Kranggan. Lebih lengkapnya, di bawah ini daftar harga sembako untuk pasar tradisional Jogja 14 Juni 2024:
- Bawang merah ukuran sedang: Rp 43.750,00/kg
- Bawang putih ukuran sedang: Rp 48.750,00/kg
- Beras kualitas bawah I: Rp 13.150,00/kg
- Beras kualitas bawah II: Rp 12.250,00/kg
- Beras kualitas medium I: Rp 14.750,00/kg
- Beras kualitas medium II: Rp 14.000,00/kg
- Beras kualitas super I: Rp 16.150,00/kg
- Beras kualitas super II: Rp 15.250,00/kg
- Cabai merah besar: Rp 52.500,00/kg
- Cabai merah keriting: Rp 52.500,00/kg
- Cabai rawit hijau: Rp 43.750,00/kg
- Cabai rawit merah: Rp 37.500,00/kg
- Daging ayam ras segar: Rp 37.000,00/kg
- Daging sapi kualitas 1: Rp 140.000,00/kg
- Daging sapi kualitas 2: Rp 132.500,00/kg
- Gula pasir kualitas premium: Rp 17.500,00/kg
- Gula pasir lokal: Rp 17.150,00/kg
- Minyak goreng curah: Rp 16.250,00/kg
- Minyak goreng kemasan bermerk 1: Rp 18.000,00/liter
- Minyak goreng kemasan bermerk 2: Rp 17.750,00/liter
- Telur ayam ras segar: Rp 28.000,00/kg
Faktor-faktor Penyebab Naiknya Harga Sembako
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan harga bahan pokok naik. Dirangkum dari Journal of Sharia and Law berjudul "Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Harga Sembako oleh Para Pedagang Menurut Perspektif Ekonomi Syariah" karya Nur Azizah Nasution dkk, ini poin-poinnya:
1. Faktor Produksi
Tanpa adanya produksi, maka para pedagang sembako di pasar akan kekurangan jumlah barang. Hal ini dapat disebabkan oleh hasil panen yang tidak maksimal, keterbatasan biaya dari petani, hingga cuaca yang buruk. Alhasil, barang yang langka membuat harga melambung.
2. Faktor Distribusi
Semakin lama proses distribusi, maka harga sembako dapat makin naik. Lebih-lebih, jika terjadi keterlambatan dalam prosesnya. Alhasil, pedagang mesti menaikkan harga sembako demi dapat meraup laba.
3. Faktor Sumber Pasokan
Mirip dengan faktor pertama, sumber pasokan dapat memengaruhi naik-turunnya harga sembako. Semakin banyak barang yang tersedia, maka harganya akan semakin murah, begitu pula sebaliknya.
4. Faktor Permintaan dan Penawaran
Ketika permintaan terhadap suatu barang naik, maka para pedagang akan menaikkan harga. Hal ini juga berlaku sebaliknya.
5. Faktor Jumlah Pedagang Pesaing
Semakin banyak pesaing, maka harga cenderung lebih mendekati tarif pasaran. Sebagai contoh, di pasar A hanya ada dua pedagang sembako. Kondisi ini dapat membuat keduanya saling bersaing dengan lebih ekstrem ketimbang pasar B yang memiliki 10 pedagang sembako. Sebab, keduanya mesti bersaing ketat untuk memperebutkan pasar.
Demikian informasi harga sembako di Jogja, Jumat, 14 Juni 2024. Perlu dicatat bahwa harga yang ditemui di pasaran bisa berbeda. Hal ini disebabkan adanya disparitas untuk masing-masing sembako. Semoga bermanfaat.
(par/cln)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Bawa Koin 'Bumi Mataram' ke Sidang Hasto: Kasus Receh, Bismillah Bebas
PDIP Jogja Kembali Aksi Saweran Koin Bela Hasto-Bawa ke Jakarta Saat Sidang