Harga Sembako Jogja Hari Ini 13 Juni 2024: Cabai Merah dan Daging Ayam Naik

Harga Sembako Jogja Hari Ini 13 Juni 2024: Cabai Merah dan Daging Ayam Naik

Nur Umar Akashi - detikJogja
Kamis, 13 Jun 2024 13:41 WIB
Harga cabai rawit merah atau cabai setan di Pasar Kajen Pekalongan jelang Ramadan merangkak naik. Terpantau pada Rabu (2/3/2022) harga cabai rawit merah Rp 60 ribu/kg
Ilustrasi harga sembako. (Foto: Robby Bernardi/detikJateng)
Jogja -

Harga sembako dapat berubah setiap harinya akibat pengaruh berbagai faktor. Bagi detikers yang membutuhkan informasi tentangnya, simak daftar harga sembako Jogja 13 Juni 2024 berikut ini.

Informasi terkait harga sembako begitu penting untuk masyarakat. Pasalnya, berbekal pengetahuan ini, warga Jogja dapat menentukan prioritas bahan makanan yang akan dibeli berikut jumlahnya. Tak hanya konsumen, pedagang dan produsen juga dapat menentukan langkah yang diambil berdasarkan naik-turunnya harga suatu sembako.

Dengan harga cabai merah dan daging ayam naik, di bawah ini daftar harga sembako untuk wilayah Jogja, Kamis, 13 Juni 2024.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Daftar Harga Sembako Jogja 13 Juni 2024 Versi Bapanas

Salah satu sumber untuk mengetahui harga sembako adalah panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas). Adapun daftar harganya memakai hasil rata-rata dari lima wilayah kabupaten, yakni Kota Jogja, Sleman, Bantul, Kulon Progo, dan Gunungkidul.

Dirangkum dari situs resminya pada Kamis (13/6/2024) pukul 11.20 WIB, ini daftar harga sembako Jogja dari pedagang eceran:

ADVERTISEMENT
  • Beras premium: Rp 14.370,00/kg
  • Beras medium: Rp 12.880,00/kg
  • Kedelai biji kering impor: Rp 11.020,00/kg
  • Bawang merah: Rp 37.580,00/kg
  • Bawang putih bonggol: Rp 35.090,00/kg
  • Cabai merah keriting: Rp 48.960,00/kg
  • Cabai rawit merah: Rp 33.330,00/kg
  • Daging sapi murni: Rp 135.250,00/kg
  • Daging ayam ras: Rp 34.070,00/kg
  • Telur ayam ras: Rp 26.750,00/kg
  • Gula konsumsi: Rp 16.790,00/kg
  • Minyak goreng kemasan sederhana: Rp 15.830,00/liter
  • Minyak goreng curah: Rp 15.250,00/liter
  • Tepung terigu curah: Rp 8.740,00/kg
  • Tepung terigu kemasan: Rp 11.170,00/kg
  • Garam halus beryodium: Rp 11.570,00/kg
  • Ikan kembung: Rp 37.850,00/kg
  • Ikan tongkol: Rp 33.370,00/kg
  • Ikan bandeng: Rp 38.520,00/kg

Daftar Harga Sembako Jogja 13 Juni 2024 Versi PIHPS Nasional

PIHPS adalah singkatan dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional. Laman ini dikelola oleh Bank Indonesia sejak tahun 2016. PIHPS menyajikan data seputar barang pokok yang dinilai memiliki kekuatan signifikan dalam pembentukan angka inflasi.

Berdasar pantauan detikJogja pada Kamis (13/6/2024) pukul 12.01 WIB, cabai merah besar, cabai merah keriting, dan daging ayam ras segar tampak naik harga. Sementara itu, tidak terlihat adanya bahan pokok yang turun harga.

Cabai merah besar naik dari Rp 50.000,00 menjadi Rp 52.500,00 per kilogram. Hal serupa juga terjadi pada cabai merah keriting yang naik jadi Rp 52.500,00 setelah kemarin dipatok Rp 50.000,00 per kilogram.

Daging ayam ras segar juga naik dari Rp 35.000,00 per kilogram menjadi Rp 36.000,00. Angka ini menjadi yang tertinggi sejak seminggu terakhir. Sebagai informasi, data grafis yang tersaji menunjukkan bahwa daging ayam ras segar pada 7 Juni 2024 dibanderol Rp 35.250,00.

Perlu dicatat bahwa data yang disajikan oleh PIHPS untuk wilayah Provinsi DIY diambil dari rata-rata harga Pasar Beringharjo dan Kranggan. Lebih lengkapnya, di bawah ini daftar harga sembako untuk pasar tradisional Jogja 7 Juni 2024:

  • Bawang merah ukuran sedang: Rp 43.750,00/kg
  • Bawang putih ukuran sedang: Rp 48.750,00/kg
  • Beras kualitas bawah I: Rp 13.150,00/kg
  • Beras kualitas bawah II: Rp 12.250,00/kg
  • Beras kualitas medium I: Rp 14.750,00/kg
  • Beras kualitas medium II: Rp 14.000,00/kg
  • Beras kualitas super I: Rp 16.150,00/kg
  • Beras kualitas super II: Rp 15.250,00/kg
  • Cabai merah besar: Rp 52.500,00/kg
  • Cabai merah keriting: Rp 52.500,00/kg
  • Cabai rawit hijau: Rp 43.750,00/kg
  • Cabai rawit merah: Rp 37.500,00/kg
  • Daging ayam ras segar: Rp 36.000,00/kg
  • Daging sapi kualitas 1: Rp 140.000,00/kg
  • Daging sapi kualitas 2: Rp 132.500,00/kg
  • Gula pasir kualitas premium: Rp 17.500,00/kg
  • Gula pasir lokal: Rp 17.150,00/kg
  • Minyak goreng curah: Rp 16.250,00/kg
  • Minyak goreng kemasan bermerk 1: Rp 18.000,00/liter
  • Minyak goreng kemasan bermerk 2: Rp 17.750,00/liter
  • Telur ayam ras segar: Rp 28.000,00/kg

Faktor-faktor Penyebab Naiknya Harga Sembako

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan harga bahan pokok naik. Dirangkum dari Journal of Sharia and Law berjudul "Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Harga Sembako oleh Para Pedagang Menurut Perspektif Ekonomi Syariah" karya Nur Azizah Nasution dkk, ini poin-poinnya:

1. Faktor Produksi

Tanpa adanya produksi, maka para pedagang sembako di pasar akan kekurangan jumlah barang. Hal ini dapat disebabkan oleh hasil panen yang tidak maksimal, keterbatasan biaya dari petani, hingga cuaca yang buruk. Alhasil, barang yang langka membuat harga melambung.

2. Faktor Distribusi

Semakin lama proses distribusi, maka harga sembako dapat makin naik. Lebih-lebih, jika terjadi keterlambatan dalam prosesnya. Alhasil, pedagang mesti menaikkan harga sembako demi dapat meraup laba.

3. Faktor Sumber Pasokan

Mirip dengan faktor pertama, sumber pasokan dapat memengaruhi naik-turunnya harga sembako. Semakin banyak barang yang tersedia, maka harganya akan semakin murah, begitu pula sebaliknya.

4. Faktor Permintaan dan Penawaran

Ketika permintaan terhadap suatu barang naik, maka para pedagang akan menaikkan harga. Hal ini juga berlaku sebaliknya.

5. Faktor Jumlah Pedagang Pesaing

Semakin banyak pesaing, maka harga cenderung lebih mendekati tarif pasaran. Sebagai contoh, di pasar A hanya ada dua pedagang sembako. Kondisi ini dapat membuat keduanya saling bersaing dengan lebih ekstrem ketimbang pasar B yang memiliki 10 pedagang sembako. Sebab, keduanya mesti bersaing ketat untuk memperebutkan pasar.

Demikian informasi harga sembako di Jogja, Kamis, 13 Juni 2024. Perlu dicatat bahwa harga yang ditemui di pasaran bisa berbeda. Hal ini disebabkan adanya disparitas untuk masing-masing sembako. Semoga bermanfaat.




(aku/cln)

Hide Ads