Meroketnya harga cabai merah di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tak hanya membuat kalangan petani senang. Para buruh petik pun ikut kecipratan cuan, bahkan sehari bisa mengantongi penghasilan hingga Rp 100.000 per orang.
Kondisi ini dirasakan oleh buruh petik cabai di lahan pesisir Pantai Bugel, Panjatan, Kulon Progo. Sejak sebulan masa panen raya cabai tiba, para buruh yang didominasi kalangan emak-emak itu merasakan nikmatnya cuan gegara harga komoditas cabai yang naik.
Jika sebelumnya saat harga cabai normal penghasilan mereka di kisaran Rp 80.000 per hari, kini ketika harganya tembus Rp 40.000, cuan yang mereka dapat bisa mencapai Rp 100.000.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Upahnya kalau kondisi kaya gini Rp 100.000, kalau harga biasa ya Rp 80.000 an," ucap salah satu buruh petik, Ngatmini (54) saat ditemui di lahan pertanian Pantai Bugel, Kamis (13/6).
Tak hanya penghasilannya saja yang naik, Ngatmini juga kebanjiran order dari para petani cabai yang membutuhkan jasanya. Dalam sepekan, warga Ngestiharjo, Wates, Kulon Progo itu bisa memetik cabai di lima lokasi berbeda dengan bayaran yang sama selama musim panen yang berlangsung dua hingga tiga bulan lamanya.
"Saking banyaknya sampai saya menolak permintaan itu. Ya gimana, karena pas masa panen gini, memang banyak yang butuh jasa petik," ucapnya.
![]() |
Ngatmini sendiri sudah menjadi buruh petik cabai sejak 2012 silam. Alasannya waktu itu karena butuh uang pascausaha peternakan ayamnya bangkrut.
Sempat ragu, Ngatmini pun nekat mencoba peruntungan yang ternyata menghasilkan cuan lumayan. Meski kerjanya hanya musiman, Ngatmini tetap bersyukur karena dengan cara inilah dia bisa membantu pemenuhan kebutuhan rumah tangga hingga sekolah anaknya.
"Ya meski cuma musiman, tapi Alhamdulillah bisa untuk bantu kebutuhan rumah tangga, buat sangu sekolah juga," ujarnya.
Sementara itu salah satu pemilik lahan cabai di Pantai Bugel, Sutarno mengaku sudah lama menggunakan jasa buruh petik. Alasan utamanya untuk mempersingkat waktu dalam proses pemanenan.
"Sebab dalam sehari mereka bisa memetik kisaran 30 sampai 40 kg cabai," ujarnya.
Sutarno mengatakan tarif jasa petik bersifat fluktuatif tergantung dengan harga cabai di pasaran.
"Kalau harga cabai Rp 20.000, ya mereka dapatnya Rp 80.000. Kalau udah kayak sekarang yang bisa Rp 40.000, jadi mereka bisa dapat Rp 100.000 per orang," ucapnya.
Hal itu juga dibenarkan oleh Sukarman, selaku Ketua Kelompok Tani Gisik Pranaji.
"Berpengaruh juga, karena buruh petik ini kalau harganya (cabai) udah di atas Rp 25.000 itu sudah pasti dapat Rp 100.000. kalau di bawah itu ya mereka dapat paling sedikit Rp 75.000," terangnya.
Sukarman mengatakan kebutuhan akan buruh petik cabai cenderung meningkat masa panen raya. Bahkan, para petani harus berlomba-lomba demi bisa mendapatkan jasa mereka. Oleh karenanya, banyak petani yang akhirnya menggunakan jasa buruh petik dari luar wilayah Bugel.
"Iya, sampai kita ambil luar daerah," ujarnya.
(cln/cln)
Komentar Terbanyak
Heboh Penangkapan 5 Pemain Judol Rugikan Bandar, Polda DIY Angkat Bicara
Akhir Nasib Mobil Vitara Parkir 2,5 Tahun di Jalan Tunjung Baru Jogja
Megawati Resmi Dikukuhkan Jadi Ketum PDIP 2025-2030