Pengembang perumahan mendorong dibentuknya kementerian khusus perumahan. Ketua Umum Realestat Indonesia (REI) Joko Suranto menilai kehadiran kementerian ini sangat penting.
"Sangat penting. Kenapa sangat penting, kalau kita pakai data saja, tidak mungkin ada hasil berbeda kalau caranya sama," kata Joko saat ditemui dalam acara penanaman 1000 pohon DPD REI DIY, di Depok, Sleman, Jumat (24/5/2024).
Dia menjelaskan, dalam satu dasawarsa, backlog perumahan di Indonesia terus bertambah. Sehingga perlu adanya kementerian tersendiri yang mengurusi hal itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi 2010 backlog kita 13,5 juta, 2020 backlog-nya 12,7 juta. Satu dasawarsa penurunnya nggak sampai 10 persen. Lha masa mau dijalankan terus hanya begitu-begitu saja," ujarnya.
Menurutnya, dengan adanya kementerian khusus yang mengurus sektor perumahan dan perkotaan, maka akan mempermudah pengembang dalam menjalankan tugasnya menyediakan hunian.
"Tahun 2035, proyeksi penduduk Indonesia 304 juta dan 66 persen tinggal di kota. Gimana caranya kalau tidak ada yang merencanakan, tidak ada yang bertanggung jawab secara langsung, tidak ada mengeksekusi, tidak ada yang mengawal, tidak mungkin lah. Dan itu rumah dan hunian layak adalah indikator kesejahteraan," jelasnya.
Di sisi lain, dia menyebut properti punya kontribusi terhadap pendapatan daerah dan penyerapan tenaga kerja.
"Kenapa kita harus mengadakan perubahan karena memang properti ini big chance. Menurut data Pak Bahlil, investasi dalam negeri aja Rp 125 T. Untuk tahun sekarang di kuartal 1, investasinya sudah di Rp 29,6 T dan itu nomer 4 kontribusinya terhadap PDB," urainya.
Menurutnya, dengan adanya kementerian khusus yang mengurus perumahan, akan sekaligus membantu mewujudkan program kerja presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang mencanangkan 3 juta rumah.
"Bayangkan kalau ini diprogramkan menjadi PSN maka semangatnya, kepastiannya, dan dorongannya akan sangat besar," pungkasnya.
Sebelumnya dilansir detikProperti, Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo memberikan bocoran terkait rencana pembentukan Kementrian Perumahan pada masa pemerintahan Prabowo-Gibran. Saat ini, bidang perumahan masih tergabung dalam satu naungan kementerian di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Bocoran itu diungkap Tiko dalam pidatonya pada pembukaan acara Launching The New Face of Apartment Samesta Sentraland Cengkareng, Senin (13/5).
Dalam penjelasannya, Tiko menyebut, saat ini dibutuhkan kementerian yang benar-benar fokus pada sektor perumahan mengingat sektor ini melibatkan banyak sub sektor turunan yang membutuhkan perhatian khusus. Adanya Kementrian Perumahan, kata Tiko, dimaksudkan untuk lebih fokus pada sektor perumahan bagi masyarakat.
"Pak Budi (Direktur Utama Perumnas), ini saya dengar mungkin ke depan akan ada pemisahan, ada Kementrian Perumahan. Fokusnya berubah kalau ini ke perumahan lagi, jadi kita bisa berusaha lebih keras dengan pemerintah untuk membantu konsep development yang lebih teregulasi," ucap Kartika Wirjoatmodjo pada Launching The New Face of Apartment Samesta Sentraland Cengkareng, Senin (13/5).
(apu/apu)
Komentar Terbanyak
Heboh Penangkapan 5 Pemain Judol Rugikan Bandar, Polda DIY Angkat Bicara
Pernyataan Ridwan Kamil Usai Tes DNA Anak Lisa Mariana
Penegasan Polda DIY soal Penangkapan Pembobol Situs Judol Bukan Titipan Bandar