Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Gunungkidul tengah mengusulkan 538 formasi Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) untuk tahun 2024 ke Kemenpan RB. Saat ini Pemkab Gunungkidul sedang menggodok rincian formasinya.
"Jadi sekarang baru persetujuan prinsip (angka) 538 itu dengan Menpan RB," jelas Kabid Formasi, Pengembangan, dan Data Pegawai BKPPD Gunungkidul, Muhammad Farid Juni Haryanto, kepada wartawan saat ditemui di kantornya, Senin (25/3/2024).
Dari total 538 formasi yang diajukan itu terdiri dari 449 PPPK dan 89 CASN. Saat ini, Pemkab Gunungkidul tengah menggodok rincian jumlah tersebut, dan akan meneruskannya ke Badan Kepegawaian Negara (BKN).
"538 itu ada tenaga guru, tenaga kesehatan, tenaga teknis. Itu perlu didetailkan nanti setelah itu divalidasi di BKN dan setelah tahap persetujuan dan balik ke Menpan RB," sebutnya.
Persetujuan dari Menpan RB tersebut menjadi landasan pengumuman perekrutan CASN dan PPPK di tahun 2024. Alokasi formasi baru tersebut sangat memungkinkan terbuka.
"Iya (sangat memungkinkan dibuka formasi baru), makanya kita mengajukan itu," kata Farid.
Jadwal pendaftaran PPPK dan CASN di Gunungkidul kemungkinan dibuka pada April atau Mei tahun ini. Meski begitu, Farid menerangkan jadwal pendaftaran tersebut masih belum bisa dipastikan.
Alasan mengusulkan 538 formasi itu, kata Farid, mengacu pada jumlah pegawai yang bakal pensiun di tahun 2025. Adapun pegawai di Pemkab Gunungkidul yang akan pensiun di tahun mendatang sebanyak 444 orang.
"Kita mengajukan (formasi baru PPPK dan CASN di lingkungan Pemkab Gunungkidul) sesuai dengan yang pensiun (di tahun 2025) ditambah sedikit. Disetujui semua di sana (Kemenpan RB) tapi kita kan belum punya rinciane," ungkapnya.
Farid mengungkapkan kebutuhan ASN dan PPPK di Gunungkidul sebanyak 14.743. Per 31 Desember 2024 jumlah pegawai di Gunungkidul berjumlah 8.288 orang.
(cln/ams)
Komentar Terbanyak
Komcad SPPI Itu Apa? Ini Penjelasan Tugas, Pangkat, dan Gajinya
Amerika Minta Indonesia Tak Balas Tarif Trump, Ini Ancamannya
Pengakuan Lurah Srimulyo Tersangka Korupsi Tanah Kas Desa