Target Pendapatan Asli Daerah (PAD) sektor wisata di Kulon Progo, DIY pada tahun ini naik sebesar Rp 8,6 miliar. Kenaikan ini menyusul rencana pemberlakuan tarif baru retribusi wisata yang semula Rp 6.000 jadi Rp 10.000 per wisatawan.
"Penghitungan target PAD wisata 2024 memakai asumsi target jumlah wisatawan yang sama saat tarif retribusi masih Rp 6.000. Namun kali ini, memakai tarif baru," ucap Kepala Dinas Pariwisata Kulon Progo, Joko Mursito kepada wartawan, Selasa (23/1).
Sebagai informasi target PAD sektor wisata di Kulon Progo pada 2023 lalu sebesar Rp 5,19 miliar. Target ini pun berhasil terlampau sebesar Rp 5,58 miliar. Adapun di tahun 2022, targetnya Rp 5,12 miliar dan berhasil terealisasi sebesar Rp 5,13 miliar
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tren positif ini membuat Dispar Kulon Progo meningkatkan target pada tahun ini sebesar Rp 8,6 miliar. Untuk merealisasikannya, maka diberlakukan tarif baru retribusi wisata yang berlaku bagi delapan destinasi dan dua kawasan wisata yang dikelola oleh Pemkab Kulon Progo.
Rencana kenaikan ini dimaksudkan untuk menyesuaikan tarif wisata dengan daerah lain yang sebelumnya juga sudah naik di angka Rp 10.000 ke atas.
Terkait kapan pemberlakuan tarif baru ini, Joko menyebut masih dalam proses penggodokan.
"Saat ini diperlukan persiapan matang, terutama untuk operasionalnya. Sosialisasi soal tarif retribusi baru juga gencar dilakukan ke masyarakat lewat berbagai media publikasi. Jika nanti seluruhnya sudah siap baru tarif retribusi baru ini diberlakukan," ujarnya.
Terpisah, Penjabat (Pj) Bupati Kulon Progo, Ni Made Dwipanti Indrayanti optimistis target PAD wisata tahun ini bisa tercapai. Terlebih Pemkab kini tengah melakukan program penataan dan pembenahan kawasan wisata alam untuk mendongkrak PAD.
"Ini jadi pemicu untuk melakukan berbagai upaya pembenahan agar bisa tercapai (target PAD)," ucapnya.
(apu/cln)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu