Trophy MotoGP 2023 Mandalika Ternyata Buatan Perajin Kotagede

Trophy MotoGP 2023 Mandalika Ternyata Buatan Perajin Kotagede

Florencia Azella Setiajid - detikJogja
Jumat, 20 Okt 2023 16:04 WIB
Trophy MotoGP Mandalika
Trophy MotoGP 2023 Mandalika Ternyata Buatan Perajin Kotagede. Trophy MotoGP Mandalika. (Foto: dok Sweda)
Kotagede -

Gelaran MotoGP Mandalika memang sudah usai digelar. Di balik kesuksesan gelaran balap motor paling bergengsi di dunia itu ada cerita tersendiri di balik trophy yang diterima para juara.

Trophy tersebut ternyata merupakan buatan UMKM asal Kotagede bernama Sweda. Adalah Surya Aditya yang mempunyai usaha terebut. Pria 29 tahun itu menceritakan awal dirinya terlibat dalam membuat trophy untuk para juara MotoGP.

Di temui detikJogja di tempat usahanya, Surya mengatakan, Sweda memproduksi 12 buah piala. Tropy-trophy itu untuk juara MotoGP, Moto2, dan Moto3 2023 yang berlangsung di Pertamina Mandalika International Circuit pada 13-15 Oktober lalu.

Lebih lanjut, Surya menceritakan, Dorna Sports, perusahaan induk MotoGP, menetapkan kriteria desain piala untuk merepresentasikan budaya lokal dengan berat piala tidak lebih dari 4,5 kg. Sweda pun mengikuti kriteria tersebut ketika diundang oleh Mandalika Grand Prix Association (MGPA) untuk mempitching desain mereka.

"Diundang pitching terus alhamdulilah desain kita yang menang," jelas Surya, Jumat (20/10/2023).

Piala-piala yang kemudian dibuat dari aluminium tersebut didesain berdasarkan motif T atau motif tenun sasak khas Lombok. Surya mengatakan, tujuan dari desain tersebut adalah untuk memperkenalkan sirkuit Mandalika yang memiliki motif tersebut di tikungan 15 dan 16.

"Kita mikirnya ajang MotoGP ini kan baru kedua kalinya di Indonesia, kita berpikir Mandalika dan Indonesia sendiri itu masih butuh identity yang kuat buat khalayak internasional," ujar Surya.

Buatkan Trophy untuk WSBK

Keterlibatan Weda dalam membuat trophy ternyata tidak hanya di MotoGP 2023 saja. Sebelumnya sudah pernah memproduksi piala untuk World Superbike (WSBK) Mandalika 2023 menggunakan desain serupa.

"Kita tetap mempertahankan motif T karena kita harus ngasih identity dulu. Kalau tahun depan suruh bantuin lagi, kita belum tahu tetap mempertahankan atau ganti," ujar Surya.

Tidak heran, Sweda yang sudah berdiri sejak tahun 2014 sebagai UMKM perhiasan memang memiliki lebih banyak klien tidak hanya dari dalam negeri tetapi banyak juga yang datang dari luar negeri, seperti dari Amerika Serikat.

Salah satu klien Sweda yang paling terkenal di kalangan anak muda adalah Machine Gun Kelly, penyanyi dan rapper asal Amerika Serikat.

Meski begitu, Sweda didirikan oleh Surya bersama kakaknya, Syahrizal dan temannya, Taufik Hidayat, untuk membantu melestarikan industri perak khas Kotagede. Kantor dan studio Sweda pun juga berlokasi di rumah orang tua Surya di Kotagede.

"Kebetulan aku juga asli Kotagede, pengin preserving peraknya," ujar Surya.




(apl/sip)

Hide Ads