Renungan Harian Katolik Hari Ini 4 Desember 2025 dan Bacaannya: Pengajaran

Renungan Harian Katolik Hari Ini 4 Desember 2025 dan Bacaannya: Pengajaran

Santo - detikJogja
Kamis, 04 Des 2025 04:01 WIB
Renungan Harian Katolik Hari Ini 4 Desember 2025 dan Bacaannya: Pengajaran
Renungan harian Katolik. (Foto: freepik/Freepik)
Jogja -

Bagi umat Katolik, renungan harian Katolik hari ini adalah cara untuk memperdalam hubungannya dengan Allah. Renungan Katolik tersebut biasanya disertai dengan bacaan dan doa.

Berdasarkan kalender liturgi 2025 yang disusun oleh Komisi Liturgi KWI, 4 Desember 2025 merupakan hari Peringatan fakultatif St. Yohanes dr Damsyik. Dengan orang kudus Santa Barbara, Perawan dan Martir; Santo Kristian, Uskup dan Pengaku Iman; dan Santo Osmund, Uskup dan Pengaku Iman. Kemudian, warna liturgi hari ini adalah ungu.

Mengangkat tema tentang pengajaran, mari simak renungan Katolik hari Kamis, 4 Desember 2025 yang dihimpun dari buku "Inspirasi Pagi" oleh Jarot Hadianto. Renungan harian Katolik berikut juga dilengkapi dengan bacaan Injil dan doa Katolik hari ini sebagai penutup.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Renungan Katolik Hari Ini Kamis, 4 Desember 2025

Bacaan Liturgi 4 Desember 2025

Sebelum berefleksi dalam renungan Katolik hari ini, umat dapat membaca bacaan liturgi Katolik hari ini. Adapun menurut kalender liturgi 2025 yang disusun oleh Komisi Liturgi KWI, bacaan liturgi 4 Desember 2025 adalah Yes 26:1-6; Mzm 118:1.8-9.19-21.25-27a; Mat 7:21.24-27; dan BcO Yes. 16:1-5;17:4-8. Berikut ini uraiannya:

ADVERTISEMENT

Bacaan I Yes 26:1-6;

  • Yes 26:1 Pada waktu itu nyanyian ini akan dinyanyikan di tanah Yehuda: "Pada kita ada kota yang kuat, untuk keselamatan kita Tuhan telah memasang tembok dan benteng.
  • Yes 26:2 Bukalah pintu-pintu gerbang, supaya masuk bangsa yang benar dan yang tetap setia!
  • Yes 26:3 Yang hatinya teguh Kaujagai dengan damai sejahtera, sebab kepada-Mulah ia percaya.
  • Yes 26:4 Percayalah kepada Tuhan selama-lamanya, sebab Tuhan ALLAH adalah gunung batu yang kekal.
  • Yes 26:5 Sebab Ia sudah menundukkan penduduk tempat tinggi; kota yang berbenteng telah direndahkan-Nya, direndahkan-Nya sampai ke tanah dan dicampakkan-Nya sampai ke debu.
  • Yes 26:6 Kaki orang-orang sengsara, telapak kaki orang-orang lemah akan menginjak-injaknya."

Bacaan Mazmur Mzm 118:1.8-9.19-21.25-27a;

  • Mzm 118:1 Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
  • Mzm 118:8 Lebih baik berlindung pada Tuhan dari pada percaya kepada manusia.
  • Mzm 118:9 Lebih baik berlindung pada Tuhan dari pada percaya kepada para bangsawan.
  • Mzm 118:19 Bukakanlah aku pintu gerbang kebenaran, aku hendak masuk ke dalamnya, hendak mengucap syukur kepada Tuhan.
  • Mzm 118:20 Inilah pintu gerbang Tuhan, orang-orang benar akan masuk ke dalamnya.
  • Mzm 118:21 Aku bersyukur kepada-Mu, sebab Engkau telah menjawab aku dan telah menjadi keselamatanku.
  • Mzm 118:25 Ya Tuhan, berilah kiranya keselamatan! Ya Tuhan, berilah kiranya kemujuran!
  • Mzm 118:26 Diberkatilah dia yang datang dalam nama Tuhan! Kami memberkati kamu dari dalam rumah Tuhan.
  • Mzm 118:27 Tuhanlah Allah, Dia menerangi kita. Ikatkanlah korban hari raya itu dengan tali, pada tanduk-tanduk mezbah.

Bacaan Injil Mat 7:21.24-27

  • Mat 7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
  • Mat 7:24 "Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.
  • Mat 7:25 Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.
  • Mat 7:26 Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir.
  • Mat 7:27 Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya."

Bacaan Ofisi Yes. 16:1-5;17:4-8

  • Yes 16:1 Mereka mengirim anak domba kepada pemerintah negeri, dari Sela melalui padang gurun ke gunung puteri Sion.
  • Yes 16:2 Seperti burung yang lari terbang, dan isi sarang yang diusir, demikianlah anak-anak perempuan Moab di tempat-tempat penyeberangan sungai Arnon.
  • Yes 16:3 "Berilah nasihat, pertahankanlah hak, jadilah naungan yang teduh di waktu rembang tengah hari; sembunyikanlah orang-orang yang terbuang, janganlah khianati orang-orang pelarian!
  • Yes 16:4 Biarkanlah orang-orang yang terbuang dari Moab menumpang padamu, jadilah tempat persembunyian baginya terhadap si pembinasa! Apabila penggagahan sudah berakhir, pembinasaan sudah lewat dan orang lalim sudah habis lenyap dari negeri,
  • Yes 16:5 maka suatu takhta akan ditegakkan dalam kasih setia dan di atasnya, dalam kemah Daud, akan duduk senantiasa seorang hakim yang menegakkan keadilan, dan yang segera melakukan kebenaran."
  • Yes 17:4 Maka pada waktu itu kemuliaan Yakub akan berkurang, dan kemakmurannya akan susut;
  • Yes 17:5 keadaannya seperti gandum yang digenggam orang untuk dituai dan tangannya memetik bulir-bulir; atau seperti bulir-bulir yang dipungut orang di lembah orang Refaim.
  • Yes 17:6 Dari padanya akan tertinggal sisa untuk pemetikan susulan seperti pada waktu orang menjolok buah zaitun, tertinggal satu dua di sebelah pucuknya dan beberapa di dahan-dahannya, demikianlah firman Tuhan, Allah Israel.
  • Yes 17:7 Pada waktu itu manusia akan memandang kepada Dia yang menjadikannya, dan matanya akan melihat kepada Yang Mahakudus, Allah Israel;
  • Yes 17:8 ia tidak akan memandang kepada mezbah-mezbah buatan tangannya sendiri, dan tidak akan melihat kepada yang dikerjakan oleh tangannya, yakni tiang-tiang berhala dan pedupaan-pedupaan.

Renungan Harian Katolik 4 Desember 2025

Renungan harian Katolik hari ini mengajak kita untuk berefleksi tentang tugas kita sebagai umat Katolik melalui kisah pengajaran yang dilakukan Yesus. Bacaan Injil hari ini merupakan sebagian penutup khotbah di bukit yang disampaikan Yesus. Secara mengejutkan, nasihat-nasihat Yesus yang sejuk dan menghibur ternyata diakhiri dengan sejumlah peringatan yang cukup keras. Meskipun demikian, gaya seperti ini sebenarnya tidak asing dalam Kitab Suci.

Di atas sebuah bukit, Yesus menyampaikan khotbah-Nya yang terkenal itu, di mana sabda-sabda bahagia tercakup di dalamnya. Namun, Yesus tidak ingin bahwa perkataan-perkataan-Nya hanya sekadar enak didengar, menyentuh perasaan, atau membuat para pendengar menangis terharu.

Ia menghendaki agar apa yang Ia sampaikan mengubah hidup orang-orang yang percaya kepada-Nya dan mengantar mereka pada keselamatan. Karena itu, Ia pun menegaskan agar mereka melaksanakan nasihat-nasihat itu.

Agar langsung kena sasaran, peringatan disampaikan oleh Yesus dengan menggunakan gambaran eskatologis, yakni penghakiman terakhir. Pada saat penghakiman terakhir, di mana orang akan ditentukan apakah diperkenankan masuk ke dalam Kerajaan Allah atau tidak, para pengikut Yesus yang hanya tahu berseru-seru, "Tuhan, Tuhan!" ternyata akan bernasib malang.

Penyebabnya, Yesus rupanya memasang standar yang tinggi. Jika kita tidak melaksanakan kehendak Bapa, berdoa seratus kali sehari pun tidak ada gunanya. Selanjutnya disampaikan sebuah perumpamaan yang menarik dan mudah dipahami, masih dengan nada eskatologis.

Mendengar perkataan-perkataan Yesus dijadikan "satu paket" dengan melakukan perkataan-perkataan itu. Orang yang mendengar sekaligus melakukan perkataan-perkataan Yesus adalah seperti orang bijaksana yang mendirikan rumah di atas batu.

Ketika badai dan banjir melanda, rumah itu tetap tegak berdiri karena memiliki fondasi yang kokoh. Sebaliknya, orang yang mendengarkan ajaran Yesus, mengaku diri murid-Nya, kagum kepada-Nya, tetapi tidak melaksanakan perkataan-perkataan-Nya adalah seperti orang yang bodoh, yang membangun rumah di atas pasir.

Ketika banjir dan badai datang, rumah tersebut tidak akan berumur panjang, langsung ambruk saat itu juga. Demikianlah, tanpa perbuatan nyata, status kita sebagai murid Yesus sia-sia belaka.

Bersyukur dalam segala situasi, bertindak dengan penuh kasih, dan mengimani kebaikan Allah adalah sebagian isi khotbah di bukit yang disampaikan Yesus. Khotbah itu sangat indah dan menakjubkan, sehingga menjadi kesayangan kita semua, terutama para pembaca Kitab Suci.

Namun, setelah mendengarkan itu, kita masih mempunyai satu tugas yang tidak boleh dilewatkan, yakni melaksanakannya. Kalau pengajaran yang indah itu hanya tersimpan rapi di benak kita, apa gunanya? Bukankah iman yang tidak disertai perbuatan pada hakikatnya mati?

Doa Penutup

Tuhan, perlihatkanlah kekuasaanMu, dan bantulah kami dengan kekuatanMu. Semoga rahmatMu mempercepat penebusan yang diperlambat oleh dosa kami.

Demi Yesus Kristus, PutraMu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa kini dan sepanjang segala masa. Amin.

Demikian renungan harian Katolik hari ini Kamis, 4 Desember 2025 dengan bacaan Injil dan doa penutup. Semoga berkat Allah senantiasa menyertai keseharian kita. Amin.




(sto/afn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads