Penangkapan Dewi Astutik alias Paryatin (43) sebagai buronan kasus penyelundupan sabu 2 ton senilai Rp 5 triliun mengagetkan warga di Ponorogo, Jawa Timur. Pasalnya, sebelum dicari karena menjadi salah satu gembong narkoba, Dewi dikenal sebagai ibu rumah tangga (IRT) sekaligus pekerja migran.
Warga di Dusun Sumber Agung, Desa/Kecamatan Balong mendadak heboh seelah menerima kabar Dewi atau Paryatin ditangkap tim gabungan dari Kepolisian Internasional (Interpol), Badan Narkotika Nasional (BNN), dan Badan Intelijen Strategis (BAIS) di Kamboja.
Dilansir detikJatim, ketua RT Sumber Agung, Purnomo, berkata selama berada di wilayahnya, Dewi Astutik tampak seperti ibu-ibu pada umumnya.
"Pas di rumah kerja apa Paryatin? Ya ibu rumah tangga, sibuk ngurus anak. Anak kecil-kecil. Di sini masuk 2009 sampai 2013 terus ke Taiwan, anak usia 2 atau 3 tahun berangkat ke Taiwan," jelasnya.
Purnomo melanjutkan, selama ini, warganya hanya mengetahui Dewi alias Paryatin bekerja sebagai pekerja migran di luar negeri.
"Bahwa Paryatin tertangkap BNN? Ya kaget, ya tidak ngira. Setahunya warga sini kerja sebagai PRT di Taiwan, kasih tahunya seperti itu," ujarnya.
Ia mengaku warga Sumber Agung tidak ada yang mengetahui pekerjaan asli Dewi. Ia hanya membenarkan bahwa nama aslinya adalah Paryatin.
"Nama aslinya kan Paryatin, tujuan kerja selama ini dari rumah tidak ada yang tahu, tidak ada pamit yang jelas. Cuman ya berangkat lagi. Kalau kejelasan itu yang tahu mungkin suami," kata Purnomo.
Purnomo membenarkan bahwa foto yang beredar menunjukkan sosok Paryatin. "Secara foto, secara orang ya benar. Orang yang sama, Paryatin," ucapnya.
Ia juga menyinggung soal nama Dewi Astutik, yang disebut sebagai adik Paryatin.
"Kalau menurut keterangan kan Dewi Astutik itu nama adiknya yang ada di Singkil, Balong," tambahnya.
Perekrut Jaringan Narkoba Asia-Afrika
Diketahui, Dewi dibekuk di Kamboja pada Senin (1/12) kemarin. Kepala BNN, Komjen Suyudi Ario Seto, mengungkap peran Dewi Astutik sebagai perekrut jaringan narkoba di Asia-Afrika.
Ia juga mengungkap bahwa Dewi juga diburu Pemerintah Korea Selatan (Korsel).
"Dewi Astutik ini merupakan rekrutor dari jaringan perdagangan narkotika Asia-Afrika dan juga jadi DPO dari negara Korea Selatan," tutur Suyudi dalam jumpa pers, Selasa (2/12) dilansir detikNews.
Suyudi mengungkap Dewi Astutik merupakan aktor utama dalam penyelundupan 2 ton sabu. Dia bahkan disebut sebagai salah satu WNI yang mendominasi kawasan Golden Triangle, yang selama ini dikenal sebagai jalur penyelundupan narkoba di Asia Tenggara.
Simak Video "Video: Hal-hal yang Perlu Diketahui dari Buron Sabu Rp 5 T Dewi Astutik"
(apu/aku)