Terungkap! Dewi Astutik Buron Sabu Rp 5 T Bernama Asli Paryatin

Regional

Terungkap! Dewi Astutik Buron Sabu Rp 5 T Bernama Asli Paryatin

Charolin Pebrianti - detikJateng
Rabu, 03 Des 2025 12:49 WIB
Terungkap! Dewi Astutik Buron Sabu Rp 5 T Bernama Asli Paryatin
Buron kasus sabu Rp 5 T Dewi Astutik tiba di RI (Dok.istimewa)
Solo -

Badan Narkotika Nasional (BNN) bersama interpol dan BAIS berhasil membekuk buronan sabu senilai Rp 5 triliun, Dewi Astutik, di Kamboja. Di kampung asalnya yakni di Ponorogo, Dewi ternyata punya nama asli Paryatin.

Penangkapan Dewi membuat gempar warga di Dusun Sumber Agung, Desa/Kecamatan Balong, Ponorogo yang merupakan daerah asal usul Dewi. Selama ini warga mengenal Dewi dengan nama Paryatin.

Selama ini Paryatin dikenal sebagai sosok ibu rumah tangga biasa. Ketua RT Sumber Agung, Purnomo, mengungkapkan warga tidak pernah mengetahui secara pasti aktivitas kerja Paryatin. Selama ini warga hanya mengetahui Paryatin selalu bekerja di luar negeri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nama aslinya kan Paryatin, tujuan kerja selama ini dari rumah (tidak ada yang tahu), tidak ada pamit yang jelas. Cuma ya berangkat lagi (ke luar negeri). Kalau kejelasan itu yang tahu mungkin suami," kata Purnomo, Rabu (3/12/2025) dilansir detikJatim.

ADVERTISEMENT

Purnomo membenarkan jika foto yang beredar sebagai Dewi Astutik merupakan sosok Paryatin.

"Secara foto, secara orang ya benar. Orang yang sama, Paryatin," ucapnya.

Sementara itu, Purnomo juga menyinggung soal nama Dewi Astutik, yang disebutnya sebagai adik Paryatin.

"Kalau menurut keterangan kan Dewi Astutik itu nama adiknya yang ada di Singkil, Balong," katanya.

Sebelumnya diberitakan, buronan kelas kakap jaringan narkoba internasional, Dewi Astutik alias PA (43), akhirnya berhasil ditangkap. Perempuan asal Ponorogo yang masuk daftar pencarian Interpol ini diciduk BNN bersama Interpol dan BAIS di Kamboja.

Namanya selama ini dikenal sebagai aktor penting penyelundupan 2 ton sabu senilai Rp 5 triliun. Penangkapannya menutup pelarian panjang yang membawanya lintas negara sejak bekerja sebagai tenaga kerja wanita (TKW).




(apl/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads