Jembatan di kawasan Kleringan, Danurejan, Kota Jogja yang lazim disebut Jembatan Kewek tengah menjadi perhatian Pemerintah Kota Jogja lantaran kondisinya dinyatakan kritis. Terkait itu, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X menunggu laporan dari Pemkot Jogja.
Sultan mengatakan proyek jembatan Kewek kewenangannya berada penuh di bawah Pemkot Jogja. Mulai dari asesmen hingga tindak lanjut ke depannya.
"Saya belum dapat laporan dari Kota (Pemkot Jogja,red) maunya apa," jelas Sultan saat ditemui usai menghadiri acara di Jogja, Senin (24/11/2025).
"Yang bikin Kota ya biar Kota dulu, jangan mendahului Kota punya wewenang, biar Kota menyelesaikan dulu," sambungnya.
Untuk itu, kata Sultan, Pemda DIY menunggu laporan dari Pemkot Jogja terkait tindak lanjut yang akan dilakukan terhadap jembatan Kewek ini.
"Yang penting itu wewenangnya di Kota, ya nanti dilihat, kita perlu partisipasi ndak. Apakah itu kita memerlukan jembatan baru atau yang lama diperbaiki diperkuat, saya kan belum tahu," paparnya.
"Nunggu dulu dari Kota, kalau mau tahu prosesnya ya tanya pak Wali, saya nggak mau ikut campur di awal," imbuh Sultan.
Pemkot Jogja Bikin DED Jembatan Kewek
Sebelumnya, Wali Kota Jogja Hasto Wardoyo, mengatakan asesmen terhadap Jembatan Kewek sudah dilaksanakan. Detail Enginering Design (DED) pun sudah dibuat.
"Tahun depan ini kita kuatkan bawahnya dulu supaya tidak terjadi sesuatu yang tidak kita inginkan. Talut dan tanggul bawahnya kita kuatkan sambil bersih-bersih, itu kan juga kotor," jelas Hasto ditemui di Kota Jogja, Jumat (21/11).
Meski begitu, Hasto bilang, pihaknya masih belum memutuskan apakah akan dibuat jembatan baru atau merevitalisasi jembatan lama.
"Saya akan pelajari, ada hal-hal yang sifatnya heritage atau tidak, kalau ada yang heritage kan tidak boleh dibongkar semua," ungkapnya.
Selain itu, lanjutnya, ketersediaan anggaran juga masih menjadi kendala. Hasto pun mengaku akan melobi Pemerintah pusat maupun Pemda DIY terkait anggaran ini.
"Nah tahun depan kita juga sambil memohon anggaran baik pemerintah provinsi maupun pusat supaya kita diberi anggaran untuk membangun jembatan," paparnya.
"Saya perkirakan sekitar Rp 12 miliar, ndak terlalu banyak sebetulnya," pungkas mantan Bupati Kulon Progo itu.
Simak Video "Video: Prosesi Langka Jejak Banon di Jogja, Cuma Ada Tiap 8 Tahun!"
(aap/ams)