Bom yang meledak di masjid SMAN 72 Jakarta diduga dikendalikan pakai remote. Saat meledakkan bom tersebut, posisi pelaku tidak berada di dalam masjid. Polisi menemukan remote itu di taman baca.
"Dari beberapa barang bukti kita analisis bahwa power yang digunakan oleh terduga itu dengan menggunakan 4 buah baterai AAAA kemudian initiator-nya adalah electric mass, kemudian explosive-nya mengandung potassium chloride," kata Dansat Brimob Polda Metro Jaya Kombes Henik Maryanto dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (11/11/2025), dikutip dari detikNews.
"Kemudian switching-nya menggunakan receiver yang dikendalikan dengan remote, namun remote tidak kita temukan di dalam masjid. Casing-nya itu jeriken plastik 1 liter, kemudian strap mill paku," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Henik mengatakan, di lokasi ditemukan sisa material ledakan bom.
"Dapat disimpulkan untuk di TKP pertama di masjid bahwa dengan material yang ditemukan rangkaian tersebut adalah rangkaian bom aktif dengan menggunakan remote. Hal tersebut disesuaikan dengan ditemukannya 4 buah baterai transmiter dan bagian receiver yang menggunakan daya 6 volt, jadi antara power dengan receiver itu ada kesesuaian dayanya 6 volt," ungkapnya.
Polisi juga menemukan barang bukti bom di taman baca dan bank sampah.
"TKP yang kedua posisi itu ada di bank sampah dan di taman baca. Di taman baca kami mendapatkan barang bukti dengan casing kaleng minuman dilengkapi dengan sumbu bakar dan di sebelahnya terdapat remote," jelas Henik.
"Jadi pada saat temuan tersebut analisa kami bahwa terduga pelaku meledakkan, posisi yang bersangkutan tidak di dalam masjid, karena remote kami temukan di taman baca," lanjutnya.
(dil/apl)












































Komentar Terbanyak
Termasuk Roy Suryo, Ini Daftar 8 Tersangka Kasus Tudingan Ijazah Palsu Jokowi
Peran Roy Suryo cs Tersangka Kasus Ijazah Jokowi: Editing-Manipulasi Digital
Museum Soeharto Gelar Doa Bersama Jelang Pengumuman Gelar Pahlawan