Pohon Tumbang Tutup Akses Bantul-Kulon Progo, Lalin Sempat Lumpuh

Pohon Tumbang Tutup Akses Bantul-Kulon Progo, Lalin Sempat Lumpuh

Jalu Rahman Dewantara - detikJogja
Selasa, 11 Nov 2025 13:58 WIB
Polisi dan relawan gabungan mengevakuasi pohon yang sebelumnya tumbang di ruas jalan Brosot-Nanggung, Lendah, Kulon Progo, Selasa (11/11/2025).
Polisi dan relawan gabungan mengevakuasi pohon yang sebelumnya tumbang di ruas jalan Brosot-Nanggung, Lendah, Kulon Progo, Selasa (11/11/2025). Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJogja.
Kulon Progo -

Sebuah pohon besar tumbang dan menutup total akses jalan provinsi ruas Brosot-Nanggung, tepatnya di wilayah Jimatan, Jatirejo, Lendah, Kulon Progo, siang ini. Kejadian ini mengakibatkan arus lalu lintas sempat terhenti.

Peristiwa ini dilaporkan terjadi sekitar pukul 11.30 WIB. Pohon yang diperkirakan berdiameter hingga 60 cm dan panjang mencapai 10 meter itu mendadak tumbang hingga menutup akses vital penghubung Kulon Progo dengan Bantul.

Akibatnya arus lalu lintas baik yang ingin ke Bantul maupun Kulon Progo sempat terhenti selama kurang lebih 15 menit. Akses jalan sempat lumpuh akhirnya berhasil dibuka kembali setelah dilakukan pembersihan oleh tim gabungan dari Polsek Lendah, FKM FKPM Jatirejo, TRC BPBD Kabupaten Kulon Progo, Relawan Jatirejo, relawan Sedulur Rescue Yogyakarta, dan warga masyarakat sekitar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam prosesnya, tim gabungan menggunakan tujuh unit gergaji mesin.

ADVERTISEMENT

"Kita respons 15 menit kemudian, 15 menit kemudian kita sampai sini dan kita lakukan penanganan," ujar Komandan TRC Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulon Progo, Sunardi, saat ditemui di lokasi, Selasa (11/11/2025).

"Alhamdulillah dalam kejadian ini tidak ada korban jiwa karena saat roboh jalannya dalam kondisi sepi," imbuhnya.

Sunardi mengatakan penyebab pohon jenis Sono Keling ini bisa tumbang karena kondisinya sudah rapuh. Diketahui bahwa pohon tersebut sudah dalam keadaan doyong, dan karena ada angin, ditambah kondisi tanahnya basah, sehingga mudah roboh.

"Penyebabnya, pohon memang sudah tumbang, sudah doyong, dan kemudian karena ada angin, posisi tanahnya basah, sehingga mudah "rungkut" bahasa, saya. "Rungkut" atau mudah lepas dari ikatan akarnya, kemudian jatuh, roboh. Kemudian kan tadi ada di daerah Kokap mulai hujan, jadi ada tekanan angin sedikit kuat, kemudian membawa ini roboh," terangnya.

Menanggapi kejadian ini dan insiden serupa di daerah Panjatan sehari sebelumnya, Sunardi meminta pihak berwenang untuk melakukan mitigasi. Seperti memotong pohon-pohon tepi jalan yang kondisinya sudah rapuh.

"Kami meminta kepada dinas terkait, baik DPU ataupun lingkungan hidup, segera melakukan upaya mitigasi, identifikasi pohon-pohon yang membahayakan, jangan sampai nanti roboh kembali dan jatuh korban," ujarnya.

Masyarakat juga diminta untuk tetap berhati-hati saat melakukan aktivitas, terutama di perjalanan. Jika terjadi hujan dan angin kencang, pengguna jalan harus waspada karena pohon, papan reklame, dan tiang listrik berpotensi roboh.




(apl/alg)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads