Melihat Lagi Materi Candaan Pandji yang Dinilai Hina Adat Pemakaman Toraja

Seleb

Melihat Lagi Materi Candaan Pandji yang Dinilai Hina Adat Pemakaman Toraja

Yogi Ernes - detikJogja
Selasa, 04 Nov 2025 18:18 WIB
Pandji Pragiwaksono
Pandji Pragiwaksono (Foto: Muhammad Ridho)
Jogja -

Komika Pandji Pragiwaksono dilaporkan Aliansi Pemuda Toraja ke Bareskrim Polri buntut materi candaan yang dinilai menghina adat pemakaman Toraja. Belakangan Pandji pun meminta maaf atas materi lawakannya itu.

Dilansir detikNews, Selasa (4/11/2025), materi lawakan Pandji itu merupakan bagian dari pertunjukan tunggal pada 2013 silam. Dalam momen stand up comedy itu, Pandji menyinggung mahalnya biaya yang harus dikeluarkan untuk menggelar pemakaman adat Toraja, Rambu Solo.

"Di Toraja, dan ini pasti ada yang tahu, kalau ada anggota keluarga yang meninggal makaminnya itu pakai pesta yang mahal banget. Bener nggak gue? Bahkan banyak orang Toraja yang jatuh miskin habis bikin pesta untuk pemakaman keluarganya dan banyak yang nggak punya duit untuk makamin akhirnya jenazahnya dibiarin aja gitu," kata Pandji dalam potongan video seperti dilihat detikNews.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pandji menyebutkan masyarakat Toraja yang tak bisa memakamkan anggota keluarganya yang meninggal kemudian meletakkan jenazahnya di dalam rumah. Pandji kemudian melakukan impersonation atau menirukan orang lain atau karakter saat stand up comedy itu. Pada momen tersebut, Pandji memposisikan diri sebagai orang yang bertamu di rumah orang Toraja dan melihat jenazah di ruang tamu.

ADVERTISEMENT

"Ini praktik yang umum, misalkan, ada anggota keluarganya yang meninggal, nggak punya duit nih, jenazahnya ditaruh aja di ruang tamu dan untuk keluarganya sih biasa-biasa aja, untuk keluarga yang meninggal, tapi kan kalau ada yang bertemu bingung kan," kata Pandji.

"Nonton apa pun di TV berasa horor. Lagi nonton Teletubies gitu, ngeri pasti. Tuh Tinky Winky nakutin ya lompat-lompat ada kuncirnya di atas," ujar Pandji sembari melakukan impersonation.

Belakangan ini materi tersebut menuai polemik. Pandji dihadapkan dengan proses hukum dan tuntutan adat dari perwakilan masyarakat Toraja.

Pandji Minta Maaf

Terkait polemik tersebut, Pandji Pragiwaksono sudah menyatakan permintaan maaf. Pandji sudah mengakui materi candaannya tentang adat Toraja telah memantik polemik di masyarakat.

"Tadi malam, saya berdialog dengan Ibu Rukka Sombolinggi, Sekjen Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN). Dalam pembicaraan kami lewat telepon, Ibu Rukka menceritakan dengan sangat indah tentang budaya Toraja tentang maknanya, nilainya, dan kedalamannya. Dari obrolan itu, saya menyadari bahwa joke yang saya buat memang ignorant, dan untuk itu saya ingin meminta maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat Toraja yang tersinggung dan merasa dilukai," ujar Pandji.

Pandji berjanji akan koperatif terhadap proses hukum dan adat yang tengah berjalan terhadapnya. Dia berharap kasus yang melibatkannya menjadi pelajaran bagi komika lain untuk lebih peka saat membawakan materi yang menyinggung isu adat.

"Saya juga berharap kejadian ini tidak membuat para komika berhenti mengangkat nilai dan budaya dalam karya mereka. Menurut saya, anggapan bahwa pelawak tidak boleh membicarakan SARA kurang tepat. Indonesia adalah negara dengan keragaman luar biasa: suku, agama, ras, dan antargolongan adalah bagian dari jati diri bangsa ini. Yang penting bukan berhenti membicarakan SARA, tapi bagaimana membicarakannya tanpa merendahkan atau menjelek-jelekkan," tulis Pandji.

"Semoga para komika di Indonesia terus bercerita tentang adat dan tradisi bangsa ini-dengan cara yang lebih baik, lebih bijak, dan lebih menghormati," pesan Pandji.

Halaman 2 dari 2
(ams/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads