Sebelum diaplikasikan, cat jenis tertentu mesti diencerkan terlebih dahulu dengan thinner agar hasilnya memuaskan. Rasionya berbeda-beda untuk setiap permukaan, seperti besi, kayu, hingga mobil.
Dikutip dari The Spruce, ada banyak tipe thinner berdasarkan bahannya, seperti terpentin, aseton, toluena, alkohol, silena, dan nafta. Masing-masing memiliki kegunaan berbeda. Begitu juga rasio perbandingannya jika dipakai untuk mengencerkan cat.
Perlu diketahui, sebagaimana dijelaskan laman Trade Secrets UK, thinner hanya digunakan untuk mengencerkan solvent-based paint. Adapun cat berbasis air (water based), pengencernya berupa air saja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apabila detikers menggunakan perbandingan yang tidak sesuai, cat bisa rusak sehingga menghasilkan hasil akhir tidak optimal. Di bawah ini panduan perbandingan cat dan thinner untuk berbagai tipe permukaan yang perlu detikers pahami.
Poin Utamanya:
- Thinner digunakan untuk mengencerkan cat solvent-based. Biasa juga disebut cat berbasis minyak.
- Perbandingan cat dan thinner berbeda-beda antarmerek. Baca label penggunaan untuk mengetahui rasio tepatnya.
- Disarankan melakukan trial and error saat mengecat agar mendapatkan hasil maksimal.
Perbandingan Cat dan Thinner untuk Besi
Berdasar keterangan dalam buku Budidaya Ikan Sistem Bioflok tulisan Gusrina, untuk pengecatan besi wiremesh, cat dan thinner dicampur dengan perbandingan 2:1. Artinya, untuk setiap 2 cat, diperlukan 1 thinner.
Dikutip dari Mc Nichols, wiremesh yang juga biasa disebut sebagai kain kawat adalah material dengan segudang kegunaan. Wiremesh sering digunakan sebagai gerbang pengaman, papan tanda, maupun di jendela dan pintu.
Perbandingan Cat dan Thinner untuk Kayu
Setiap merek cat dan thinner sejatinya sudah memiliki formulasi sendiri untuk diikuti. Sebagai contoh, dilansir laman TOA Gorup, cat dan thinner bisa dicampur dengan perbandingan 5:1 untuk mengecat kayu. Namun, untuk lapisan ke-2 dan 3, takarannya berubah menjadi 10:1.
Permisalan lain, Diah Puspita dalam buku Vocational Class 11 th-Woodworking Technique menjelaskan bahwa para finisher kayu sering kali mencampur cat dan thinner dengan rasio 1:1. Namun, hal ini belum bisa dipastikan kebenarannya karena ada banyak faktor yang memengaruhi.
Apabila cat sudah terlalu lama disimpan misal, tingkat kekentalannya berubah mirip agar-agar. Dalam kondisi itu, rasio 1:1 sudah tidak bisa lagi dipertahankan sehingga butuh formulasi lain.
Perusahaan properti Sinar Mas Land melalui situsnya menyebut takaran 1:2 untuk kebutuhan pengecatan kayu secara umum. Namun lagi-lagi, perbandingan antarmerek mungkin berbeda sehingga harus diperhatikan.
Perbandingan Cat dan Thinner untuk Tembok
Dilihat dari Paint Outlet, untuk cat berbasis air, hanya diperlukan 10% air saja untuk mengencerkannya jika kamu mengaplikasikan cat dengan kuas atau rol. Adapun bila penggunaannya menggunakan metode semprot/spray, takaran airnya adalah 20%.
Bagaimana bila yang digunakan adalah cat berbasis minyak? Pakai thinner dengan takaran sekitar 10% dari volume cat. Pastikan membaca petunjuk dalam kemasan produk cat yang kamu gunakan agar tidak salah.
Perbandingan Cat dan Thinner untuk Motor
Pengecatan motor biasanya dilakukan dengan spray gun. Rasio cat dan pengencernya lagi-lagi berlainan antara satu merek dengan lainnya. Situs Breakwells Paints misalnya, merekomendasikan perbandingan 1:1 untuk cat motor.
Perbandingan 1:1 di atas digunakan untuk lapisan cat dasar. Setelah cat dasar atau basecoat, detikers dapat memperkuatnya dengan memberi pernis. Untuk pernis, rasio pencampurannya adalah 2:1. Dua untuk cat pernis, satu untuk hardener atau activator. Selain itu, untuk pernis, diperlukan 10% thinner.
Lapisannya ada 3? Benar sekali. Lapisan pernis motor tersusun atas 3 bahan, yakni cat pernis itu sendiri, hardener, dan thinner. Takarannya bisa berbeda-beda. Acip Setiawan dalam buku Sohor Jadi Modifikasi Motor menuliskan takaran 4:1:2. Ia juga menyebut perbandingan 4:1:5-20%.
Perbandingan Cat dan Thinner untuk Mobil
Berdasar penjelasan dari laman Alfaglos, biasanya, rasio perbandingan cat dan thinner untuk mobil adalah 2:1 atau 3:1. detikers dapat menemukan takaran pasti campurannya di label kemasan produk.
Jika terlalu kental, cat sulit diaplikasikan ke badan mobil. Sebaliknya, apabila terlalu encer, cat bisa luntur dengan mudah atau ketebalannya tidak merata.
Situs Eagle National Supply menjelaskan bahwa rasio cat-thinner bisa berubah untuk kondisi cuaca berbeda. Di daerah panas, kemungkinan diperlukan lebih banyak thinner untuk mencegah cat mengering terlalu cepat. Sebaliknya, di wilayah dingin, kurangi jumlah thinner-nya.
Akhir kata, tidak ada perbandingan tetap untuk setiap permukaan. Setiap produk punya formula sendiri yang harus diikuti jika ingin hasilnya bagus. Kamu juga bisa melakukan trial and error dulu untuk melihat hasilnya.
Demikian penjelasan ringkas mengenai perbandingan cat dan thinner untuk berbagai tipe permukaan. Semoga membantu!
(sto/apl)












































Komentar Terbanyak
Ignasius Jonan Ungkap Isi Pertemuan 2 Jam dengan Prabowo
Apa Bedanya Hamengku Buwono, Paku Alam, Paku Buwono, dan Mangkunegara?
Eks Bupati Sleman Sri Purnomo Tersangka Korupsi Hibah Pariwisata Ditahan