Bagi umat Katolik, renungan harian Katolik hari ini adalah cara untuk memperdalam hubungannya dengan Allah. Renungan Katolik tersebut biasanya disertai dengan bacaan dan doa.
Berdasarkan kalender liturgi 2025 yang disusun oleh Komisi Liturgi KWI, 1 November 2025 merupakan Hari Raya Semua Orang Kudus. Kemudian, warna liturgi hari ini adalah putih.
Mengangkat tema tentang mengasihi sesama, mari simak renungan Katolik hari Sabtu, 1 November 2025 yang dihimpun detikJogja dari buku "Renungan Praktis" oleh Josrai Sibagariang, S Pd. Renungan harian Katolik berikut juga dilengkapi dengan bacaan Injil dan doa Katolik hari ini sebagai penutup.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Renungan Katolik Hari Ini Sabtu, 1 November 2025
Bacaan Liturgi 1 November 2025
Bacaan I Why. 7:2-4,9-14;
- Why 7:2 Dan aku melihat seorang malaikat lain muncul dari tempat matahari terbit. Ia membawa meterai Allah yang hidup; dan ia berseru dengan suara nyaring kepada keempat malaikat yang ditugaskan untuk merusakkan bumi dan laut,
- Why 7:3 katanya: "Janganlah merusakkan bumi atau laut atau pohon-pohon sebelum kami memeteraikan hamba-hamba Allah kami pada dahi mereka!"
- Why 7:4 Dan aku mendengar jumlah mereka yang dimeteraikan itu: seratus empat puluh empat ribu yang telah dimeteraikan dari semua suku keturunan Israel.
- Why 7:9 Kemudian dari pada itu aku melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka.
- Why 7:10 Dan dengan suara nyaring mereka berseru: "Keselamatan bagi Allah kami yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba!"
- Why 7:11 Dan semua malaikat berdiri mengelilingi takhta dan tua-tua dan keempat makhluk itu; mereka tersungkur di hadapan takhta itu dan menyembah Allah,
- Why 7:12 sambil berkata: "Amin! puji-pujian dan kemuliaan, dan hikmat dan syukur, dan hormat dan kekuasaan dan kekuatan bagi Allah kita sampai selama-lamanya! Amin!"
- Why 7:13 Dan seorang dari antara tua-tua itu berkata kepadaku: "Siapakah mereka yang memakai jubah putih itu dan dari manakah mereka datang?"
- Why 7:14 Maka kataku kepadanya: "Tuanku, tuan mengetahuinya." Lalu ia berkata kepadaku: "Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba.
Bacaan Mazmur Mzm. 24:1-2,3-4ab,5-6;
- Mzm 24:1 Mazmur Daud. Tuhanlah yang empunya bumi serta segala isinya, dan dunia serta yang diam di dalamnya.
- Mzm 24:2 Sebab Dialah yang mendasarkannya di atas lautan dan menegakkannya di atas sungai-sungai.
- Mzm 24:3 "Siapakah yang boleh naik ke atas gunung Tuhan? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus?"
- Mzm 24:4 "Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu.
- Mzm 24:5 Dialah yang akan menerima berkat dari Tuhan dan keadilan dari Allah yang menyelamatkan dia.
- Mzm 24:6 Itulah angkatan orang-orang yang menanyakan Dia, yang mencari wajah-Mu, ya Allah Yakub." Sela
Bacaan II 1Yoh. 3:1-3;
- 1Yoh 3:1 Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Dia.
- 1Yoh 3:2 Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.
- 1Yoh 3:3 Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci.
Bacaan Injil Mat. 5:1-12a
- Mat 5:1 Ketika Yesus melihat orang banyak itu, naiklah Ia ke atas bukit dan setelah Ia duduk, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya.
- Mat 5:2 Maka Yesuspun mulai berbicara dan mengajar mereka, kata-Nya:
- Mat 5:3 "Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.
- Mat 5:4 Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur.
- Mat 5:5 Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi.
- Mat 5:6 Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.
- Mat 5:7 Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan.
- Mat 5:8 Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.
- Mat 5:9 Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.
- Mat 5:10 Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.
- Mat 5:11 Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat.
- Mat 5:12 Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu."
Bacaan Ofisi Why. 4:1-11 (atau Why. 5:1-14)
- Why 4:1 Kemudian dari pada itu aku melihat: Sesungguhnya, sebuah pintu terbuka di sorga dan suara yang dahulu yang telah kudengar, berkata kepadaku seperti bunyi sangkakala, katanya: Naiklah ke mari dan Aku akan menunjukkan kepadamu apa yang harus terjadi sesudah ini.
- Why 4:2 Segera aku dikuasai oleh Roh dan lihatlah, sebuah takhta terdiri di sorga, dan di takhta itu duduk Seorang.
- Why 4:3 Dan Dia yang duduk di takhta itu nampaknya bagaikan permata yaspis dan permata sardis; dan suatu pelangi melingkungi takhta itu gilang-gemilang bagaikan zamrud rupanya.
- Why 4:4 Dan sekeliling takhta itu ada dua puluh empat takhta, dan di takhta-takhta itu duduk dua puluh empat tua-tua, yang memakai pakaian putih dan mahkota emas di kepala mereka.
- Why 4:5 Dan dari takhta itu keluar kilat dan bunyi guruh yang menderu, dan tujuh obor menyala-nyala di hadapan takhta itu: itulah ketujuh Roh Allah.
- Why 4:6 Dan di hadapan takhta itu ada lautan kaca bagaikan kristal; di tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya ada empat makhluk penuh dengan mata, di sebelah muka dan di sebelah belakang.
- Why 4:7 Adapun makhluk yang pertama sama seperti singa, dan makhluk yang kedua sama seperti anak lembu, dan makhluk yang ketiga mempunyai muka seperti muka manusia, dan makhluk yang keempat sama seperti burung nasar yang sedang terbang.
- Why 4:8 Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang."
- Why 4:9 Dan setiap kali makhluk-makhluk itu mempersembahkan puji-pujian, dan hormat dan ucapan syukur kepada Dia, yang duduk di atas takhta itu dan yang hidup sampai selama-lamanya,
- Why 4:10 maka tersungkurlah kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Dia yang duduk di atas takhta itu, dan mereka menyembah Dia yang hidup sampai selama-lamanya. Dan mereka melemparkan mahkotanya di hadapan takhta itu, sambil berkata:
- Why 4:11 "Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan."
Renungan Harian Katolik Hari Ini
Di dalam kehidupan, setiap pribadi di dunia ini tidak akan mungkin terlepas dari yang namanya pergumulan, baik pergumulan yang disebabkan oleh karena kesalahan sendiri dan yang didatangkan orang lain terhadap kita.
Memang sebagai manusia biasa, sangat menyakitkan jika ada orang lain yang mendatangkan pergumulan ke dalam hidup kita. Misalnya, hanya karena oleh ulah seorang teman, kita tidak bisa mengikuti ujian, hingga menjadi gagal.
Maka, secara sifat duniawi dan manusiawi yang dimiliki oleh setiap manusia, kita akan dengan spontan mencaci maki dia, mengutuk dengan membawa nama Tuhan. Bisa dari mulut langsung terucap kata, "Semoga Tuhan membalaskan apa yang engkau perbuat terhadap aku!"
Dalam hal ini, kita telah menghakimi dia. Seolah-olah kita ini manusia yang sangat suci yang tidak memiliki dosa terhadap orang lain, padahal hal tersebut masih sebuah hal yang sangat sepele.
Kita sebagai manusia tidak pernah terlepas dari kesalahan dan dosa yang kita perbuat terhadap orang lain. Meskipun orang lain pernah salah kepada kita, maka kita pun pasti akan pernah juga salah kepada orang lain.
Maka kita jangan menghakimi mereka supaya kita juga tidak dihakimi. Sebab bagaimana cara kita menghakimi orang lain, maka orang lain pun akan menghakimi kita sebagaimana kita menghakiminya.
Di dalam Lukas pasal 6, Yesus memerintahkan untuk mengasihi musuh kita, berbuat baik kepada orang yang membenci kita, mendoakan orang-orang yang telah mencaci maki kita, dan banyak lagi perintah yang lain.
Dengan sifat manusiawi yang kita miliki, mungkinkah kita mendoakan orang-orang yang mencaci maki kita? Atau mungkinkah kita berbuat baik pada orang yang membenci kita? Sanggupkah berbuat baik pada orang yang membenci kita?
Jika kita menggunakan logika, hal-hal di atas sangat mustahil dilakukan oleh manusia saat ini. Fenomena yang terjadi saat ini ialah mengutuk orang yang memusuhinya, dan pergi ke dukun untuk meminta pertolongan supaya orang yang mencacimakinya akan mendapat celaka.
Jika hal ini yang terjadi juga di antara kita, apa gunanya mengaku bahwa kita orang Kristen? Apa gunanya kita membaca dan mengetahui firman Tuhan? Jikalau memang benar pengikut bagi Tuhan Yesus, kita harus tetap hidup di dalam kasih, sebab ajaran yang terpenting dari kedatangan Yesus Kristus ialah tentang hal "mengasihi".
Di antara iman, kasih, dan pengharapan, yang paling tinggi ialah "kasih". Sebab di dalam kasih akan selalu ada sukacita, tidak ada penderitaan yang berarti. Jikalau kasih ada di dalam kita, berarti Allah juga ada di dalam kita, sebab Allah itu kasih.
Maka jikalaupun ada orang lain yang bersalah, sehingga kita teraniaya, maafkanlah mereka di dalam kasih. Sebab Tuhan sendiri telah mengasihi kita, umat yang paling berdosa. Tuhan sangat menginginkan supaya kita hidup di dalam kasih.
Janganlah hidup kita seperti yang tertulis dalam Matius 5:38, dalam ayat tersebut dikatakan bahwa mata ganti mata dan gigi ganti gigi. Ini berarti bahwa yang jahat harus dibalas dengan yang jahat, tanpa ada kasih.
Namun, hendaklah kita seperti yang tertulis dalam Matius 5:39. Dikatakan supaya kita jangan melawan orang yang berbuat jahat kepada kita, melainkan harus berbuat sangat lembut. Karena mendoakan orang-orang yang berbuat jahat kepada kita ialah perbuatan yang sangat mulia di hadapan Tuhan.
Sebab dengan demikian, kita akan menjadi anak-anak Allah yang akan memperoleh hidup kekal sebagaimana yang telah dijanjikan oleh Tuhan melalui putranya yang kudus. Maka janganlah pernah merasa rugi untuk berbuat baik kepada setiap orang, termasuk orang-orang yang membenci dan menganiaya kita.
Karena ada upah di surga bagi kita. Upah yang sangat besar akan diperoleh orang-orang yang benar-benar memiliki kasih dari Tuhan. Sebab apabila hanya mengasihi orang-orang yang mengasihi kita, tidak akan mendapatkan upah. Orang jahat sekali pun akan mengasihi sesamanya yang berbuat baik kepadanya.
Doa Penutup
Allah yang kekal dan kuasa, di dalam satu perayaan ini kami kenangkan jasa semua orang kudus. Penuhilah kiranya kerinduan kami dan limpahkanlah belas kasihan-Mu kepada kami. Sebab tak terbilang jumlah orang suci yang mendoakan kami di hadapan-Mu.
Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin.
Demikian renungan harian Katolik hari ini Sabtu, 1 November 2025 dengan bacaan Injil dan doa penutup. Semoga berkat Allah senantiasa menyertai keseharian kita. Amin.
(sto/dil)












































Komentar Terbanyak
Umrah Mandiri Kini Legal di RI, Biro Travel Umrah Waswas Gulung Tikar
Eks Bupati Sleman Sri Purnomo Tersangka Korupsi Hibah Pariwisata Ditahan
Hal yang Mustahil Dilakukan di Jogja: Naik Angkot