Update Keracunan MBG di Saptosari Gunungkidul, 1 Siswa Masih Dirawat

Update Keracunan MBG di Saptosari Gunungkidul, 1 Siswa Masih Dirawat

Pradito Rida Pertana - detikJogja
Kamis, 30 Okt 2025 12:34 WIB
SMPN 1 Saptosari, Gunungkidul, Kamis (30/10/2025).
SMPN 1 Saptosari, Gunungkidul, Kamis (30/10/2025). Foto: Pradito Rida Pertana/detikJogja.
Gunungkidul -

Puluhan siswa korban keracunan makan bergizi gratis (MBG) di Gunungkidul, menjalani perawatan di rumah sakit. Sementara itu Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gunungkidul menyebut hingga saat ini masih ada satu murid yang menjalani perawatan medis di RSUD Saptosari.

Kepala Dinkes Gunungkidul, Ismono, mengatakan sejak Rabu (29/10/2025) hingga pagi tadi tercatat ada 45 murid yang menjalani perawatan di IGD RSUD Saptosari. Namun, sebagian besar sudah pulang dan menjalani rawat jalan.

"Dari 45 pasien itu 40 sudah pulang dan untuk yang rawat inap satu orang. Selain itu ada empat orang yang masih menjalani observasi dari RSUD Saptosari," kata Ismono kepada detikJogja, Kamis (30/10).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terkait satu orang murid tersebut, Ismono menyebut, murid SMKN 1 Saptosari. Sedangkan alasan harus menjalani rawat inap karena memerlukan perawatan medis lebih lanjut.

"Satu pasien itu perlu perawatan medis lebih lanjut sehingga perlu opname (rawat inap)," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, untuk empat orang yang menjalani observasi karena menunjukkan gejala keracunan makanan.

"Itu masuk IGD karena ada keluhan mual, sakit perut, pusing dan diare," ucapnya.

Sementara itu, Kepala SMPN 1 Saptosari, Emy Indarti, menyebut sejak kemarin ada belasan muridnya yang menjalani perawatan di RSUD Saptosari. Namun, saat ini kondisi mereka sudah membaik.

"Di tempat kami jumlah muridnya ada 478 dan yang muntah-muntah dan diare 191 anak. Sempat antre toilet kemarin itu, keluar masuk gitu dan kebanyakan murid perempuan yang mengalami diare," kata Kepala SMPN 1 Saptosari, Emy Indarti kepada wartawan di Saptosari, Gunungkidul, Kamis (30/10/2025).

"Di tempat kami kalau yang rawat inap tidak ada, kemarin yang dirawat di RSUD Saptosari ada 16 anak dan sudah pulang semua," sambungnya.

Akan tetapi, Emy mengungkapkan, masih ada anak didiknya yang mengalami gejala keracunan. Bahkan, pagi tadi ada beberapa muridnya yang terpaksa pulang ke rumah karena masih lemas.

"Tadi malam ada tiga anak periksa lagi tapi sudah pulang. Terus pagi tadi ada dua murid masuk sekolah tapi sakit perut dan lemas, keduanya sudah pulang," ujarnya.

Sedangkan untuk murid yang tidak masuk sekolah hari ini, Emy mengatakan ada puluhan orang. Namun, puluhan orang itu belum tentu karena mengalami gejala keracunan.

"Hari ini yang tidak masuk sekitar 20 orang, tapi ya setiap hari pasti ada yang tidak masuk. Karena itu belum bisa dipastikan mereka tidak masuk karena itu (gejala keracunan)," ucapnya.

Emy juga mengungkapkan, bahwa menu makan bergizi gratis yang dikonsumsi anak-anak pada Selasa (28/10) berupa nasi, gulai ayam, sayur dan buah.

"Menunya seperti biasa, ada nasi lauk sayur dan buah-buahan. Tapi saat ini murid-murid tidak dapat MBG karena kan dapurnya (SPPG Planjan) untuk sementara tidak beroperasional," katanya.

Diberitakan sebelumnya, sekitar 695 siswa dari dua sekolah di Saptosari Gunungkidul mengalami gejala keracunan usai menyantap menu makan bergizi gratis (MBG). Tiga korban juga menjalani perawatan di rumah sakit.

Bupati Gunungkidul Endah Subekti menyampaikan ratusan siswa itu mengalami gejala usai menyantap MBG pada Selasa (28/10). Setelah itu, hingga secara bertahap hingga Rabu (29/10) siang tercatat nyaris 695 yang mengalami gejala keracunan.

Para siswa itu terdiri dari 476 siswa bergejala dan 33 siswa izin sekolah dari SMKN 1 Saptosari ditambah 186 siswa dari SMPN 1 Saptosari. Selain itu, ada 10 guru dari SMKN 1 Saptosari yang juga mengalami gejala keracunan.




(apl/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads