SPPG Planjan Ditutup Sementara Buntut Ratusan Siswa di Saptosari Keracunan

SPPG Planjan Ditutup Sementara Buntut Ratusan Siswa di Saptosari Keracunan

Adji G Rinepta - detikJogja
Rabu, 29 Okt 2025 20:40 WIB
Petugas SPPG menyiapkan Makan Siang Gratis (MBG) (Antara Foto/Andry Denisah)
Foto: Ilustrasi Makan Bergizi Gratis (Antara Foto/Andry Denisah)
Gunungkidul -

Ratusan murid dari dua sekolah di Saptosari, Gunungkidul diduga keracunan makan bergizi gratis (MBG) dengan gejala mual-muntah. Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) DIY pun angkat bicara terkait insiden ini.

Kepala Regional SPPG DIY, Gagat Widyatmoko mengatakan pihaknya telah mengambil langkah merespons kejadian ini. Seperti mengirim tim monitoring mendampingi investigasi lapangan, hingga menghentikan sementara operasional SPPG Planjan.

"Memberhentikan sementara operasional SPPG Planjan-Saptosari, guna kepentingan investigasi dan evaluasi menyeluruh terhadap proses pengolahan serta distribusi makanan," jelasnya saat dihubungi, Rabu (29/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hasil pemeriksaan laboratorium dari Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul masih dalam proses, dan akan diumumkan setelah seluruh tahapan investigasi selesai," sambung Gagat.

Adapun hasil pendalaman informasi dari Puskesmas dan RSUD Saptosari yang dilaporkan ke pihaknya, seluruh siswa terdampak bergejala ringan dan yang mendapat perawatan di RS sudah pulang ke rumah masing-masing.

ADVERTISEMENT

"Data yang real memeriksakan diri ke Puskesmas adalah 36 orang terdiri dari 34 Siswa dan 2 guru. Kemudian 18 orang yang memeriksakan ke RSDU Saptosari," papar Gagat.

"Untuk jumlah pasti terdampak dan bergejala kami masih menunggu hasil Tracing Surveillance oleh Dinkes untuk mengetahui jumlah pasti selaku yang berwenang untuk mendalami jumlah terdampak," pungkasnya.

Sebelumnya, ratusan murid dari dua sekolah di Saptosari, Gunungkidul diduga keracunan makan bergizi gratis (MBG). Sebagian besar dari murid-murid itu mengalami sakit perut hingga muntah-muntah, bahkan beberapa mendapatkan perawatan medis.

Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih mengatakan, bahwa kejadian berawal saat murid SMPN 1 dan SMKN 1 Saptosari menyantap MBG pada Selasa (28/10). Selanjutnya, secara bertahap hingga hari ini ada murid yang mengalami gejala keracunan makanan.

"Kemarin sudah kami monitor dan baru hari ini dapat laporan kalau ada 695 anak diduga terdampak keracunan MBG," katanya kepada wartawan, Rabu (29/10/2025).

Secara rinci, dari 1.154 murid SMKN 1 Saptosari ada 476 dan 10 guru yang diduga terdampak keracunan MBG. Selain itu, hari ini ada 33 murid SMKN 1 Saptosari yang izin tidak masuk sekolah.

"Untuk yang 33 murid itu belum terkonfirmasi apakah keracunan atau tidak. Selanjutnya untuk SMPN 1 Saptosari dari 420 yang keracunan 186 murid," ucapnya.

Endah menyebut jika murid-murid yang diduga terdampak keracunan MBG telah menjalani pemeriksaan baik di Puskesmas dan RSUD Saptosari.

"Kami juga telah berkoordinasi dengan Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Puskesmas dan Kepala Dinas Pendidikan untuk melakukan pendataan terkait kejadian itu," ujarnya.




(afn/alg)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads