Aksi Nekat Napi Telan Ponsel hingga Nyangkut di Lambung, Begini Endingnya

Internasional

Aksi Nekat Napi Telan Ponsel hingga Nyangkut di Lambung, Begini Endingnya

Averus Kautsar - detikJogja
Rabu, 22 Okt 2025 15:03 WIB
Penampakan ponsel dalam tubuh manusia.
Penampakan ponsel dalam tubuh manusia. (Foto: Cureus Journal)
Jogja -

Publikasi jurnal Cureus, mengungkap seorang narapidana (napi) pria berusia 44 tahun di Amerika Serikat (AS) nekat menelan satu unit ponsel hingga menyangkut di lambung. Begini endingnya.

Dilansir detikHealth, dalam wawancara bersama sang dokter di AS, napi tersebut memiliki keluhan berupa kram perut ringan dan nyeri di area perut kiri bawah. Setelah diperiksa, napi tersebut tidak menderita gejala mual, muntah, tinja berdarah, demam, atau lainnya.

Akhirnya, napi tersebut menjalani rawat inap dan berpuasa sebelum dioperasi. Berdasarkan hasil rontgen awal, ditemukan benda radiopak kecil berbentuk persegi panjang yang menyangkut di lambung pria tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat diperiksa lebih lanjut dengan menggunakan CT-scan, benda berbentuk persegi panjang itu merupakan satu unit ponsel.

ADVERTISEMENT

Namun, proses operasi tidak berjalan mulus. Ponsel yang dibungkus plastik tipis itu membuat proses pengambilan barang tersebut cukup sulit.

"Upaya pertama menggunakan Trapezoid RX Boston Scientific (berbentuk keranjang) 3 cm basket gagal. Upaya kedua menggunakan snare berhasil mengait ponsel dan mengelupas plastik pembungkusnya. Lalu, upaya ketiga dengan alligator forceps akhirnya berhasil mengeluarkan ponsel dalam beberapa potongan besar akibat pembungkus yang sudah robek," tulis dokter dalam jurnal, dikutip detikcom, Rabu (22/10/2025).

Ponsel tersebut akhirnya berhasil dikeluarkan dari lambung napi tersebut. Beruntung, baterai ponsel itu tidak bocor, tetapi komponen dalam ponsel telah rusak berat.

Cedera berat dapat diderita ketika menelan baterai karena benda tersebut mengandung logam seperti litium, seng, merkuri, dan nikel. Adapun cedera yang dapat diderita dari menelan baterai yakni memicu luka bakar kaustik dan nekrosis pada jaringan.

"Kasus ini merupakan jenis yang sangat jarang dilaporkan dari insiden menelan benda asing," tulit dokter.

"Pasien menolak menjelaskan motifnya, tetapi menurut laporan petugas penjaga, diduga ia berusaha menghancurkan barang bukti. Literatur menyebutkan bahwa baik narapidana maupun orang dewasa dengan gangguan kepribadian tertentu dapat melakukan tindakan serupa sebagai bentuk mencari perhatian atau perilaku merusak diri," tandasnya.




(aku/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads