Setiap tanggal dalam kalender membawa ceritanya sendiri, tak terkecuali tanggal 14 Oktober 2025. Di berbagai belahan dunia, hari ini menjadi momen penting untuk mengenang peristiwa bersejarah yang mengubah dunia, salah satunya adalah Hari Jadilah Botak dan Merdeka. Namun, bukan hanya itu, ada beberapa perayaan penting lainnya yang membuat tanggal ini istimewa.
Keunikan tanggal ini juga tercermin dari perpaduan tiga sistem kalender yang berbeda. Dalam kalender Jawa, hari tersebut jatuh pada weton Selasa Wage, 21 Bakda Mulud 1959 (Dal). Sementara itu, dalam penanggalan Hijriah, hari yang sama bertepatan dengan 22 Rabiul Akhir 1447 H.
Jadi, tanggal 14 Oktober 2025 memperingati hari apa? Hari penting apa saja yang sebenarnya kita rayakan pada 14 Oktober 2025? Yuk, simak daftarnya agar tidak ketinggalan momen spesial hari ini!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tanggal 14 Oktober 2025 Memperingati Hari Apa?
Menurut National Day Calendar, Days of The Year, dan National Today, terdapat peringatan penting pada 14 Oktober 2025 seperti Hari Standar Sedunia hingga Hari Jadilah Botak dan Merdeka. Mari cermati penjelasan lengkapnya!
1. Hari Standar Sedunia
Tanggal 14 Oktober 2025 diperingati sebagai Hari Standar Sedunia oleh komunitas internasional. Momen ini menjadi ajang penghormatan bagi para ahli dan organisasi yang menyusun kesepakatan teknis global tentang mutu produk dan proses industri. Perayaan ini melibatkan lembaga besar seperti International Standards Organization, International Electrotechnical Commission, dan International Telecommunication Union.
Gagasan awal Hari Standar Sedunia berakar dari pertemuan di London pada 1946 yang akhirnya melahirkan organisasi standar internasional. Sejak perayaan pertama pada 1970, tanggal ini selalu menjadi simbol kerja sama antarnegara dalam menciptakan sistem yang seragam dan dapat diandalkan. Standardisasi membantu memastikan produk di berbagai negara memiliki kualitas yang setara dan aman digunakan.
Perayaan biasanya diisi dengan konferensi dan pameran di berbagai negara. Di Amerika Serikat, komunitas standardisasi berkumpul di Washington DC untuk menggelar pameran dan malam penghargaan. Di negara lain, seminar dan lomba inovasi digelar untuk menegaskan bahwa standar bukan hanya pedoman teknis, tetapi juga dasar bagi kemajuan ekonomi global.
2. Hari Limbah Elektronik Internasional
Masih di tanggal yang sama, dunia juga memperingati Hari Limbah Elektronik Internasional. Peringatan ini digagas oleh WEEE Forum pada 2018 sebagai upaya meningkatkan kesadaran terhadap masalah limbah elektronik yang terus meningkat. Sampah dari peralatan listrik seperti televisi, komputer, dan ponsel kini menjadi salah satu jenis limbah yang pertumbuhannya paling cepat di dunia.
Tujuan utama hari ini adalah mengajak masyarakat agar lebih bijak dalam menggunakan dan membuang perangkat elektronik. Setiap tahun lebih dari 50 juta ton limbah elektronik dihasilkan, dan hanya sebagian kecil yang berhasil didaur ulang dengan benar. Melalui peringatan ini, masyarakat diingatkan pentingnya memilih produk berkelanjutan dan membawa barang elektronik yang rusak ke tempat daur ulang resmi.
Kegiatan yang umum dilakukan antara lain pengumpulan perangkat elektronik bekas di sekolah, kantor, dan pusat komunitas. Ada pula program edukasi yang mengajarkan cara memilah dan mengelola e-waste agar tidak mencemari lingkungan. Lewat gerakan global ini, pengelolaan limbah digital diharapkan menjadi tanggung jawab bersama antara konsumen, produsen, dan pemerintah.
3. Hari Liberasi Yaman
Pada tanggal 14 Oktober 2025, rakyat Yaman memperingati Hari Liberasi yang menjadi tonggak sejarah perjuangan mereka. Peringatan ini menandai awal perlawanan terhadap penjajahan Inggris yang dimulai pada 14 Oktober 1963 di wilayah Aden, bagian selatan Yaman. Momen tersebut dikenal sebagai awal Revolusi Radfan yang menjadi langkah menuju kemerdekaan penuh.
Perlawanan dilakukan oleh dua kelompok utama, yaitu Front Pembebasan Nasional dan Front Pembebasan Yaman Selatan yang Terjajah. Gerakan ini memicu bentrokan bersenjata dengan pasukan Inggris yang kemudian dikenal sebagai Aden Emergency. Setelah perjuangan panjang selama empat tahun, pasukan kolonial akhirnya menarik diri pada 1967, dan lahirlah Republik Rakyat Yaman Selatan.
Hari Liberasi diperingati secara nasional dengan upacara resmi, parade, dan berbagai kegiatan kebudayaan. Masyarakat mengenang keberanian para pejuang yang berkorban demi kemerdekaan. Bagi rakyat Yaman, tanggal ini adalah simbol dari tekad dan kebanggaan nasional yang tetap hidup hingga kini.
4. Hari 'I Love You' Nasional
Setiap 14 Oktober, masyarakat di Amerika Serikat merayakan Hari 'I Love You' Nasional. Peringatan ini berawal dari 2015 ketika promosi film Filipina berjudul Everyday I Love You memunculkan tagar #NationalILoveYouDay yang kemudian viral di media sosial. Sejak itu, tanggal ini dijadikan momen untuk menyebarkan kasih sayang kepada siapa pun, tidak terbatas pada pasangan romantis.
Peringatan ini menekankan pentingnya mengungkapkan rasa cinta dan penghargaan kepada orang-orang terdekat seperti keluarga dan teman. Banyak orang menggunakan kesempatan ini untuk menulis surat, mengirim pesan, atau sekadar mengatakan "I love you" kepada mereka yang berarti dalam hidupnya. Keindahan hari ini terletak pada kesederhanaannya, karena cinta bisa diungkapkan lewat tindakan kecil yang tulus.
Di beberapa tempat, kegiatan amal juga digelar sebagai bentuk cinta kepada sesama. Kampanye daring turut ramai dengan pesan positif tentang kasih, empati, dan pentingnya hubungan antar manusia. Suasana yang tercipta penuh kehangatan, mengingatkan bahwa tiga kata sederhana bisa membawa kebahagiaan besar bagi orang lain.
5. Hari Jadilah Botak dan Merdeka
Masih pada tanggal 14 Oktober, ada peringatan unik yang disebut Hari Jadilah Botak dan Merdeka. Peringatan ini muncul di Amerika Serikat sebagai bentuk dukungan bagi orang yang mengalami kebotakan, baik karena faktor genetik maupun kondisi medis seperti kanker. Tujuannya adalah menumbuhkan rasa percaya diri dan kebanggaan terhadap penampilan alami.
Sejarahnya berawal dari gagasan Thomas Roy dan Ruth Roy, pasangan pendiri Wellcat Herbs, yang ingin mengubah cara pandang terhadap kebotakan. Mereka menganggap kepala plontos sebagai simbol kebebasan dan keberanian menolak standar kecantikan yang sempit. Kampanye ini juga mendorong solidaritas bagi penderita kanker yang kehilangan rambut akibat terapi medis.
Peringatan ini sering dirayakan dengan cara kreatif, mulai dari mencukur rambut bersama hingga acara penggalangan dana untuk yayasan kanker. Media sosial pun dipenuhi foto dan pesan dukungan bagi mereka yang memilih tampil apa adanya. Melalui perayaan ini, kebotakan dirayakan sebagai wujud penerimaan diri dan kebebasan dari tekanan sosial.
Nah, itulah tadi sejumlah peringatan yang terdapat pada 14 Oktober 2025. Semoga bermanfaat, detikers!
(sto/apu)
Komentar Terbanyak
Berhenti di Lampu Merah, Mobil Sultan HB X Disalip Rombongan Pakai Patwal
Mahar Cek Rp 3 M Belum Bisa Cair, Mbah Tarman Ungkap Alasannya
Tagar #PatrickOut Meledak, Media Belanda Pertanyakan Nasib Kluivert di Timnas