Keracunan MBG Hari Ini Juga Terjadi di Gunungkidul

Keracunan MBG Hari Ini Juga Terjadi di Gunungkidul

Pradito Rida Pertana - detikJogja
Jumat, 03 Okt 2025 15:32 WIB
Petugas SPPG menyiapkan Makan Siang Gratis (MBG) (Antara Foto/Andry Denisah)
Foto: Ilustrasi Makan Siang Gratis (Antara Foto/Andry Denisah)
Gunungkidul -

Enam siswa di salah satu SD Negeri di Piyaman, Wonosari, Gunungkidul, dilarikan ke RSUD Wonosari. Mereka disebut mengalami mual dan muntah setelah menyantap menu makan bergizi gratis (MBG).

Salah satu orang tua siswa, Bowo mengatakan awalnya dia mendapat kabar dari sekolah terkait kondisi anaknya siang tadi.

"Mula-mula muntah-muntah di sekolah, lalu masuk rumah sakit. Lalu saya dikabari dan langsung ke rumah sakit," kata dia kepada wartawan di Wonosari, Gunungkidul, Jumat (3/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bowo lalu menanyai anaknya terkait penyebab dia muntah.

"Anak saya tadi makan nasi, minum susu tapi buahnya tidak dimakan. Nah, anak saya bilang saat minum susu agak bau dan setelah itu muntah dan pusing," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Bowo menyebut kondisi anaknya telah berangsur membaik.

"Ke depannya ya MBG tidak usah dikasihkan ke anak-anak saja, menurut saya lho," ucapnya.

Sementara itu Dandim 0730/Gunungkidul, Letkol Inf Roni Hermawan membenarkan ada enam siswa yang mendapat perawatan di RSUD Wonosari.

"Jadi ada enam orang yang dirawat, tapi kondisinya sudah stabil dan kemungkinan sore sudah bisa pulang," katanya.

Disinggung soal dugaan keracunan MBG, Roni belum bisa memastikan.

"Ini masih dugaan (keracunan MBG) ya. Memang beberapa mengalami mual-mual, tapi kalau pusing tidak ada," ucapnya.

Roni menjelaskan, diperlukan pengecekan sampel untuk mengetahui penyebab pastinya.

"Jadi ada yang makan tempe, ada yang makan anggur, tapi itu kan tidak bisa dijadikan patokan. Karena itu akan dilakukan pengecekan sampel makanan," ujarnya.

"Yang jelas tim dari Dinas Kesehatan sudah melaksanakan pengecekan terlebih dahulu dengan mengambil sampel air hingga sampel makanan," lanjut Roni.

Roni juga menyatakan telah berkoordinasi dengan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang menyediakan MBG bagi sekolah keenam siswa tersebut.

"Terkait temuan yang ada di dapur ini nanti pasti akan disampaikan kepada dapur untuk dilakukan perbaikan. Karena ke depannya jangan sampai terjadi permasalahan yang melibatkan penerima manfaat (MBG)," pungkasnya.




(dil/alg)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads