8 Contoh Teks Sambutan Upacara Hari Kesaktian Pancasila 2025 Singkat-Padat

8 Contoh Teks Sambutan Upacara Hari Kesaktian Pancasila 2025 Singkat-Padat

Ulvia Nur Azizah - detikJogja
Selasa, 30 Sep 2025 13:37 WIB
Sejumlah siswa dan siswi mengikuti upacara dalam rangka memperingati Hari Kesaktian Pancasila di SDN 13 Semper Barat, Jakarta Utara, Senin (2/6/2025). Kegiatan ini berlangsung di halaman sekolah dengan khidmat dan penuh semangat kebangsaan.
Ilustrasi upacara Hari Kesaktian Pancasila. Foto: Pradita Utama
Jogja -

Tanggal 1 Oktober diperingati sebagai Hari Kesaktian Pancasila, momen untuk mengenang peristiwa kelam G30S/PKI yang mengguncang Indonesia pada 1965. Saat itu, tujuh perwira TNI Angkatan Darat gugur mempertahankan Pancasila di tengah ancaman kudeta dan perpecahan. Dari peristiwa inilah lahir tekad bangsa untuk meneguhkan kembali Pancasila sebagai dasar negara.

Dikutip dari surat edaran resmi Menteri Kebudayaan RI, tema Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2025 adalah "Pancasila Perekat Bangsa Menuju Indonesia Raya." Tema ini mengajak seluruh rakyat Indonesia menjaga persatuan di tengah keberagaman. Nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan yang terkandung dalam Pancasila diharapkan menjadi pegangan agar bangsa tetap kuat dan sejahtera menghadapi tantangan zaman.

Bagi yang ditugaskan memberi amanat di sekolah, kantor, atau instansi, menyiapkan sambutan yang tepat sering kali membingungkan. Tapi tidak perlu khawatir karena pada kesempatan ini, detikJogja akan menyajikan contoh teks sambutan upacara Hari Kesaktian Pancasila 2025 singkat-padat yang bisa langsung dipakai atau disesuaikan dengan kebutuhanmu. Yuk, simak!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Contoh Teks Sambutan Upacara Hari Kesaktian Pancasila 2025 #1

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Salam sejahtera bagi kita semua,

ADVERTISEMENT

Hari ini, 1 Oktober 2025, kita berkumpul untuk memperingati Hari Kesaktian Pancasila, sebuah momentum yang lahir dari sejarah penuh pengorbanan. Enam puluh tahun lalu, bangsa Indonesia diguncang tragedi G30S/PKI. Tujuh perwira TNI Angkatan Darat gugur mempertahankan kedaulatan negara dan Pancasila sebagai dasar yang mempersatukan kita. Dari pengorbanan mereka lahirlah tekad agar ideologi negara tetap teguh di tengah segala ancaman.

Tema tahun ini "Pancasila Perekat Bangsa Menuju Indonesia Raya" mengingatkan kita bahwa keberagaman adalah kekuatan, bukan kelemahan. Pancasila hadir untuk menjaga perbedaan tetap dalam bingkai persatuan. Di era sekarang, tantangan datang dalam bentuk baru, mulai dari polarisasi politik, arus informasi yang memecah belah, hingga ideologi yang mencoba merusak kebhinekaan. Jika kita lalai, persatuan bisa rapuh.

Hari Kesaktian Pancasila mengajak kita merefleksi diri. Apakah kita sudah mengamalkan nilai Ketuhanan dengan penuh toleransi? Apakah kemanusiaan dan keadilan kita wujudkan dalam sikap sehari-hari? Apakah kita menjunjung musyawarah dan gotong royong? Semua itu bukan sekadar semboyan, tetapi pedoman nyata agar Indonesia tetap berdiri kokoh.

Mari kita jaga persatuan, hargai perbedaan, dan rawat nilai luhur Pancasila dalam kehidupan. Dengan itu, cita-cita Indonesia Raya yang maju, adil, dan sejahtera bukanlah mimpi belaka, melainkan tujuan yang bisa kita wujudkan bersama.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Contoh Teks Sambutan Upacara Hari Kesaktian Pancasila 2025 #2

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Salam hormat,

Hari ini kita memperingati Hari Kesaktian Pancasila 2025 dengan penuh rasa hormat dan syukur. Peristiwa 30 September 1965 menjadi pengingat betapa mahalnya harga mempertahankan kemerdekaan dan ideologi bangsa. Darah para Pahlawan Revolusi menjadi saksi bahwa Pancasila bukan hanya simbol, tetapi pedoman yang dibela sampai titik darah terakhir.

Tema tahun ini, "Pancasila Perekat Bangsa Menuju Indonesia Raya", sangat relevan bagi kita semua, terutama generasi muda. Tantangan yang kita hadapi kini berbeda dengan masa lalu, namun esensinya sama, yaitu menjaga persatuan dan kedaulatan. Dunia digital yang kita nikmati saat ini sering kali membawa arus informasi yang dapat memecah belah. Kita harus bijak memilah, tidak mudah terprovokasi, dan terus memegang nilai Pancasila sebagai penuntun moral.

Sebagai pelajar, mahasiswa, atau pekerja muda, kita punya peran penting. Jadilah pribadi yang beriman sekaligus menghargai perbedaan keyakinan, hormati kemanusiaan, cintai tanah air, dan tegakkan keadilan. Setiap tindakan kecil, seperti saling menolong tanpa memandang latar belakang atau menyebarkan informasi yang benar, adalah bentuk nyata menghidupkan Pancasila.

Semoga Hari Kesaktian Pancasila ini menyalakan kembali semangat kebangsaan di dada kita. Mari kita lanjutkan perjuangan para pahlawan dengan karya, prestasi, dan pengabdian yang membawa Indonesia ke masa depan gemilang.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Contoh Teks Sambutan Upacara Hari Kesaktian Pancasila 2025 #3

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Salam sejahtera,

Pada pagi yang penuh makna ini kita bersama memperingati Hari Kesaktian Pancasila, mengenang peristiwa kelam G30S/PKI yang menjadi pelajaran berharga bagi bangsa Indonesia. Peristiwa itu mengguncang sendi-sendi negara, namun berkat pengorbanan para pahlawan, Pancasila tetap kokoh sebagai dasar negara.

Tema peringatan tahun 2025, "Pancasila Perekat Bangsa Menuju Indonesia Raya," memberi pesan kuat untuk mempererat persatuan di tengah keberagaman. Kita berasal dari suku, agama, dan budaya yang berbeda, tetapi tetap satu dalam bingkai NKRI. Persatuan inilah yang menjadi fondasi untuk mencapai Indonesia yang makmur dan berdaulat.

Sebagai warga negara, kita harus menolak segala bentuk ancaman yang merongrong nilai Pancasila, baik berupa ideologi yang memecah belah, ujaran kebencian, maupun intoleransi. Setiap kita punya tanggung jawab untuk menjaga kerukunan, menegakkan keadilan, dan membangun sikap gotong royong.

Mari jadikan momen ini bukan sekadar seremonial, tetapi titik awal memperkuat komitmen terhadap Pancasila dalam tindakan nyata. Dengan persatuan dan semangat kebangsaan, kita mampu membawa Indonesia melangkah mantap menuju cita-cita Indonesia Raya.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Contoh Teks Sambutan Upacara Hari Kesaktian Pancasila 2025 #4

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Salam hormat,

Hari Kesaktian Pancasila adalah pengingat bahwa sejarah memiliki arti penting untuk masa depan. Pada 1 Oktober 1965, Indonesia menghadapi ancaman besar ketika ideologi komunis mencoba menggantikan Pancasila. Tujuh perwira TNI AD gugur mempertahankan dasar negara dan meninggalkan pesan tentang keberanian, kesetiaan, dan pengorbanan.

Tema tahun ini, "Pancasila Perekat Bangsa Menuju Indonesia Raya," mengajak kita belajar dari sejarah agar tidak mengulang kesalahan. Persatuan dan kebersamaan adalah benteng paling kuat menghadapi ancaman apa pun. Saat ini tantangannya berbeda, tetapi kita tetap harus waspada terhadap ideologi yang merusak persatuan, berita palsu, serta sikap saling curiga yang bisa melemahkan bangsa.

Mari jadikan nilai Pancasila sebagai pedoman dalam keseharian. Ketuhanan yang memberi arah moral, kemanusiaan yang menumbuhkan empati, persatuan yang menguatkan kebhinnekaan, musyawarah yang memupuk demokrasi, dan keadilan yang membawa kesejahteraan. Jika nilai ini kita jalankan bersama, kita akan mampu menjaga Indonesia tetap utuh dan tangguh.

Semoga upacara ini bukan hanya mengenang masa lalu, tetapi juga menjadi tekad bersama untuk terus menjaga Pancasila sebagai perekat bangsa.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Contoh Teks Sambutan Upacara Hari Kesaktian Pancasila 2025 #5

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Salam sejahtera,

Hari ini kita memperingati Hari Kesaktian Pancasila dengan penuh rasa syukur dan hormat. Peristiwa G30S/PKI pada 1965 telah menjadi luka sejarah, tetapi juga titik kebangkitan bangsa. Para Pahlawan Revolusi mengorbankan nyawa untuk memastikan Pancasila tetap menjadi dasar negara dan menjaga Indonesia dari kehancuran.

Tema "Pancasila Perekat Bangsa Menuju Indonesia Raya" relevan bagi kita yang hidup di era modern penuh tantangan. Kemajuan teknologi membawa kemudahan, tapi juga risiko perpecahan akibat disinformasi, intoleransi, dan polarisasi. Kita harus memperkokoh nilai Pancasila agar tidak mudah terombang-ambing.

Mari kita maknai Hari Kesaktian Pancasila dengan langkah nyata, saling menghargai, memperkuat gotong royong, dan mengedepankan keadilan dalam kehidupan sehari-hari. Anak muda dapat berkontribusi melalui prestasi, inovasi, serta sikap bijak di ruang digital. Pegawai, pendidik, dan pemimpin di berbagai lini juga bisa menanamkan nilai kebangsaan lewat teladan yang konsisten.

Dengan semangat persatuan, Indonesia akan semakin kuat menghadapi segala tantangan. Semoga peringatan ini menggerakkan kita untuk terus menjaga warisan para pahlawan dan membawa bangsa menuju Indonesia Raya yang maju dan sejahtera.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Contoh Teks Sambutan Upacara Hari Kesaktian Pancasila 2025 #6

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Shalom, Salam Sejahtera, Om Shanti Shanti Shanti Om, Namo Buddhaya, Rahayu.

Hadirin sekalian yang saya muliakan,

Tanggal 1 Oktober membawa kita pada peringatan yang berbeda dari Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni. Jika 1 Juni adalah momen perumusan gagasan, maka 1 Oktober, Hari Kesaktian Pancasila, adalah momen pembuktian dan pengujian. Ia adalah cap persetujuan dari sejarah bahwa Pancasila teruji dan terbukti sakti, tidak dapat diganti.

Pembuktian itu terjadi pada tahun 1965 saat bangsa ini dihadapkan pada ancaman nyata yang dimotori oleh G30S/PKI. Tragedi tersebut bukan hanya peristiwa politik, tetapi juga pergulatan ideologi. Ideologi yang anti-Tuhan, anti-kemanusiaan, dan anti-persatuan berhadapan langsung dengan lima sila Pancasila yang menjunjung tinggi Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan Sosial. Gugurnya Pahlawan Revolusi di Lubang Buaya adalah harga teramat mahal yang harus dibayar demi mempertahankan nilai-nilai dasar tersebut.

Dengan mengusung tema "Pancasila Perekat Bangsa Menuju Indonesia Raya" tahun ini, kita didorong untuk merenungkan filosofi Pancasila sebagai perekat. Perekat tidak akan berfungsi tanpa aplikasi yang kuat. Filosofi Pancasila harus direvitalisasi, dihidupkan kembali, dan diimplementasikan secara utuh, bukan hanya sebagai simbol.

  • Sila Pertama (Ketuhanan): Perekat yang pertama adalah toleransi dan penghormatan terhadap perbedaan keyakinan.
  • Sila Kedua dan Kelima (Kemanusiaan dan Keadilan Sosial): Perekat yang kedua adalah keadilan dan kesetaraan di mata hukum dan pembangunan.
  • Sila Ketiga (Persatuan): Perekat yang ketiga adalah solidaritas dalam kebhinekaan, menolak politik identitas yang memecah belah.
  • Sila Keempat (Kerakyatan): Perekat yang keempat adalah musyawarah yang berlandaskan hikmat, menempatkan kepentingan bersama di atas kepentingan golongan.

Peristiwa G30S/PKI adalah peringatan abadi bahwa kelengahan ideologi akan mengundang perpecahan. Kita harus belajar dari sejarah, bukan untuk terus berkonflik, melainkan untuk menguatkan fondasi bersama. Menuju Indonesia Raya yang dicita-citakan, sebuah negeri yang makmur, berdaulat, dan dihormati di mata dunia, hanya mungkin terwujud jika setiap warga negara bertindak sebagai agen perekat, mengamalkan nilai-nilai dasar Pancasila dalam setiap aspek kehidupan.

Mari kita jadikan peringatan Hari Kesaktian Pancasila ini sebagai momentum untuk memperbaharui ikrar kita kepada ideologi negara, menjadikannya lentera yang memandu langkah kita menuju masa depan gemilang.

Terima kasih. Salam Pancasila.

Contoh Teks Sambutan Upacara Hari Kesaktian Pancasila 2025 #7

Salam hormat bagi seluruh hadirin yang saya banggakan.
Selamat pagi, dan salam dalam semangat persatuan.

Hari ini, 1 Oktober, kita memperingati Hari Kesaktian Pancasila, sebuah hari yang mengundang kita untuk bertanya, 'apa yang membuat Indonesia, dengan segala perbedaan yang dimilikinya, tetap utuh dan kokoh hingga kini?' Jawabannya terpatri jelas, 'Pancasila'.

Kita tidak boleh lupa bahwa kokohnya Pancasila telah teruji dalam api sejarah. Pada 30 September 1965, bangsa ini menghadapi pengkhianatan terkelam, ketika G30S/PKI berusaha menukar ideologi luhur bangsa dengan ideologi yang menolak kemajemukan dan kebebasan beragama. Upaya itu gagal total. Mengapa? Karena Pancasila telah mendarah daging, ditanamkan jauh sebelum kemerdekaan, dan dibela hingga titik darah penghabisan oleh Pahlawan Revolusi kita. Kisah pengorbanan mereka di Lubang Buaya adalah testimoni abadi bahwa bangsa ini tidak akan pernah sudi menggadaikan dasar negaranya.

Tema kita tahun ini, "Pancasila Perekat Bangsa Menuju Indonesia Raya", adalah pengingat penting akan kekuatan Bhinneka Tunggal Ika. Pancasila adalah payung besar yang menaungi 17.000 pulau, ratusan suku, dan enam agama resmi. Perekat ini bukan berarti penyeragaman, melainkan penghormatan tulus terhadap setiap perbedaan, diikat oleh lima prinsip yang universal.

Jika kita melihat ke depan, tantangan menuju Indonesia Raya sangatlah besar. Era digital, perubahan iklim, hingga dinamika geopolitik global menuntut kita untuk bersatu, cerdas, dan adaptif. Perpecahan sekecil apa pun akan menjadi lubang kelemahan yang dieksploitasi. Oleh karena itu, kita harus menjadi duta Pancasila di manapun kita berada.

Kesaktian Pancasila pada hari ini harus diwujudkan dalam semangat kebangkitan nasional yang baru. Mari kita terapkan nilai Persatuan Indonesia secara konkrit: berhenti menyebarkan kebencian, merangkul perbedaan pendapat, dan memastikan bahwa dialog selalu menjadi jalan utama dalam menyelesaikan masalah. Mari kita jadikan nilai Keadilan Sosial sebagai motor penggerak pembangunan, memastikan kemajuan tidak hanya dirasakan oleh segelintir orang.

Pancasila adalah janji kemerdekaan. Mari kita teguhkan kembali janji itu. Dengan kesadaran sejarah dan komitmen yang kuat, kita pastikan bahwa Indonesia Raya yang kita impikan bukan hanya mimpi, melainkan kenyataan yang kokoh berdiri di atas fondasi Pancasila yang sakti.
Mari kita songsong masa depan dengan semangat Pancasila!

Contoh Teks Sambutan Upacara Hari Kesaktian Pancasila 2025 #8

Bapak, Ibu, Saudara-saudari sebangsa setanah air yang saya hormati,
Salam damai dalam semangat Pancasila.

Setiap 1 Oktober, kita tidak hanya mengenang tragedi, tetapi juga merayakan sebuah fakta sejarah yang fundamental, Pancasila itu sakti, tidak tergoyahkan. Penetapan Hari Kesaktian Pancasila melalui Keppres 153 Tahun 1967 adalah deklarasi resmi bahwa ideologi kita, yang dibayar mahal dengan gugurnya Pahlawan Revolusi dalam peristiwa G30S/PKI, adalah final dan abadi.

Peristiwa berdarah tahun 1965 adalah studi kasus paling ekstrem dalam sejarah kita yang menunjukkan betapa bahayanya ideologi yang ingin menyeragamkan atau bahkan meniadakan keanekaragaman, khususnya komunisme yang menolak Ketuhanan Yang Maha Esa. Tragedi tersebut menegaskan bahwa sistem nilai Pancasila, yang mengakui keberagaman sekaligus menuntut keadilan sosial, adalah satu-satunya formula yang cocok bagi bangsa Indonesia yang majemuk.

Tema tahun ini, "Pancasila Perekat Bangsa Menuju Indonesia Raya", sangat relevan dengan tantangan kontemporer kita. Di tengah derasnya arus globalisasi dan kompetisi antar-bangsa, potensi polarisasi internal menjadi ancaman yang nyata. Jika di masa lalu ancaman datang dari luar benteng, kini ia seringkali diselipkan melalui isu-isu yang mengikis persatuan dari dalam.

Oleh karena itu, fungsi Pancasila sebagai perekat harus kita kuatkan. Ia berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan perbedaan suku, agama, dan pandangan politik, memastikan bahwa kita semua, dengan segala identitas kita, terikat pada satu cita-cita kebangsaan. Ini bukan hanya tugas pemerintah, melainkan tanggung jawab moral setiap individu.

Menuju visi Indonesia Raya, sebuah bangsa yang maju, mandiri, dan bermartabat, kita harus mengedepankan implementasi nilai-nilai Pancasila. Gotong royong (Persatuan dan Kerakyatan), profesionalisme beretika (Kemanusiaan), dan penegakan hukum yang tidak pandang bulu (Keadilan Sosial) adalah prasyarat mutlak. Dengan menjadikan Pancasila sebagai DNA dalam setiap kebijakan dan interaksi sosial, kita membangun fondasi yang tidak hanya kuat secara ideologi, tetapi juga tangguh secara ekonomi dan sosial.

Mari kita pastikan bahwa pengorbanan para syuhada 1965 tidak sia-sia. Jadikanlah Kesaktian Pancasila sebagai kekuatan kolektif kita untuk menyongsong masa depan yang lebih cerah, bersatu dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.

Mari jadikan Hari Kesaktian Pancasila 2025 sebagai momen untuk merefleksikan peran kita dalam menjaga persatuan bangsa. Sudahkah kamu menyiapkan contoh teks sambutan upacara Hari Kesaktian Pancasila 2025 untuk di sekolah, kantor, atau komunitasmu? Yuk, pilih sambutan yang sesuai dan sebarkan semangat kebangsaan agar nilai Pancasila tetap hidup di tengah masyarakat.




(par/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads