Kamitetep Dewasa Jadi Apa? Ini Penjelasan Siklus Hidup dan Cara Membasminya

Kamitetep Dewasa Jadi Apa? Ini Penjelasan Siklus Hidup dan Cara Membasminya

Ulvia Nur Azizah - detikJogja
Sabtu, 27 Sep 2025 13:48 WIB
Phereoeca uterella/kamitetep
Kamitetep. Foto: Reddit/Celeste Ray
Jogja -

Kamitetep adalah hewan kecil sejenis ulat yang membungkus tubuhnya dengan cangkang dari debu dan kotoran. Makhluk ini sering muncul di sudut rumah yang jarang dibersihkan, menempel diam di dinding atau langit-langit. Kehadirannya sering menimbulkan pertanyaan, kamitetep dewasa jadi apa, apakah akan tetap seperti itu atau berubah menjadi bentuk lain? Mari kita telusuri siklus hidupnya!

Dikutip dari laman resmi University of Florida, kamitetep adalah hewan yang mengalami metamorfosis sempurna, layaknya kupu-kupu. Jadi, kamitetep ini adalah larva dan dia akan berubah menjadi bentuk lain.

Kira-kira, kamitetep akan menjadi hewan apa, detikers? Mari simak penjelasan lengkap di bawah ini untuk mendapatkan jawabannya!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Intinya:

  • Kamitetep mengalami metamorfosis sempurna hingga menjadi ngengat dewasa.
  • Siklus hidupnya terdiri dari telur, larva berkantong, pupa, lalu ngengat.
  • Membersihkan rumah dan mengurangi kelembapan adalah kunci membasmi kamitetep.

ADVERTISEMENT

Kamitetep Dewasa Jadi Apa?

Masih dihimpun dari laman resmi University of Florida, siklus hidup kamitetep (Phereoeca uterella) cukup unik dan menarik untuk ditelusuri. Hewan ini memulai hidupnya dari telur, larva yang membawa 'kantong rumah', seiring waktu berubah menjadi pupa, hingga menjelma sebagai ngengat dewasa. Berikut penjelasannya.

1. Telur

Hidup kamitetep berawal dari telur yang diletakkan induk betina di celah-celah rumah, seperti retakan dinding atau pertemuan lantai dan tembok. Satu ekor betina mampu menghasilkan hingga sekitar 200 butir telur selama satu minggu sebelum akhirnya mati.

Telurnya sangat kecil, berwarna pucat kebiruan, dan hampir tidak terlihat secara kasat mata karena ukurannya kurang dari setengah milimeter. Pada tahap ini, telur aman menempel karena direkatkan dengan bahan seperti lem yang dikeluarkan induknya.

2. Larva

Setelah lebih dari 10 hari, telur menetas menjadi larva mungil. Inilah tahap yang paling dikenal banyak orang dengan sebutan kamitetep. Larva kamitetep langsung membuat rumah kecil berbentuk kantong pipih memanjang dari sutra yang mereka hasilkan sendiri.

Bagian luar kantong ditempeli partikel halus seperti pasir, serabut kayu, rambut, atau debu sehingga terlihat seperti serpihan kotoran. Kantong ini terbuka di dua ujungnya sehingga larva bisa keluar-masuk dengan mudah.

Dalam fase ini, larva kamitetep sering terlihat menempel di dinding, langit-langit, tirai, bahkan karpet wol. Mereka bergerak dengan cara menyembulkan kepala dan kaki depan untuk merayap sambil membawa rumahnya.

Selama sekitar 50 hari, larva tumbuh dan memperlebar kantongnya setiap kali berganti kulit (moulting). Uniknya, larva bisa memutar arah tubuh di dalam kantong untuk melindungi diri ketika merasa terganggu.

3. Pupa atau Kepompong

Setelah larva tumbuh sempurna, tiba saatnya memasuki tahap pupa. Larva akan mencari permukaan yang aman dan menempelkan kantong dengan benang sutra di kedua ujung ujungnya. Salah satu ujung kantong akan dimodifikasi menjadi semacam "pintu katup" agar nanti mudah keluar.

Selama sekitar dua minggu, larva berdiam diri di dalam kantong, tubuhnya mengalami perubahan besar untuk menjadi serangga dewasa. Dari luar, kantong terlihat tetap sama tanpa perubahan berarti, tetapi di dalamnya terjadi proses metamorfosis yang kompleks.

4. Ngengat Dewasa

Tahap terakhir dari kehidupan kamitetep adalah perubahannya menjadi serangga dewasa berupa ngengat kecil berwarna abu-abu kecokelatan. Sayapnya ramping dengan lebar sekitar 1 cm dan ditutupi sisik halus.

Pada tahap ini, kamitetep sudah tidak makan lagi karena mulutnya tidak berfungsi secara penuh. Tugas utamanya hanya kawin dan bertelur untuk melanjutkan siklus hidup baru. Setelah beberapa hari hingga beberapa minggu, ngengat dewasa akan mati, meninggalkan keturunannya dalam bentuk telur yang siap memulai siklus baru.

Cara Membasmi Kamitetep yang Efektif

Sudah paham siklus hidupnya? Nah, sekarang kita masuk ke bagian yang tidak kalah penting, yaitu cara membasmi kamitetep di rumah. Dikutip dari laman WebMD dan Hulett Environmental Services, prinsipnya sederhana, putus rantai hidup dan hilangkan "makanan" alaminya sambil membuat lingkungan rumah jadi kurang nyaman bagi mereka.

1. Bersihkan 'Makanan' dan Sarangnya

Kamitetep sangat menyukai sarang laba-laba, serpihan rambut/bulu, dan debu-debu di rumah. Jadi langkah pertama yang paling efektif adalah bersih-bersih secara menyeluruh. Singkirkan jaring laba-laba di sudut plafon, belakang lemari, kolong tempat tidur, hingga area dekat lantai & dinding. Fokus juga pada karpet wol, gorden, dan tepi lantai tempat debu sering berkumpul.

Lakukan vakum dan lap basah teratur agar sumber pakan dan bahan pembuat cangkang kamitetep terus berkurang. Begitu persediaan bahan tersebut hilang, populasi kamitetep akan turun karena mereka kesulitan makan dan membangun kantong atau cangkangnya.

2. Gunakan Vacuum Cleaner

Kantong kamitetep yang menempel di dinding, tiang, dan gorden itu adalah rumah larva. Sedot dengan vacuum cleaner atau ambil manual lalu buang dalam kantong tertutup. Metode ini langsung mengurangi individu aktif di rumahmu.

Saat menyedot, lanjutkan menyapu tepi lantai, list, dan celah kecil kantong kosong atau pupa yang sering tertinggal. Pindahkan segera ke tempat sampah luar agar larva/pupa yang terbawa tidak menetas kembali di dalam rumah.

3. Jaga Sirkulasi Udara

Kamitetep membutuhkan kelembapan tinggi untuk berkembang. Maka, ciptakan lingkungan "tidak nyaman". Manfaatkan AC atau kipas untuk melancarkan aliran udara dan menurunkan kelembapan di dalam ruangan.

Di area yang cenderung lembap seperti kamar mandi, gudang, sudut gelap, gunakanlah moisture absorber (penyerap kelembapan) atau dehumidifier. Ruangan yang lebih kering membuat siklus hidup mereka tersendat sehingga jumlahnya berangsur turun.

4. Jasa Pengendali Hama

Jika membersihkan rumah saja belum cukup, langkah selanjutnya adalah menggunakan jasa pengendali hama. Petugas berpengalaman dapat menemukan titik rawan dan memberikan perlakuan yang sesuai sebelum jumlahnya semakin banyak.

Perawatan oleh pembasmi hama tidak hanya bisa dilakukan sekali, kemudian masalah seleasi. Dibutuhkan perawatan rutin seiring kegiatan bersih-bersih agar populasi kamitetep tetap terkendali dan tidak kembali berkembang.

5. Basmi Sumber dari Luar Rumah

Kadang, yang menempel di luar rumah adalah jenis lain, yaitu kamitetep yang hidup di pohon atau semak. Kalau melihat banyak kantong kecil menempel di pepohonan, petiklah satu per satu lalu rendam dalam air agar larvanya mati, atau buang jauh dari rumah.

Waktu yang tepat untuk melakukan langkah ini adalah saat menjelang musim kemarau (sekitar Maret-Mei), karena serangga masih muda dan lebih mudah diberantas. Jika jumlahnya sudah terlalu banyak, kamu bisa menggunakan bio pestisida berbahan Bacillus thuringiensis (Bt).

Untuk larva yang sudah besar, bisa dipertimbangkan insektisida kimia, tetapi sebaiknya bukan pilihan pertama. Bila ragu atau khawatir salah langkah, sebaiknya minta bantuan petugas pengendalian hama agar penanganan lebih aman dan tepat.

Sekarang giliran kamu untuk memperhatikan sudut rumah yang jarang dibersihkan. Pernah menemukan kamitetep? Coba terapkan tips pembersihan dan pengendalian yang dibahas nanti agar rumah tetap nyaman.




(par/par)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads